Jumat, 28 Desember 2007

Pekerjaan Harus Dicintai

*Ajudan Ketua DPRD Kabupaten Pontianak

Johan Wahyudi
Borneo Tribune, Mempawah


Profesional terhadap pekerjaan harus dimiliki setiap orang. Mereka harus bisa memperlihatkan kedisiplinan dan rasa bertanggung jawab yang tinggi terhadap pekerjaan sehingga hasil yang diinginkan dapat dicapai secara memuaskan baik bagi diri sendiri maupun orang lain.

“Pekerjaan harus di cintai, sehingga apa yang dikerjakan terasa ringan dan dapat menciptakan kualitas dan kuantitas sesuai dengan hasil yang diinginkan,” kata Ajudan Ketua DPRD Kabupaten Pontianak, Sukma Wijaya, ditemui di gedung DPRD Kabupaten Pontianak, kemarin.

Dan ditambahkannya lagi setiap pekerjaan jangan dilakukan setengah-setengah dan tidak sepenuh hati ini sehingga pekerjaan tidak akan terselesaikan dengan baik dan tepat waktu, pekerjaan merupakan satu kesatuan dari sistem yang utuh di mana tenaga dari manusia yang profesionalisme dengan proses yang berjalan dengan baik akan menghasilkan output yang sesuai dengan kebutuhan pemakainya.

Harapan ke depannya bagaimana caranya menciptakan sumber tenaga kerja yang berkualitas dan berkuantitas sehingga pekerjaan dapat dilakukan yang benar dan dengan cara benar, dan tentu saja didukung dengan perasaan mencintai pekerjaan bukan semata-mata mengharapkan upah dari pekerjaan.

“Dalam bekerja jangan pernah mengeluh, setiap pekerjaan harus dilakukan dengan hati yang senang dan kita juga jangan malas belajar untuk meningkatkan keterampilan, Seperti wartawan harus bisa menguasai segala bidang kehidupan sehingga bisa menghasilkan suatu karya bagus dan enak dibaca,” kata mantan protokol Bupati Pontianak, yang sangat mencintai setiap pekerjaan yang digelutinya baik menjadi humas, protokol dan pekerjaan yang diamanatkan kepadanya saat ini.□

Sabtu, 22 Desember 2007

Makna Menunaikan Ibadah Haji

Johan Wahyudi
Borneo Tribune, Jakarta


Ketua DPRD RAhmad Satria SH MH yang menjadi khatib di Masjid Agung Al-Falah Mempawah menyambut Hari Raya Idul Adha 1428 H, Rabu (20/12), mengajak untuk meningkatkan amal-amal kebajikan, kerelaan berkorban untuk kepentingan masyarakat luas. Hal tersebut sebagai bukti semakin meningkatnya iman dan takwa kepada Allah SWT.
”Dengan demikian kita juga telah menunjang usaha-usaha pemerintahan yang berusaha menciptakan suatu masyarakat bangsa yang hidup sejahtera, damai dan penuh kebahagiaan,” katanya.

Selain itu, dia juga menjelaskan pelajaran-pelajaran penting yang didapati dalam melaksanakan ibadah haji yaitu pentingnya ukhuwah Islamiyah, pentingnya hidup bermasyarakat, menumbuhkan rasa persaudaraan uang penuh kasih sayang dan hormat menghormati, menghilangkan rasa rendah diri, sebab pada hakikatnya semua manusia sama di mata Allah kecuali mereka yang lebih bertakwa karena mereka yang dianggap paling mulia di sisi Allah, selain itu menanamkan kesadaran untuk rela berkorban.

“Pelajaran-pelajaran yang terkandung dalam ibadah haji, kesemuanya sangat diharapkan dapat dipraktikkan dalam kehidupan sehari-hari,” katanya.

Selesai penyampaian khotbah tersebut, satu per satu muslimin dan muslimat meninggalkan Masjid Agung Al-Falah dengan saling berjabatan tangan. Dan secara simbolis Ketua DPRD Kabupaten Pontianak tersebut menyerahkan seekor sapi kurban kepada pengurus Masjid Agung Al-Falah.

Dan jumlah kurabn yang diterima sebanyak 14 ekor sapi dan 19 ekor kambing dengan perincinan, 9 ekor sapi dan 15 ekor kambing dari Pemerintah Kabupaten Pontianak dan sisanya dari para dermawan.

Di lain tempat Bupati Pontianak, Drs. H. Agus Salim, melaksanakan Salat Idul Adha dan menjadi khatib di Masjid Al Hidayatullah Sungai Limau, Kecamatan Sungai Kunyit. Selain itu bupati menyerahkan seekor sapi kurban bagi warga setempat.□

Jumat, 21 Desember 2007

Hakikat Kurban Tingkatkan Iman dan Takwa

SERAHKAN KURBAN
Ketua DPRD Kabupaten Pontianak, H. Rahmad Satria, SH MH menyerahkan seekor sapi kurban secara simbolis kepada pengurus Masjid Agung Al-Falah Mempawah. FOTO: Johan Wahyudi/Borneo Tribune
.


Johan Wahyudi
Borneo Tribune, Mempawah


Lantunan takbir berkumandang di Masjid Agung Al-Falah Mempawah menyambut Hari Raya Idul Adha 1428 H, Rabu (20/12), kemarin. Di pagi yang cerah tersebut berbondong-bondong umat Muslim dan Muslimat mendatangi masjid agung tersebut. Ada yang berjalan kaki, menggunakan kendaraan roda dua bahkan roda empat yang terlihat terparkir di halaman masjid yang luas tersebut. Di samping masjid di halaman berumput terlihat berapa ekor sapi dan kambing terikat di batang pohon kelapa yang siap untuk dikurbankan.

Sekitar pukul 07.15, ruang masjid yang besar tersebut telah terisi ribuan warga yang siap melaksanakan Salat Idul Adha. Salat dua rakat tersebut dimulai, dengan imam, Dedi Apriadi dan sebelum salat dimulai tata cara salat Idul Adha, selesai salat khotbah dimulai dan yang menjadi khatib, H. Rahmad Satria, SH, MH.
Dalam khotbahnya, Rahmad Satria, menceritakan kisah Nabi Ibrahim A.S, yang melaksanakan perintah menyedihkan, mengerikan dan luar biasa dengan tulus ikhlas menyembelih anaknya Nabi Ismail. Nabi Ismail dengan tangan terikat, mata tertutup, badan terbaring siap menyerahkan dirinya untuk disembelih sebagai kurban kepada Allah SWT.

Allah Yang Maha Adil dan Maha Bijaksana dengan keteguhan iman yang suci murni yang bersemi di dada Ismail, mematuhi kehendak ayahnya untuk menghampirkan diri kepada Allah. Namun Allah menyelamatkan Ismail dari ancaman maut dengan menggantikan seekor kambing sembelihan. Sehingga penyembelihan kurban menjadi syariat Islam yang abadi sampai akhir zaman. Untuk itu riwayat Nabi Ibrahim bukan hanya didengar tetapi mengandung banyak makna yang perlu diamalkan dalam kehidupan sehari-hari.

“Dengan demikian kerelaan berkorban yang telah dicontohkan oleh Nabi Ibrahim hendaknya kita terapkan pada semua aspek kehidupan. Maka hendaknya kita bernai mengorbankan kepentingan pribadi, keluarga, suku, golongan dan organisasi untuk kepentingan agama, masyarakat umum dan negara,” katanya.

Dan dalam khotbahnya, dia juga berpesan agar masyarakat untuk mengakhiri praktik-praktik hidup yang tidak sesuai dengan agama Allah, misalnya sifat egoisme, gila kedudukan, korupsi dan lain sebagainya.

“Untuk itu marilah kita tingkatkan amal-amal kebajikan, kerelaan berkorban untuk kepentingan masyarakat luas sebagai bukti semakin meningkatnya iman dan takwa kepada Allah SWT. Dengan demikian kita juga telah menunjang usaha-usaha pemerintahan yang berusaha menciptakan suatu masyarakat bangsa yang hidup sejahtera, damai dan penuh kebahagiaan,” katanya.

Selain itu, dia juga menjelaskan pelajaran-pelajaran penting yang didapati dalam melaksanakan ibadah haji yaitu pentingnya ukhuwah Islamiyah, pentingnya hidup bermasyarakat, menumbuhkan rasa persaudaraan uang penuh kasih sayang dan hormat menghormati, menghilangkan rasa rendah diri, sebab pada hakikatnya semua manusia sama di mata Allah kecuali mereka yang lebih bertakwa karena mereka yang dianggap paling mulia di sisi Allah, selain itu menanamkan kesadaran untuk rela berkorban.

“Pelajaran-pelajaran yang terkandung dalam ibadah haji, kesemuanya sangat diharapkan dapat dipraktikkan dalam kehidupan sehari-hari,” katanya.

Selesai penyampaian khotbah tersebut, satu per satu muslimin dan muslimat meninggalkan Masjid Agung Al-Falah dengan saling berjabatan tangan. Dan secara simbolis Ketua DPRD Kabupaten Pontianak tersebut menyerahkan seekor sapi kurban kepada pengurus Masjid Agung Al-Falah.

Dan jumlah kurabn yang diterima sebanyak 14 ekor sapi dan 19 ekor kambing dengan perincinan, 9 ekor sapi dan 15 ekor kambing dari Pemerintah Kabupaten Pontianak dan sisanya dari para dermawan.

Di lain tempat Bupati Pontianak, Drs. H. Agus Salim, melaksanakan Salat Idul Adha dan menjadi khatib di Masjid Al Hidayatullah Sungai Limau, Kecamatan Sungai Kunyit. Selain itu bupati menyerahkan seekor sapi kurban bagi warga setempat.□

Senin, 17 Desember 2007

Orari Promosikan Pulau Temajo Secara Nasional dan Internasional



BERKUNJUNG
Bupati Pontianak, Drs. H. Agus Salim, MM dan Ketua ORARI Kabupaten Pontianak, H. Rahmad Satria, SH, MH, bersama anggota ORARI se-Kalbar meninjau Objek Wisata Pulau Temajo setelah pembukaan acara HUT ORARI Daerah Kalbar ke 36. FOTO: Johan Wahyudi/Borneo Tribune.

Johan Wahyudi
Borneo Tribune, Mempawah

Susana akrab dan gembira terpancar dari wajah-wajah anggota ORARI se-Kalbar. Mereka berkumpul mendatangi kediaman Ketua DPRD Kabupaten Pontianak, Jumat pagi (14/12), kemari, untuk menuju objek wisata Pulau Temajo yang menjadi pusat merayakan HUT ORARI Daerah Kalbar ke 36.

Setelah berkumpul, bus DPRD Kabupaten Pontianak dan Pemerintah Kabupaten Pontianak yang standby dari pagi, untuk mengantar para anggota ORARI ke Desa Kelapa Empat tempat Kapal Wisata Temajo yang akan membawa para anggota ORARI ke Pulau Temajo.

“Hari ini tidak seluruh peserta datang, besok juga ada yang menyusul yang sama rombongan Bupati Pontianak yang akan membuka langsung acara,” kata Ketua ORARI Kabupaten Pontianak, H. Rahmad Satria, sebelum keberangkatan, dan kegiatan tersebut juga dihadiri Ketua ORARI Daerah Kalbar, Ir. Herry heryono.

Dua bus yang dipenuhi para anggota ORARI perlahan meninggalkan rumah kediaman Ketua DPRD Kabupaten Pontianak, menuju ke Kelapa Empat. Saya berada di bus DPRD Kabupaten Pontianak, di sana jug ada wartawan media cetak lainnya. Di dalam bus terlihat peralatan ORARI seperti antena dan HT yang selalu digenggam para anggota ORARI. Di dalam bus saya duduk di bangku belakang bersama anggota ORARI berasal dari Kecamatan Kubu. Namanya Djambi, mengaku bergabung dengan ORARI sejak tahun 1990.

“Di Kubu sebelum ada Hp, HT ini sangat besar manfaatnya karena kita dapat berkomunikasi dengan teman-teman di daerah luar. Menginformasikan keadaan di Kecamatan Kubu, bahan sebagai alat koordinasi menyelesaikan tugas kantor dan menginformasikan jika ada sanak keluarga yang meninggal, manfaat sosialnya cukup tinggi,” kata PNS Dinas Pendidikan Kabupaten Pontianak ini.

Setibanya di Kelapa Empat, Kapal Wisata Temajo belum ada, hanya perahu karet tim SAR yangterlihat. Dan di steigher juga telah menunggu kru orgen tunggal beserta peralatan elektroniknya yang siap menghibur para aggota ORARI di Pulau Temajo. Menunggu kedatangan Kapal Wisata Temajo kami menikmati makanan yang berada warung Kelapa Empat.

Dan berapa orang anggota ORARI menghubungi kru Kapal Wisata Temajo melalui HT, dan informasi yang didapat, mereka akan tiba satu jam lagi karena masih dalam perjalanan menuju ke Kelapa Empat.

“Kapal sudah berangkat dari dermaga Kuala Mempawah pukul 05.00 tadi. Sebenarnya jam 07.00 sudah sampai namun mereka terkendala air surut,” kata Rahmad Satria kepada para anggota ORARI.

Tak berapa lama, dari kejauhan Kapal Wisata Temajo mulai terlihat dan mendekati Demaga Kelapa Empat dan para anggota ORARI, kru oregn tunggal dan wartawan media cetak dan elektronik segera mempersiapkan bawaannya. Mendekati steigher Kapal Wisata Temajo tidak bisa merapat sehingga memerlukan bantuan perahu karet tim SAR untuk mengambil anggota ORARI yang berada di sether. Selain itu sekoci Kapal Wisata Temajo juga diturunkan akan mengangkut seluruh peserta ke Kapal Wisata Temajo. Setelah semua anggota ORARI barang bawaan diangkut, sekitar pukul 09.30. Kapal Wisata Temajo bergerak menuju ke Pulau Temajo.

Dalam perjalanan gugusan pulau-pulau dan keindahan alam dan panorama laut yang indah memukau para anggota ORARI sehingga banyak yang mengabadikan kenangan tersebut melalui kamera. Sekitar 45 menit perjalanan, Kapal Wisata Temajo sampai ke Pulau Temajo di teluk Pantai Paku yang memiliki panorama alam yang indah. Di teluk Paku kita juga bisa menikmati kegiatan nelayan yang melaut, serta dari kejauhan terlihat pulau-pulau kecil seperti Pulau Datuk, pulau Pendamar dan pulau Setinjang, air laut yang jernih, batu-batu besar yang menghiasi pinggiran pantai dan suara deburan ombak, bahkan ada batu mirip kodok menghadap ke laut yang disebut warga setempat batu kodok. Dan kolam pembilasan yang airnya berasal dari air agung yang letaknya di tepi pantai seakan memanjakan para pengunjung untuk merendam dirinya di kolam tersebut.

Untuk menginjakkan kaki ke Teluk Paku, kami kembali dibantu perahu karet tim SAR dan sebuah perahu nelayan karena Kapal Wisata Temajo tidak berani merapat ke pulau karena dikhatirkan kandas dan merusak motor.

Keindahan Teluk Paku membuat anggota ORARI maupun pengunjung lainnya merasakan ketenangan dan merupakan tempat yang tepat untuk melepaskan kepenatan. Sesampainya di Teluk Paku, anggota ORARI terlihat sibuk memasang peralatan HT-nya tetapi kesibukan tersebut tidak berlangsung lama, karena para anggota ORARI berserta pengujung lainnya bersipa untuk melaksanakan shalat Jumat di Mushola yang telah di sediakan pengelolah bagi para pengunjung untuk melaksanakan ibadah shalatnya.

“Ini merupakan shalat Jumat yang pertama kali di mushola ini,” Kabid Pertamanan dan Kebersihan Kabupaten Pontianak, H. Ibrahim Tahir, yang juga hadir di sana.

Malam harinya, para anggota ORARI berkumpul di pendopo tepi pantai Teluk Paku di sana para panitia dan anggota ORARI saling berembuk untuk memulai kegiatan dan perlombaan dalam rangka HUT ORARI ke 36 tersebut. Malam pertama tersebut para pengunjung dan anggota ORARI dihibur orgen tunggal dengan lagu-lagu gembira, apalagi didukung presenter kocak, Buyung yang sangat menghibur. Bahkan tidak ketinggalan Ketua DPRD Kabupaten Pontianak, Rahmad Satria, selaku ketua pelaksana berjoget bersama para pengunjung dan anggota ORARI sehingga rasa persaudaraan semakin terasa kuat. Bahkan segala bergantian mereka membawakan lagu kesenangan mereka.

“Segala tindakan akan berhasil, jika pikiran dan perasaan diajak bekerjasama. Mari kita satukan pikiran dan perasaan sehingga apa yang dilaksanakan dapat berjalan dan tujuan kita akan tercapai,” kata legislator Partai Gokar tersebut dengan diiringi alunan lagu.

Karena esoknya masih banyak program yang dilaksanakan, pukul 11.00, para pengujung dan anggota ORARI mulai membubarkan diri untuk istirahat, namun ada juga masih bertahan saling bercengkerama di kursi santai yang disediakan pengelola.

Sabtu Pagi (15/12), embusan angin pagi, terlihat para seksi konsumsi telah menyiapkan makanan di meja pendopo pantai untuk para pengunjung dan anggota ORARI yang akan mengikuti rangkaian kegiatan. Selesai makanan para anggota ORARI terlihat sibuk memegang HT masing-masing untuk mempersiapkan diri mengikuti perlombaan Walking Fox Hunting (mencari signal gelap) dan Eye Ball QSQ. Dan menunggu kedatangan Bupati Pontianak, Drs. H. Agus Salim, MM, untuk membuka acara HUT ORARI ke 36 tersebut.

Sekitar pukul 08.30, terlihat sebuah speedboat dengan kecepatan tinggi mendekati Teluk Paku, melalui media HT diketahui bahwa speedboat tersebut membawa rombongan Bupati Pontianak, sampai di Teluk Paku rombongan Bupati Pontianak yang juga hadir Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Pontianak. Ir. M. Said dan Kabag Bina Mitra Polrs Pontianak, AKP Nurwignyo, SH, disambut Ketua Pelaksana dan Ketua ORARI Daerah Kalbar langsung menuju ke pendopo Teluk Paku.

Dalam acara pembukaan tersebut, sebagai Ketua Pelaksana, H. Rahmad Satria dalam sambutannya, mengatakan, undang-undang ORARI telah mengatur bagaimana tekniknya untuk mendapatkan frekuensi-frekuensi yang digunakan oleh orang-orang yang tidak memiliki izin tidak memiliki kapasitas untuk memperoleh frekuensi itu. Frekuensi dalam radio sudah diatur di mana wilayah untuk digunakan ORARI maupun RAPI maupun radio-radio lainnya.

“Salah satu kualifikasi menjadi seorang amatir harus pandai untuk melakukan Fox Haunting untuk mencari signal itu sehingga bisa lebih tepat sasaran dan tepat guna di samping bisa berkomunikasi dengan baik tetapi radio amatirnya juga harus lebih bisa dan mampu untuk berkomunikasi,” katanya.


HUT ORARI ini juga bisa terakses baik secara nasional maupun secara internasional ada beberapa kegiatan yang melibatkan seluruh anggota ORARI yang berada di Indonesia maupun di luar negeri. Dengan menggunakan frekuensi 2 MB, 40 MB, dan 80 MB sehingga kegiatan bisa terakses dan kegiatan juga banyak mendapat ucapan lewat selamat dari anggota ORARI Se-Kalbar yang tidak dapat hadir bahkan dari seluruh provinsi di Indonesia dan Internasional. Selain itu kegiatan tersebut juga untuk mempersiapkan diri untuk even nasional dan internasional dalam kegiatan Old Borneo yang ke-6 yang akan dipusatkan di Kalimantan Barat, diikuti Provinsi yang ada di Pulau Kalimantan, Brunei dan Malaysia.

“Kegiatan ini kami beri tema dengan semangat hari ulang tahun ORARI Daerah Kalimantan Barat ke 36 kita tingkatkan silaturahmi dan persaudaraan antar sesama anggota amatir dalam menuju globalisasi teknologi informasi tujuan kegiatan ini adalah meningkatkan tali silaturahmi antar sesama anggota, membantu pemerintah daerah mempromosikan tempat wisata bahari Pulau Temajo,” katanya.

Sedangkan Agus Salim, menilai, HUT ORARI yang dilaksanakan di Pulau Temajo, merupakan suatu hal positif yang sangat perlu didukung karena telah mempromosikan objek wisata Pulau Temajo.

“Pulau Temajo ini di dalam kebijakan Pemerintah Kabupaten Pontianak memang sudah ditetapkan sebagai salah satu objek wisata alam dan kami sudah menyusun paket pariwisata Kabupaten Pontianak antara lain kunjungannya Pulau Temajo ini, maka dengan adanya ORARI melaksanakan kegiatan, informasi objek wisata Pulau Temajo dapat dikenal di tingkat nasional maupun internasional, ” katanya.

Mengenai ORARI dengan adanya kemajuan teknologi komunikasi, masyarakat lebih banyak menggunakan Hp, namun Hp memiliki kelemahan apabila di suatu daerah mengalami bencana dan tiang pemancar mengalami gangguan maka Hp tidak dapat di fungsikan tetapi HT di lokasi bencana merupakan alat komunikasi yang penting.

“HT memiliki peran penting baik di udara, laut maupun darat karena melalui HT komunikasi dapat berjalan lancar walaupun saat ini sudah penggemar ORARI agak menurun,” katanya.

Setelah acara pembukaan Bupati juga memantau station mini yang dibuat anggota ORARI yang mampu berkomunikasi sampai ke luar negeri, mengunjungi para nelayan serta mengisi waktu makan siang dengan bernyanyi dan berjoget gembira bersama anggota ORARI dan pengunjung sebelum kembali ke Mempawah.□

*Borneo Tribune 17 Desember 2008

Jumat, 14 Desember 2007

HUT ORARI Ke-36 Diikuti 200 Anggota ORARI Se-Kalbar

Johan Wahyudi
Borneo Tribune, Mempawah


Sekitar 200 anggota Organisasi Radio Amatir Indonesia (ORARI) Se-Kalbar, hari ini Jumat (14/12), berangkat ke objek wisata Pulau Temajo. Mereka di sana dalam rangka memperingati HUT ORARI Daerah Kalbar ke 36 dengan diisi berbagai macam kegiatan yang bersifat Out Bond untuk meningkatkan rasa persaudaraan sesama anggota ORARI.

“Banyak para anggota ORARI yang ingin ikut serta dalam kegiatan di alam terbuka ini. Namun kita dari panitia membataskan jumlah peserta. Dimana setiap Kabupaten dan Kota hanya dapat diwakili 5 anggota ORARI saja. Tetapi tidak menutup kemungkinan peserta setiap kabupaten akan bertambah,” kata Ketua ORARI Kabupaten Pontianak, H. Rahmad Satria SH MH, ditemui di rumah dinas Ketua DPRD Kabupaten Pontianak, kemarin.

HUT ORARI yang diisi dengan berbagai kegiatan diantaranya Eye Ball QSO Contest, Walking Fox Hunting, Kalbar Contest HF Band dan Special Edition Mempawah Call yang melibatkan seluruh anggota ORARI Se Kalbar serta undangan luar sebagai wujud meningkatkan tali silaturahmi serta mengenalkan objek wisata Kabupaten Pontianak.

“Peserta dari luar Kalbar juga akan ikut serta dan persiapan panitia sudah tidak ada masalah. Besok (hari ini) para peserta akan berkumpul di rumah Dinas DPRD Kabupaten Pontianak. Sekitar pukul 07.00 kita berangkat ke Desa Kelapa Empat karena Kapal Wisata Temajo telah menunggu di sana,” katanya.

Selain itu panitia pelaksana juga telah melakukan koordinasi dengan tim SAR Kabupaten Pontianak bahwa kondisi lokasi pertemuan telah disiapkan sehingga tiba di lokasi para peserta sudah tidak perlu repot mencari tempat penginapan maupun air bersih. Dan mengingat Pulau Temajo merupakan aset wisata Kabupaten Pontianak yang belum banyak dikenal di kalangan masyarakat Kalbar khususnya dan Indonesia umumnya maka diharapkan melalui kegiatan tersebut Pulau Temajo menjadi tujuan wisata yang terkenal di Kalbar.

“Kondisi alam yang masih asli di Pulau Temajo membuat daya tarik sendiri, apalagi para amatir dapat menikmati pemandangan laut serta menghilangkan kepenatan dengan memancing di sana,” kata Ketua DPRD Kabupaten Pontianak sambil tersenyum.□

*Edisi Cetak Borneo Tribune 14 Desember 2007

Sabtu, 08 Desember 2007

Segala Sesuatu Diawali Dengan Doa

Oleh: Johan Wahyudi
Borneo Tribune, Mempawah


Jemaah haji Kabupaten Pontianak saat ini sudah berada di Batam. Rencannya, Sabtu (8/12) akan diberangkatkan ke Arab Saudi. Katua DPRD Kabupaten Pontianak, H. Rahmad Satria, SH, MH, berharap para calon jemaah haji Kabupaten Pontianak harus benar-benar mempersiapkan diri dan jangan lupa memanjatkan doa secara bersama-sama. Baik mau berangkat atau tiba ke tempat tujuan sehingga dengan kebersamaan semuanya dapat dilaksanakan dengan baik.

“Kita mendoakan semoga jemaah haji sehat dan lancar menjalankan segala urusan dari melaksanakan rukun wajib dan sunah haji. Sehingga semuanya berjalan lancar, tertib dan teratur,” kata Rahmad yang menunaikan rukun Islam kelima tersebut tahun lalu.

Ia berpesan jangan lupa berdoa kepada Allah khususnya di tempat-tempat yang mustajab untuk keselamatan dan kebahagiaan kita semua. Serta kesejahteraan dan kedamaian negara khususnya daerah Kabupaten Pontianak dicintai. ”Maka dari itu segala sesuatu harus diawali dengan doa,” katanya.

Rombongan haji harus tetap kompak. Bagi keluarga yang ditinggalkan juga jangan lupa mendoakan sanak keluarganya yang berangkat haji sehingga para calon jemaah haji selalu diberi kesehatan oleh Allah SWT baik dari perjalanan di tanah suci serta kembali kepangkuan keluarga. Selamat dan memperoleh haji mabrur yang nantinya menjadi panutan masyarakat.

“Pihak keluarga yang ditinggalkan jangan bersedih, lebih baik mendoakan agar para jemaah haji kita dapat melaksanakan ibadah haji dengan baik, sehat dan pulang kembali ke tanah air,” katanya.

Sementara itu Asisten III Setda Kabupaten Pontianak, Drs. Rubijanto, yang termasuk rombongan calon jemaah haji saat dikonfirmasi sebelum keberangkatan, berharap masyarakat turut mendoakan. Supaya seluruh calon jamah haji diberikan perlindungan dan kesehatan dalam menjalankan ibadah haji.

“Kita berharap masyarakat mendoakan sehingga warga kita yang melaksanakan ibadah haji dilindungi Allah dan diberikan kekuatan dan jaminan keselamatan sampai pulang ke tanah air,” katanya.□

Jumat, 07 Desember 2007

APBD Tahun 2008 Defisit Rp 50,6 Miliar

Oleh: Johan Wahyudi
Borneo Tribune, Mempawah


Anggaran dan Pendapatan Belanja Daerah (APBD) Kabupaten Pontianak tahun 2008 defisit Rp 50,6 miliar. Namun sejumlah fraksi sepertinya setuju sebab dengan pertimbangan berbasis kinerja dan untuk melakukan percepatan pembangunan di Kalbar.

Sidang paripurna DPRD Kabupaten Pontianak yang tersebut dipimpin Ketua DPRD H. Rahmad Satria, SH, MH. Ia didampingi Wakil DPRD Kabupaten Pontianak, Sujiwo, SE dan Ahmadi Usman, S.Ag. Turut hadiri Bupati Pontianak, Drs. H. Agus Salim, MM.
APBD dengan perincian pendapatan sebesar Rp709. 576.041.676,26, PAD Rp26.764.262.875,00, DAU Rp 636.159.610.801,26 dan pendapatan lain yang sah sebesar Rp 46.652.168.000,00. Sedangkan total belanja sebesar Rp 760.251.167.890,26 dari belanja tak langsung Rp 432.376.939.380,00 dan belanja langsung 372.874.228.510, 26. Sehingga anggaran APBD Kabupaten Pontianak tahun 2008 mengalami defisit Rp50, 6 miliar.

Ketua Fraksi PDI Perjuangan Agus Sudarmansyah mengatakan, RAPBD tahun 2008 mengalami defisit sebesar Rp 50,6 milyar. Tentu ini bukanlah angka kecil namun berawal dari niat kita untuk mempercepat pembangunan di Kabupaten Pontianak dan menyejahterakan masyarakat. Fraksi PDI Perjuangan menilai akan ada jalan keluar mengatasi permasalahan tersebut. “Seperti pepatah orang bijak, setiap kesulitan adalah tantangan dan setiap tantangan adalah peluang dan setiap peluang harus dijalani dan dihadapi,” kata Agus saat menyampaikan pandangan akhir terhadap RAPBD Kabupaten Pontianak tahun 2008.

Selain itu juga semua fraksi di DPRD Kabupaten Pontianak, mengharapkan agar segala pembangunan di Kabupaten Pontianak, baik bidang baik fisik dan infrastruktur harus berjalan dengan baik dan mengimplementasikan APBD tahun 2008 sesuai dengan ketentuan dan perundangan-undangan yang berlaku.

“APBD 2008 telah kita sahkan pada hari ini, namun kita menyayangkan masih banyak APBD 2007 pekerjaannya masih terlambat. Maka APBD 2008 yang cepat disahkan ini diharapkan pekerjaan proyek fisik di dinas PU maupun dinas lainnya dan non fisik juga harus dipercepat dilaksanakan dan direalisasikan sesuai Keppres,” kata Ketua DPRD Kabupaten Pontianak, H. Rahmad Satria, SH, MH, dikonfirmasi setelah sidang Paripurna.

Sedangkan Bupati Pontianak, Agus Salim, menyikapi pandangan akhir semua fraksi, mengatakan, setelah penetapan APBD 2008, dia akan segera mempersiapkan dinas dan badan untuk melaksanakan program yang telah disusun sehingga Maret 2008 semua program telah terlaksana.

“Karena bangunan fisik dan non fisik akan menjadi perhatian serius, sehingga ke depannya dalam meningkatkan sumber daya alam maupun sumber daya manusia dapat terlaksana dengan baik sesuai aspirasi masyarakat Kabupaten Pontianak,” katanya.□

Kamis, 06 Desember 2007

Rahmad Satria Maju Jika Dukungan Jelas

Oleh: Johan Wahyudi

Borneo Tribune, Mempawah


Bursa pencalonan Bupati Pontianak 2008, sudah mulai terasa. Beberapa calon yang menyatakan siap maju mulai tersebar di masyarakat Kabupaten Pontianak. Oleh karena itu peran serta dan dukungan masyarakat merupakan hal yang penting bagi setiap calon untuk menjadi orang pertama di Kabupaten Pontianak.

Mengenai bursa calon Bupati Pontianak, Ketua DPRD Kabupaten Pontianak, H. Rahmad Satria, SH, MH, ditemui di rumah dinasnya, mengatakan, juga akan mencalonkan diri jika dukungan dan kepercayaan masyarakat agar mencalonkan diri maka dia akan siap maju ke bursa pencalonan Bupati Pontianak. Namun dia tidak berkeinginan maksimal atau semuanya sendiri untuk maju, maka untuk mengetahui berapa besar dukungan masyarakat dia akan membentuk Tim Kreatif Rahmad Satria (Titip Rasa) dalam bentuk rekening bank.

“Saya akan maju jika dukungan jelas, sehingga saya membuat tim Titip Rasa dengan memiliki rekening nanti danakan di isi oleh masyarakat yang mendukung sehingga diketahui berapa bantuan dukungan masyarakat untuk saya berkampanye dan berapa jumlah dana pribadi yang akan saya keluarkan untuk berkampanye,” katanya

Alasan pembentukan tim Titip Rasa tersebut, tidak terlepas melihat sisitem demokrasi yang dilaksankan di Amerika, di mana sang calon itu menjadi pemain favorit seperti pemain bola hebat dan masyarakat mendukungnya dan menyiapkan segala fasilitasnya untuk maju dalam bermain bola. Jadi begitu juga calon seorang presiden dimana calon tersebut dicalonkan oleh kelompok-kelompok masyarakat untuk maju kemudian didukung oleh beberapa fasilitas keuangan oleh kelompok masyarakat yang menilai sendiri bahwa figure tersebut pantas untuk di dukung.

“Seorang yang dicalonkan sudah tidak akan berpikir untuk mengembalikan uangnya selama berkampanye. Maka teori ini saya pakai misalnya membuat sebuah nomor rekening yang merupakan rekening bantuan masyarakat kepada Titip Rasa Tim Kreatif Rahmat Satria yang memberikan dukungan yang berupa uang. Bisa saja mendukung petani, nelayan, tokoh masyarakat, agama dan adat yang memberikan dana yang dimasukkan dalam rekening tersebut dan ini merupakan bukti nyata yang mendukung saya, berapapun jumlahnya,” kata Rahmad Satria yang sangat akrab dengan masyarakat dan para wartawan ini.

Untuk itu dia tidak akan berusaha maksimal duduk sebagai kandidat yang terpilih, selain itu tidak ada upaya mengembalikan modal yang dikeluarkan selama berkampanye karena dana yang diperoleh merupakan dari masyarakat yang memberikan dukungan
Sehingga terhindar dari tindakan korupsi untuk memperkaya diri sendiri.

“Segala sesuatu akan dikembalikan kemasyarakatan dan masyarakatlah yang akan menikmati hasil perjuangan saya karena merupakan perjuangan bersama. Sehingga saya mengambil motto “Berikan Rakyat Kemenangan “Rakyatlah harus menang dan rakyatlah yang memberikan mandat kepada saya untuk menang. Dan ini saya istilahkan seperti tim bola yang terbaik dan masyarakatlah yang akan menyumbang untuk membantunya dan masyarakat akan memberikan semua fasilitas karena tim itu bisa memberikan nama baik bagi daerahnya dan ini sebuah sampel bagi saya untuk memajukan daerah ini. Maka untuk itu saya membuat rekening dan hari Kamis besok saya akan melakukan konprensi pers setelah saya membuka rekening tersebut dari Titip Rasa,” jelasnya.

Selain itu dia juga akan membentuk Tim Detektif Swasta untuk melakukan penyelidikan di tengah masyarakat, dimana tim tersebut akan melakukan penyelidikan di tengah masyarakat tentang proses money politik atau tindakan pidana lainnya yang melanggar aturan Pilkada, sehingga para kandidat yang maju tidak membeli suara dengan menggunakan uang untuk memprovokasi atau mempengaruhi masyarakat untuk memilih. Dan hal inilah menyebabkan yang dapat menimbulkan masalah dimana calon terpilih nantinya akan berusaha mengembalikan uang miliknya saat membeli suara tersebut.

“Hal tersebut akan membuat daerah terpuruk. Bukankah keinginan masyarakat menginginkan pemimpinnya untuk tidak korupsi dan satu sisi menghendaki pemimpin yang loyal dan royal sehingga perlunya audit atas penghasilan sebenarnya sehingga bisa dipahami oleh masyarakat dan semua dapat dilaksanakan dengan baik,” katanya.□

Rabu, 05 Desember 2007

ORARI Bantu Pemkab Promosikan Objek Wisata

Johan Wahyudi
Borneo Tribune, Mempawah

Dalam rangka memperingati HUT ORARI Daerah Kalbar ke 36, berdasarkan surat keputusan ORARI Daerah Kalbar Nomor 030/ORDA-KB/2007 tanggal 5 Juni, mengenai penyelenggaraan peringatan HUT ORARI Daerah Kalbar akan melaksanakan berbagai kegiatan menarik sesama anggota ORARI di Kalbar di Pulau Temajo, Kecamatan Sungai Kunyit, Kabupaten Pontianak, 14-16 Desember.

“Mengingat Pulau Temajo merupakan aset wisata Kabupaten Pontianak yang belum banyak dikenal di kalangan masyarakat Kalbar khususnya dan Indonesia umumnya maka memperingati Hut ORARI ini dilaksanakan di sana yang nantinya kita harapkan dapat menjadi tujuan wisata domestik maupun internasional secara keseluruhan,” kata Ketua ORARI Kabupaten Pontianak, H. Rahmad Satria SH MH, ditemui di rumah dinas Ketua DPRD Kabupaten Pontianak, Selasa (4/12), kemarin.

Lanjutnya lagi sesuai tema “Dengan Semangat Hut Orari Daerah Kalbar ke 36, Kita Tingkatkan Silaturahmi dan Persaudaraan antar Sesama Amatir dalam Menuju Globalisasi Teknologi Informasi” diharapkan mampu mengingatkan dan meningkatkan tali silaturrahmi antar sesama anggota amatir. Kemudian mempromosikan kegiatan ORARI pada masyarakat secara lebih dekat, membantu pemerintah dalam mempromosikan objek wisata Kabupaten Pontianak kepada seluruh anggota amatir terutama masyarakat Kalbar dan internasional dan mempersiapkan diri untuk event nasional dan internasional tahun 2008 yang dipusatkan di Kalbar.

“Selain anggota amatir dari Kalbar juga akan datang anggota amatir dari Kalsel, Kalteng dan DKI Jakarta yang menjadi undangan istimewa kita. Disana akan kita laksanakan yaitu Eye Ball QSO Contest, Walking Fox Hunting, Kalbar Contest HF Band dan Special Edition Mempawah Call yang melibatkan seluruh anggota ORARI Se Kalbar serta undangan dari provinsi lain,” kata Rahmad yang mengaku menyenangi radio sejak masa kuliah.□

*Borneo Tribune 5 Desember 2007

Selasa, 20 November 2007



SIDANG PENDAPAT UMUM
Ketua DPRD Kabupaten Pontianak, H Rahmad Satria SH MH memimpin sidang pendapat umum fraksi-fraksi terhadap Rancanagan Anggaran dan Pendapatan Daerah (RAPBD) Kabupaten Pontianak tahun 2008. Duduk di samping Rahmad adalah Bupati Pontianak Drs H Agus Salim MM. Kabupaten Pontianak pada tahun 2007 adalah daerah yang tercepat mengesahkan APBD. FOTO: Johan Wahyudi/Borneo Tribune.

Percepat Plt Bupati Kubu Raya

Oleh: Stefanus Akim
Borneo Tribune, Sungai Raya


Hiruk-pikuk pemilihan gubernur dan wakil gubernur Kalimantan Barat hampir selesai. Di sisi lain masih banyak persoalan pemerintahan yang menunggu untuk diselesaikan oleh pemerintah provinsi, salah satunya penjabat Pelaksana Tugas Bupati Kubu Raya yang hingga kini belum ditetapkan.

Sugeng Isriyadi SH, salah seorang tokoh masyarakat dari Kecamatan Terentang Kubu Raya, menyarankan agar gubernur H Usman Ja’far segera mengusulkan ke pemerintah pusat untuk menetapkan Plt Bupati. “Gubernur harus segera menyusul usulan beberapa nama yang sudah diajukan ke Depdagri. Jangan ditunda, sebab jika berlarut-larut banyak persoalan yang nantinya menumpuk,” kata Sugeng yang juga anggota DPRD Kabupaten Pontianak.

Sementara Ketua Fraksi Golkar DPRD Kabupaten Pontianak, Mustafa MS S.Ag, mengatakan, jika Plt sudah ditetapkan maka bisa segera menyiapkan nomen klatur pemerintahan. Termasuk menyiapkan perangkat Komisi Pemilihan Umum (KPU) untuk menyambut pemilihan bupati dan wakil bupati tahun 2008.

Di sisi lain partai politik juga bisa segera mempersiapkan pengganti antar waktu (PAW) kader partai yang memiliki hak. ”Penetapan Plt ini sudah ditunggu-tunggu masyarakat Kubu Raya,” ujar salah seorang presidium Keluarga Alumni Himpunan Mahasiswa Islam (KAHMI) Kabupaten Pontianak ini.

Di kesempatan yang sama Ketua DPRD Kabupaten Pontianak H Rahmad Satria SH MH, mengungkapkan, saat ini bola panas tersebut berada di tangan gubernur. Eksekutif, legislatif dan masyarakat di Kabupaten Pontianak sudah mengawal dan mengantarkannya. Kini tinggal menunggu tindakan proaktif dari gubernur dan jajarannya.

Salah seorang tokoh masyarakat asal Desa Jawa Tengah, Kecamatan Sungai Ambawang H. Soetedjo BA yang juga Koordinator Daerah DPD Partai Golkar Kabupaten Pontianak melihat, penetapan Plt secepat mungkin penting untuk sebuah daerah baru. Sebab, banyak yang harus dibuat. Bukan hanya perangkat struktur organisasi pemerintahan daerah (SOPD) namun segala struktur yang terkait dengan pemerintahan, pelayanan kepada masyarakat dan pembangunan.□

Senin, 19 November 2007

Politisi yang Akrab dengan Dunia Virtual

Oleh: Stefanus Akim
Borneo Tribune, Mempawah

Tangan kanan Rahmad Satria dengan cekatan memainkan mouse dari sebuah komputer jinjing pribadi miliknya. Sementara Wajahnya tak berpaling dari laptop mungil ukuran 8 inch. Rupanya ia sedang login di sebuah situs berita terbitan ibu kota.

”Saya sedang mencari beberapa undang-undang, peraturan pemerintah dan instruksi presiden terkait investasi dan tata ruang,” kata Rahmad kepada saya di sebuah café di bilangan GOR Pangsuma Pontianak.

Politisi Partai Golkar Kabupaten Pontianak yang juga Ketua Dewan Perwakilan Rakyat ini mengaku sejak lama menekuni dunia virtual. Jika sudah berselancar ke dunia maya maka ia bisa berjam-jam di depan komputer.

Alasan Rahmad sederhana, semua informasi tersedia di internet. Mulai dari undang-undang, persoalan politik, news dan yang lagi trend saat ini citizen journalism (jurnalisme warga negara). Tak seperti pejabat yang biasanya meminta orang lain mengurus situs pribadinya, Rahmad mengelola sendiri. Kecuali jika ada bahasa-bahasa Hyper Text Markup Language (HTML) yang sulit atau vitur-vitur yang agak sulit. Jika kesulitan ia meminta tolong beberapa temannya. ”Ini lah untungnya punya banyak teman,” ia berujar.

Rahmad memiliki blog pribadi di http://rahmadsatria.blogspot.com. September lalu ia meluncurkan blognya dan menjadi media tempat ia mengumpulkan opini, komentar atau artikel baik yang sudah dipubikasikan di media maupun koleksi pribadi. Sejak diluncurkan banyak sekali aspirasi yang masuk, mulai persoalan APBD hingga usulan pembangunan infrastruktur di Kabupaten Pontianak. Termasuk usulan dari beberapa kalangan yang menginginkan ia maju mencalonkan diri sebagai Bupati Pontianak.

”Saya merasakan banyak manfaat dengan membuat situs pribadi ini. mulai dari bahan bacaan yang tersedia gratis hingga aspirasi masyarakat. Awalnya coba-coba ikut membuat bblog, sebab sekarang banyak orang membuat situs pribadi. Dari orang biasa hingga politisi, dari mahasiswa hingga menteri dan presiden,” lanjutnya.

Hanya saja Rahmad masih mengeluhkan untuk mengakses internet di Mempawah dan sekitarnya yang masih rada-rada sulit. Jika pun ada harus merogoh kocek agak dalam. ”Tapi demi menambah wawasan saya pikir tak apa lah. Sebab beberapa media nasional seperti, Kompas, Tempo, Gatra dan sebagainya bisa saya akses dengan mudah. Bayangkan berapa besar uang yang harus saya keluarkan jika berlangganan semua media itu. Kalau dengan internet tidak terlalu besar,” papar dia.

Rahmad yakin, di era virtual seperti sekarang ini, siapa yang menguasai teknologi informasi dia lah yang menguasai dunia. Hal tersebut disadari sepenuhnya oleh dia. “Silakan saja kunjungi situs saya. Silakan berikan tanggapan, komentar, bahkan kritik sekalipun. Semuanya demi perbaikan Kabupaten Pontianak dan mengawasi jalannya pemerintahan,” ujarnya serius.□

*Edisi CEtak Borneo Tribune 19 November 2007

Minggu, 11 November 2007



Ziarah
Bangsa yang besar adalah bangsa yang menghormati jasa pahlawannya. Rahmad Satria menyempatkan diri mengikuti upacara Hari Pahlawan 10 November 2007 di Taman Makam Pahlawan Mempawah, Kabupaten Pontianak. Sebagai rasa hormatnya kepada para pahlawan, ia turut menaburkan bunga. FOTO: Johan Wahyudi/Borneo Tribune.

Selasa, 06 November 2007

Generasi Muda Harus Menjadi Pelaku Sejarah

Oleh: Johan Wahyudi
Borneo Tribune, Mempawah

Bangsa yang besar merupakan bangsa yang menghargai sejarah dan jasa-jasa para pahlawan. Suatu bangsa akan menjadi kecil dan kerdil jika tidak menghargai jasa-jasa para pejuang yang telah merelakan harta dan jiwanya dalam merebut kemerdekaan ini. Melalui momen Hari Pahlawan, 10 November, nanti, generasi muda dapat menjadi pelaku sejarah bukan penonton.

“Jasa para pahlawan perlu kita hargai selain itu dan termasuk menghargai semua budaya yang ada, termasuk hubungan silaturahmi, rasa persatuan dan kesatuan sehingga tidak terjadi perpecahan di mana telah diperjuangkan para Pahlawan terdahulu dalam merebut Negara Kesatuan Republik Indonesia dari penjajah,” kata H Rahmd Satria SH MH.
Ketua DPRD ini mengatakan, dengan hari pahlawan mari kita tingkatkan kesadaran nasionalisme, mencintai dan menghormati para pejuang sehingga kita tidak dikatakan orang yang lupa sejarah.

Oleh karena itu, generasi muda harus bisa menjadi pelaku sejarah bukan menjadi penonton atau pembaca sejarah. Terpenting menjadi pelaku sejarah dengan membuat catatan emas dengan berprestasi di segala bidang baik olahraga, kesenian, ekonomi dan sosial politik untuk mengisi kemerdekaan ini.

“Kita mengangkat sejarah dengan memberikan prestasi terbaik jangan hanya menjadi penonton, membaca buku tapi tidak ada tindakan yang menunjukkan kita sebagai pelaku sejarah. Dimana seorang pelaku sejarah bisa membuat suatu terobosan yang baru dan yang penting bisa berprestasi di bidang sosial dan ilmiah untuk melanjutkan jasa-jasa para pejuang,” katanya.

Momen pesta demokrasi bagi masyarakat Kalbar saat ini yang juga bertepatan di Hari Pahlawan, maka sebagai generasi muda harus bisa menunjukkan semangat kepahlawanan dengan memperkokoh rasa persatuan dan kesatuan sehingga tidak terjadi perpecahan akibat mendukung salah satu kandidat.

“Dalam Pilkada Gubernur ini bertepatan hari pahlawan ini mari kita tunjukkan semangat kepahlawanan jangan sampai kita terpecah-belah oleh ulah orang-orang yang tidak bertanggung jawab, apalagi hanya memilih satu orang pemimpin Kalbar. Siapapun gubernur terpilih harus kita dukung bersama sepanjang dilakukan sesuai dengan proses demokrasi dan hukum yang berlaku,” katanya.

Selain itu, dia menilai semangat kepahlawanan masyarakat sangat kurang maka dari itu diperlukannya dorong pemerintah untuk memberikan motivasi sehingga jiwa kepahlawanan jangan sampai tenggelam.

“Pemerintah harus bisa mendorong masyarakat untuk mencintai semangat kepahlawanan contohnya dengan memasang bendera merah putih dalam menyambut hari pahlawan sehingga nilai juang, cinta tanah air dan rela berkorban bisa tertanam dalam tubuh masyarakat maka pemerintah harus bisa memotivasi masyarakat yang kadang kala disibukkan oleh aktivitas sehari-hari sehingga semangat jiwa kepahlawanan seakan tenggelam,” ujarnya.□

*Borneo Tribune 5 November 2007

Rabu, 24 Oktober 2007

Dukung UJ-LHK untuk Kesejahteraan Masyarakat Kalbar


SOSIALISASI DUKUNG UJ DAN LHK
Ketua DPD Partai Golkar Kalbar, Ir. H. Zulfadhli, saat menghadiri acara halal bihahal dan HUT ke-43 Partai Golkar di Kabupaten Pontianak didampingi Ketua DPD Partai Golkar Kabupaten Pontianak, H. Rahmad Satria, SH, MH dan Wakil Bupati Pontianak, Drs. Abang Rasmansyah saat menuju Gedung Kartini Mempawah. FOTO: Johan Wahyudi/Borneo Tribune.


Oleh: Johan Wahyudi

Kepemimpinan pasangan H. Usman Ja’far dan LH. Kadir telah teruji selama 4 tahun memimpin Kalbar. Bahkan pasangan ini telah menciptakan suasana kondusif dan suasana persatuan yang terus tumbuh dan menciptakan kesejahteraan masyarakat sesuai visi dan misinya harmonis dalam etnis sehingga keluarga besar Partai Golkar Kabupaten Pontianak mengusung pasangan incumbent tersebut untuk memimpin Kalbar kembali.


Maka dalam acara halal bihalal, serta HUT Partai Golkar ke-43 di Gedung Kartini Mempawah, Selasa (23/10), kemarin, para kader partai Golkar Kabupaten Pontianak dan pengurus partai koalisi pendukung UJ-LHK membeludak menghadiri acara tersebut sehingga kursi yang dipersipkan panitia tidak cukup menampung tamu ynag hadir bahkan sehingga ada yang terpaksa berdiri.

Dalam cara halal bihalal dimana juga diagendakan mensosialisasikan pasangan UJ-LHK untuk memenangi pesta demokrasi yang digelar 15 November nanti. Ketua DPD Partai Golkar Kalbar, Ir. H. Zulfadhli, juga menghadiri acara tersebut saat memasuki Gedung Kartini tersebut, Bang Zul juga didampingi Ketua DPD Partai Golkar Kabupaten Pontianak, H. Rahmad Satria, SH, MH dan Wakil Bupati Pontianak, Drs. Abang Rasmansyah, disambut hangat para kader yang telah berkumpul menunggu dimulainya acara halal bihalal tersebut.

Ketua DPD Partai Golkar Kabupaten Pontianak, H. Rahmad Satria, SH, MH, dalam sambutan mengatakan. Partai Golkar mengadakan halal bihalal dan puncak acara bersama partai koalisi mengadakan sosialisasi dengan para kader partai untuk mendukung UJ dan LHK untuk calon gubernur 2008-2013.

“Halal bihal merupakan program Partai Golkar Kabupaten Pontianak yang dilaksanakan setiap tahun dalam rangka meningkatkan silaturahmi sesama kader Partai Golkar dan partai koalisi dan sekaligus mensosialisasikan pasangan calon gubernur yang diusung partai Golkar dan koalisi partai kepada kader dan simpatisan partai Golkar,” ucapnya.


Partai Golkar dalam menentukan calon gubernur bukan karena kepentingan partai, golongan atau pribadi tetapi untuk kepentingan masyarakat dan kepentingan bangsa dan negara sehingga tidak ada anggapan bahwa Golkar adalah yang paling hebat dan terbaik dalam partai tujuan tidak lain menempatkan persatuan dan kesatuan atas nama partai di atas kepentingan pribadi atau pun kepentingan golongan.

“Kita utamakan kepentingan bangsa dan negara serta kepentingan partai dengan kita mengutamakan kepentingan partai maka kita dukung UJ dan LH. Kadir karena kita cinta kepada partai Golkar karena calon yang kita dukung telah menunjukkan kemampuannya dalam membangun Kalbar ini,” kara Rahmad, bersemangat di depan ratusan kader dan partisipan partai Golkar yang hadir.

Sedangkan Ketua DPD Partai Golkar Kalbar, Ir. H. Zulfadhli, mengharapkan para kader mendukung UJ dan LH. Kadir serta masyarakat Kalbar umumnya dan Kabupaten Pontianak khususnya agar menggunakan hak suara dengan benar dan bertanggung jawab atas dasar hati nurani sendiri tanpa ada paksaan dan janji-janji dari para calon. Dan partai Golkar bersepakat memilih kembali UJ dan LH. Kadir menjadi gubernur dan wakil gubernur Kalbar ke depan karena melihat kondisi kondusif dan suasana kesatuan yang semakin tumbuh dan rasa kebersamaan yang baik dengan visi harmonis dalam tenis telah terbukti, sehingga Kalbar menjadi daerah yang aman, kondusif dalam menciptakan masyarakat yang aman dan sejahtera.

“Maka sudah sepantasnya Golkar memberikan kesempatan lagi terhadap pasangan UJ dan LH. Kadir untuk melanjutkan lagi program dan visi mereka dalam membangun Kalbar ini dan agenda politik 15 November nanti merupakan suatu hal penting karena menyangkut masa depan Kalbar sehingga jangan di korban pesta demokrasi ini untuk memecah belah masyarakat, siapapun boleh menjadi pemimpin tetapi jangan sampai mengembangkan isu-isu yang bisa memecah belah persatuan dan kesatuan,” katanya.

Dan puncak dari acara tersebut dilakukan pemotongan tumpeng oleh Rahmad Satria dan diserahkan kepada Ketua DPD partai Golkar Kalbar, Ir. H. Zulfadhli, sebagai bentuk rasa syukur partai Golkar yang tetap exist walaupun telah banyak menghadapi hambatan dan rintangan di kancah perpolitikan.□

Selasa, 23 Oktober 2007

Bersama Parpol Koalisi Susun Strategi Menangkan UJ-LHK

Oleh: Johan Wahyudi

DPD Partai Golkar Kabupaten Pontianak sangat serius untuk memenangkan pasangan incumbent H. Usman Ja’far-Drs Laurentius Herman Kadir. Partai yang diketuai H Rahmad Satria SH MH tersebut hari ini akan menggelar Rapat Koordinasi bersama pengurus Partai Golkar berikut partai koalisi. Kegiatan yang akan diikuti sekitar 600 orang tersebut akan digelar di gedung Kartini Mempawah.

Ketua Tim Koalisi Partai Politik Pendukung UJ-LHK, H Rahmad Satria SH MH menegaskan, kegiatan tersebut dalam rangka mensosialisasikan dan memberikan dukungan terhadap pasangan H. Usman Ja’far dan Drs. LH. Kadir.

“Seluruh pengurus koalisi partai pendukung pasangan incumbent direncanakan akan hadir dalam sosialisasi ini. Tujuannya untuk mendukung dan menyukseskan pasangan tersebut. Di mana kami akan membicarakan tentang strategi-strategi bagaimana pasangan yang akan kami usung bisa memenangkan Pilkada 15 November nanti,” kata Rahmad Satria yang juga Ketua DPD Partai Golkar saat ditemui di rumah dinasnya kemarin.
Sebelumnya, dalam rapat kerja Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Golkar, Rabu (3/10) lalu, di mana dia berharap 70 persen suara pemilih dari Kabupaten Pontianak memilih pasangan nomor urut 1 yang telah teruji dalam membangun Kalbar. Maka dari itu melalui pertemuan diharapkan terjalin suatu kekuatan dan kerja sama yang baik sesama partai koalisi pendukung Usman Ja’far dan LH Kadir. Sehingga mereka akan terpilih kembali menjadi Gubernur Kalbar priode 2008-2013.

“Sosialisasi ini sudah saya informasikan kepada seluruh pengurus koalisi partai Kabupaten Pontianak. Baik kepada seluruh pimpinan koalisi partai kecamatan dan seluruh pengurus partai politik yang bergabung dalam partai koalisi sehingga ditemukan suatu strategi-strategi yang mantap dalam menyukseskan pasangan UJ dan LH. Kadir,” kata legislator yang akrab dengan masyarakat.

Selain mensosialisasikan dan menyusun strategi dalam menyukseskan pasangan incumbent tersebut, DPD Partai Golkar juga akan melaksanakan pelatihan para saksi sehingga dalam pelaksanaan Pilkada nanti bisa berjalan sebagai mana yang diharapkan.

“Kami juga sekaligus mengadakan pelatihan terhadap para kader partai koalisi yang menjadi saksi dalam Pilkada. Karena kita menginginkan saksi-saksi yang turun saat Pilkada nanti mengetahui dengan jelas proses pelaksanaan Pilkada di TPS sehingga apa yang kita inginkan Pilkada nantinya akan berjalan dengan damai, aman dan lancar,” ucapnya.

Selain itu legislator yang didukung oleh masyarakat untuk dicalonkan menjadi Bupati Pontianak 2008 ini, juga menjelaskan, kegiatan tersebut sekaligus acara halal bihalal bersama para kader Partai Golkar dan pengurus koalisi partai sekaligus merayakan HUT Partai Golkar ke-43.□

Kamis, 18 Oktober 2007

*Bupati dan Ketua DPRD Open House Lebaran

Mempererat Hubungan Silaturahmi

Oleh: Johan Wahyudi
Borneo Tribune, Mempawah

Rasa kebersamaan dan kegembiraan terpancar dari wajah setiap tamu yang hadir dalam acara open house Bupati Pontianak, Drs. H. Agus Salim, MM, yang dilaksanakan di rumah dinasnya di Mempawah, Selasa (16/10).

Setiap tamu yang hadir disapa hangat dengan saling bersalaman dan berangkulan dalam rangka meningkatkan tali silaturahmi dan saling bermaaf-mafan.
Sebelumnya saat menyambut hari raya Idul Fitri 1428 H, Sabtu (13/10) dan Senin (15/10), kemarin, juga telah melaksanakan open house di rumah dinasnya di Mempawah dan di kediamannya di Pontianak.

“Hari pertama Idul Fitri saya juga telah melaksanakan open house menerima masyarakat, pegawai, para kepala dinas, badan dan kantor, termasuk muspida. Hari kedua saya berkunjung ke muspida provinsi serta mantan-mantan bupati Pontianak dan mengunjungi keluarga karena tradisi berkunjung keluarga untuk menjaga hubungan jangan sampai saya menjadi bupati keluarga saya menjauhi saya sehingga hari raya Idul Fitri ini saya pergunakan untuk mengunjungi sanak keluarga saya,” ucapnya.

Pada hari ketiga karena sebagai dari pada aparatur pemerintah Kabupaten Pontianak berada di Pontianak dan sekitarnya, serta teman-teman dari Bappeda dan BPK Provinsi, maka hari ketiga dia mengadakan open house di kediamannya di Pontianak.

“Silaturahmi teman-teman provinsi dan para aparatur dari Kabupaten Pontianak yang tinggal di Kota Pontianak maka saya di hari ketiga Idul Fitri melaksanakan open house di kediaman di Pontianak dan alhamdulillah, apa yang direncanakan berjalan dengan baik teman-teman banyak yang hadir dan teman-teman istri saya dari dinas kesehatan juga hadir,” ucapnya.

Sebagai Bupati Pontianak, karena banyaknya kesibukan sehingga untuk saling bertatap muka dan berkomunikasi dengan masyarakat sangat sedikit sekali sehingga melalui open house terbuka untuk semua kalangan masyarakat dan bisa berkomunikasi langsung dengan masyarakat.

“Hari keempat saya kembali lagi ke sini karena saya merasakan satu hari untuk bersilaturahmi pada bulan Syawal ini belum cukup karena hari pertama masyarakat lebih banyak mempergunakan untuk bertemu sanak keluarganya. Open house saya tidak melihat masyarakat dari golongan mana baik dari bawah semua boleh hadir agar mereka bisa melihat dari dekat kediaman bupati dan berkomunikasi,” ucapnya.

Dia juga tidak lupa mengucapkan mohon maaf lahir batin kepada seluruh masyarakat Kabupaten Pontianak, karena dia sendiri menilai pembangunan yang selama ini dilakukan bersama DPRD dan aparatur dinas masih banyak kekurangan.

“Walaupun telah banyak saya perbuat tetapi masih banyak kekurangan yang harus saya laksanakan karena keterbatasan dana dan kebutuhan kita sangat besar maka kesempatan ini selain bersilaturahmi saya juga minta maaf kepada masyarakat. Bahwa kita juga ingin mencapai hasil maksimal sehingga hanya inilah yang dapat kita lakukan dan kita berharap tahun 2008 dana kita semakin besar sehingga proyek kita semakin besar untuk membangun Kabupaten Pontianak,” ucapnya.

Sehari sebelumnya, Senin (15/10), Ketua DPRD Kabupaten Pontianak. H. Rahmad Satria, SH, MH, juga melaksanakan open house di rumah dinas di Mempawah. Tidak sedikit tamu yang hadir untuk silaturahmi dan bermaaf-maafan. Mereka baik dari anggota DPRD Kabupaten Pontianak, kepala dinas, Muspida dan masyarakat Kabupaten Pontianak. Bahkan seorang pelawak bertubuh mungil dari Jakarta Memet, bersama rombongan Mahasiswa dari Ikatan Mahasiswa Yogyakarta menyempatkan hadir pada open house itu.

Open house yang dibuka untuk umum tersebut, dimulai pukul 10.00-19.00. Masyarakat dari semua kalangan dipersilakan hadir untuk menikmati kegembiraan dan bersilaturahmi sebagaimana yang dianjurkan dalam Islam. Rahmad Satria dengan didampingi istri tercinta dengan rasa kebersamaan sehingga tak tampak perbedaan dan Rahmad Satria bersama istri terlihat antusias menyambut rombongan warga yang hadir.

“Dengan silaturahmi kita dapat merasakan kebersamaan dan dengan jalinan silaturahmi insya Allah rezeki kita tak akan pernah putus,” kata Rahmad saat bercengkerama dengan para tamu-tamunya di pendopo belakang rumah dinasnya.

“Saya beserta keluarga sangat mengucapkan terima kasih kepada seluruh warga yang hadir dan kesempatan ini juga saya mohon maaf lahir batin dan selamat hari raya Idul Fitri,” katanya.□

Golkar Targetkan 70 % Pemilih Pilih Incumbent

Oleh: Johan Wahyudi
Borneo Tribune, Mempawah

Rapat kerja Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Golkar Kabupaten Pontianak dalam rangka mengusung, H. Usman Ja’far dan Drs LH. Kadir, di Gedung DPD Partai Golkar, Rabu (3/10), langsung dipimpin Ketua DPD Partai Golkar Kabupaten Pontianak, H. Rahmad Satria, SH, MH. Raker tersebut menargetkan 70 % pemilih di Kabupaten Pontianak memilih pasangan incumbent.

Raker yang dihadiri pimpinan kecamatan dan desa, anggota DPRD fraksi Partai Golkar, dan penasihat DPD Partai Golkar Kabupaten Pontianak, Rahmad Satria, mengatakan, Raker ini dalam rangka menyusun strategi untuk pasangan yang diusung Partai Golkar agar memenangkan Pilkada 15 November. Selain itu untuk menyukseskan Pilkada dengan damai, aman dan lancar.

“Raker ini dilaksanakan berdasarkan AD dan ART Partai Golkar sebagai bentuk membicarakan kerja DPD Partai Golkar dan langkah kerja yang sangat berat dan sudah keputusan partai maka kita sebagai pengurus partai wajib menjalankan keputusan partai tersebut yaitu mengusung calon gubernur Usman Ja’far dan LH Kadir sebagai gubernur 2008-2013,” katanya.

Rahmad, menilai sebagai bentuk beban mortal jika partai Golkar tidak mampu mengusung Usman Ja’far dan LH Kadir menjadi gubernur apalagi di dukung 7 partai besar lainnya.

“Beban moral bagi partai Golkar yang pertama mengusung Usman Ja’far dan LH. Kadir jika tidak berhasil menjadi gubernur 2008-2013 nanti, maka dari itu kita berharap Golkar, PPP, PKB, PBR, PAN, PKS, PDS dan Partai Mardeka dapat memenangkan pasangan tersebut minimal 70 persen pemilih Kabupaten Pontianak memilih Usman Ja’far dan LH, Kadir,” ucapnya.

Raker tersebut juga akan langsung diadakan buka puasa bersama dengan menghadirkan penceramah, Ustadz H. Abdurrahman Musa dan juga dihadiri Ketua DPD Provinsi Partai Golkar, H. Zulfadli.□


Rabu, 10 Oktober 2007

Jadikan Bulan Lain Seperti Bulan Ramadan

Oleh: Johan Wahyudi
Borneo Tribune, Mempawah

Tak lama lagi umat Muslim akan meninggalkan bulan Ramadan yang penuh dengan ampunan, rahmad dan hidayah dari Allah SWT. Setelah ini umat Muslim memasuki hari kemenangan dimana umat Muslim bagaikan bayi yang baru dilahirkan tanpa noda dan dosa yaitu Hari Raya Idul Fitri 1428 H.

”Mulai saat ini hindari prasangka buruk, sucikan hati dari segala macam sakit hati sombong, takabur, angkuh dan sebagainya. Sehingga kita betul-betul meraih kemenangan di hari raya Idul Fitri,” kata Ketua DPRD Kabupaten Pontianak, H. Rahmad Satria, SH, MH, ditemui di rumah dinasnya di Jalan Raden Kusno, Mempawah, Senin (8/10).

Lanjutnya lagi selepas hari raya Idul Fitri umat Muslim juga melaksanakan halal bihalal sebagai bentuk rasa saling memaafkan dalam rangka meningkatkan hubungan sesama manusia dan selepas Ramadan sebagai umat Muslim harus bisa meramadankan bulan-bulan yang lainnya dalam rangka meningkatkan amal dan ibadah sehingga menjadi manusia yang bertakwa.

”Hari raya Idul Fitri merupakan momen yang tepat untuk saling memaafkan antar saudara dan yang lainnya. Sehingga dosa-dosa kita baik sesama manusia dan Allah dapat diampuni Allah SWT sehingga kita betul-betul kembali menjadi manusia yang suci seperti bayi baru dilahirkan dari rahim ibunya,” kata Rahmad.

Selain itu juga kita harus bisa meramadankan bulan-bulan yang lain sehingga mampu meningkatkan amal ibadah seperti bulan Ramadan. Jangan sampai selepas Ramadan amal ibadah kita jauh sekali dengan Allah SWT,” ucapnya.□

Kamis, 04 Oktober 2007

Listrik Lebih Baik Ditangani Swasta

Oleh: Johan Wahyudi
Borneo Tribune, Mempawah

Kurang baiknya manajemen PT PLN menangani masalah listrik di Kalbar yang mengakibatkan sering terjadi pemadaman dan menimbulkan kekesalan masyarakat, mengundang keprihatinan Ketua DPRD H Rahmad Satria SH MH.
Menurut Rahmad salah satu solusi untuk itu adalah membiarkan pihak swasta menangani PLN. Sebab, jika ditangani negara melalui badan usaha milik negara (BUMN) tidak ada persaingan yang sehat.

“Selaku wakil rakyat saya memberikan solusi terhadap listrik yang sering byer pet. Lebih baik diswastanisasi saja sehingga ada persaingan yang kondusif. Jangan menjadi milik persero saja apalagi milik BUMN yang jelas tidak ada persaingan yang sehat,” kata Ketua Rahmad yang ditemui di Gedung DPRD Kabupaten Pontianak, Senin (1/10), kemarin.

Rahmad menilai, listrik yang dikelola PT PLN bertindak seenaknya saja karena tidak ada persaingan. Sedangkan di negara lain ada listrik yang ditangani pihak swasta sehingga ada persaingan positif sehingga pemerintah hanya mengawasi dan memberikan sanksi tegas terhadap perusahaan yang tidak bisa menjalankan kewajibannya dengan baik.

“Jika ditangani pihak swasta pasti ada persaingan positif misalnya Kabupaten Pontianak dikelola PT A sedangkan Kota Singkawang atau Sambas dikelola PT B, sehingga masing-masing perusahaan tentukan akan ada persaingan setiap perusahaan untuk menunjukkan hasil yang terbaik. Sekarang bagaimana pemerintah memberikan sanksi tegas sedangkan dia ikut dalam perseroan tersebut,” tegasnya.

Selain itu dia juga mengatakan, melihat bentuk republik ini kurang transparan dan tidak memberikan wewenang kepada pihak swasta khususnya untuk pelayanan publik termasuk PDAM dan dia yakin bila listrik diswastanisasikan pasti ada perbaikan.

“Saya yakin bila diswastanisasikan tentu ada perasaingan sehat sekarang tidak ada perasaingan sehat sama sekali baik dari pihak pegawai, direkturnya paling tidak diomeli saja dan diberi sangsi tetapi tidak diberhentikan sama sekali. Jangan ada alasan klasik soal minyak, harga naik sebenarnya semua itu sudah bisa diatasi dan dikendalikan,” ujarnya.□

Rabu, 03 Oktober 2007

Partai Golkar Gelar Raker Dukung Pasangan Incumbent

Oleh: Johan Wahyudi
Borneo Tribune, Mempawah

Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Golkar Kabupaten Pontianak akan menggelar Rapat Kerja di Sekretariatnya, Rabu (3/10). Raker tersebut dalam rangka memenangkan pasangan incumbent, H. Usman Ja’far dan Drs LH Kadir pada Pilkada 15 November mendatang.

Raker ini juga akan dihadiri seluruh pimpinan Partai Golkar se-Kecamatan Kabupaten Pontianak termasuk Kubu Raya. “Seluruh pimpinan Partai Golkar se-Kecamatan Kabupaten Pontianak termasuk Kubu Raya serta pengurus harian dan pleno akan hadir,” tegas Ketua DPD Partai Golkar Kabupaten Pontianak dan juga Ketua Tim Sukses Koalisi Harmonis Kabupaten Pontianak, H. Rahmad Satria, SH, MH, ditemui di DPRD Kabupaten Pontianak, Senin (1/10).

Dalam Raker nanti, Rahmad, menjelaskan, khusus membicarakan persiapan dalam rangka mendukung pasangan yang diusung Partai Golkar dengan membicarakan langkah-langkah kerja bagaimana bisa memenangkan pasangan incumbent.

“Kita harus mempersiapkan diri dari awal untuk menyukseskan pasangan yang didukung partai Golkar. Apalagi dalam Raker ini kita khusus membicarakan suksesnya calon gubernur yang diusung oleh Golkar, Usman Ja’far dan LH Kadir,” ucapnya.

Dalam pelaksanaan Raker tersebut DPD Partai Golkar Kabupaten Pontianak juga akan melaksanakan buka puas bersama tetapi tidak mengundang anak-anak panti asuhan tetapi DPD Partai Golkar akan proaktif turun langsung ke panti-panti asuhan yang telah direkomendasikan pengurus kecamatan.

“Selain membicarakan melaksanakan Raker, kami juga langsung melaksanakan buka puasa bersama namun kami tidak mengundang anak-anak panti asuhan seperti tahun-tahun sebelumnya karena kami selalu kesulitan mengkoordinir kegiatan tersebut,” tutur dia.

Sebagai gantinya, DPD Partai Golkar akan proaktif mengunjungi panti-panti asuhan dan masjid-masjid yang telah di rekomendasikan oleh pengurus kecamatan selain itu juga kami sudah mengadakan safari Ramadan,” katanya.□


Selasa, 02 Oktober 2007

Mesin Partai Berjalan yakin UJ-LHK Menang

Oleh: Johan Wahyudi
Borneo Tribune, Mempawah

Melihat pertumbuhan ekonomi Kalbar yang kondusif selama dipimpin pasangan harmonis, H Usman Ja’far dan Drs. LH. Kadir. Apalagi diusung delapan partai yang bergabung dalam koalisi harmonis, memberi keyakinan kepada Ketua DPD Partai Golkar Kabupaten Pontianak, H. Rahmad Satria, SH, MH, calon incumbent yang diusung Partai Golkar tersebut akan memenangkan Pilkada 15 November nanti.

“Alasannya sebab masyarakat sudah melihat kinerja yang mereka buat selama ini. Kita tahu dan tak bisa menyangkal sejumlah kemajuan yang dibuat UJ-LH Kadir,” kata Rahmad.

Rahmad yang juga Ketua Koalisi Harmonis Kabupaten Pontianak mengatakan, dengan bergeraknya mesin partai dengan mensosialisasikan visi dan misi pasangan tersebut, dia berkeyakinan sekitar 60 persen suara dari Kabupaten Pontianak untuk pasangan UJ dan LH. Kadir. Apalagi termasuk Kabupaten Kubu Raya dimana ketua partai dari delapan partai yang mengusung pasangan harmonis masih menginduk di Kabupaten Pontianak dan siap mengusung dan menyukseskan pasangan bernomor urut satu tersebut.

“Pasangan ini bisa memang sebab partai dan mereka sendiri eksis terutama di tingkat basis dan tokoh masyarakat, RT dan lurah. Misalnya dengan melakukan pertemuan mensosialisasikan pasangan yang kita usung. Dan akumulasi kemenangan akan jatuh di nomor satu untuk memimpin Kalbar yang tentram dan damai,” katanya.□

Selasa, 25 September 2007

Perubahan APBD 2007 Ditetapkan

Oleh: Johan Wahyudi
Borneo Tribune, Mempawah

Perubahan terhadap Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kabupaten Pontianak 2007 akhirnya disetujui anggota DPRD Kabupaten Pontianak setelah mendengarkan pendapat akhir 7 fraksi Partai DPRD Kabupaten di rapat paripurna DPRD Kabupaten Pontianak, Senin (24/9), kemarin.

Rapat Paripurna yang dipimpin Ketua DPRD Kabupaten Pontianak, H. Rahmad Satria, SH, MH, dihadiri Bupati Pontianak, Drs. H. Agus Salim, MM, kepala dinas instansi, Muspida serta 28 anggota DPRD Kabupaten Pontianak.

Dimana hasil pembahasan antara panitia anggaran eksekutif dengan panitia legeslatif dimana pendapatan daerah bertambah sebesar Rp8.270.277.419.69 dimana anggaran semula Rp613.826.997.000.00 dan setelah perubahan menjadi Rp622.097.247.419.69. Sedangkan belanja daerah bertambah Rp47.379.673.745.00 dimana anggaran semula Rp612.875.029.950.00 dan setelah perubahan menjadi Rp660.254.703.115.00.

Perubahan tersebut akhirnya disetujui oleh seluruh fraksi yang disampaikan juru bicara setiap fraksi. Sehingga menjadi Perda sekaligus dimuat di dalam lembaran daerah namun setiap fraksi juga memberikan kritik dan saran kepada Bupati Pontianak untuk meningkatkan pembangunan di Kabupaten Pontianak sesuai visi dan misi Kabupaten Pontianak terwujudnya ekonomi rakyat yang kuat, masyarakat sejahtera, berkualitas dan beriman.

“Atas Perubahan APBD 2007 menyadari bahwa untuk perbelanjaan modal yang jumlahnya cukup besar. Namun kita sepakat untuk meningkatkan infrastruktur terhadap peningkatan pelayanan masyarakat yang harus dilakukan untuk mewujudkan masyarakat yang lebih maju berkualitas dan beriman,” kata Bupati Pontianak, Drs. H. Agus Salim, MM, setelah menerima persetujuan perubahan APBD tahun 2007 dari Ketua DPRD Kabupaten Pontianak, H. Rahmad Satria, SH, MH. □

Senin, 24 September 2007

Bersyukur Masih Merasa Nikmatnya Puasa

Oleh: Johan Wahyudi
Borneo Tribune, Mempawah

Setiap umat Muslim diwajibkan melaksanakan ibadah puasa untuk mencapai tingkat ketakwaan. Melalui ibadah puasa ini melatih diri untuk menahan lapar dan dahaga serta melatih rasa syukur diberikan kepada Allah SWT atas nikmat umur sehingga masih merasakan nikmatnya ibadah di bulan Ramadan.

Menurut Ketua DPRD Kabupaten Pontianak H Rahmad Satria SH MH, dalam ibadah puasa ini kita dilatih untuk menahan haus dan lapar untuk mencapai ridho Allah sehingga kita menjadi Muslim yang bertakwa.

“Sebagaimana firman Allah di dalam surat Al Baqarah. Hai orang-orang yang beriman diwajibkan kepadamu menjalankan puasa sebagaimana telah diwajibkan kepada orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa,” kata Rahmad saat membuka acara buka puasa bersama di Kantor DPRD Kabupaten Pontianak, Jumat (21/9), kemarin

Selain itu ibadah puasa merupakan wadah untuk melatih rasa syukur umat Muslim yang masih diberikan waktu untuk merasakan nikmatnya berbuka puasa oleh Allah SWT yang selalu disambut gembira seluruh umat Muslim di dunia. Ini bukti rasa nikmat yang diberikan Allah sangat indah saat menghadapi santapan berbuka puasa.

“Ibadah puasa juga melatih rasa syukur kita karena masih diberi kenikmatan umur dan waktu untuk berbuka puasa. Berarti masih ada Nikmat Allah yang dilimpahkannya kepada kita sehingga kita masih bertemu dengan bulan suci Ramadan ini dan ini bukti rasa nikmat yang diberikan Allah sangat indah,” ucapnya.□


Minggu, 23 September 2007

Umat Muslim Diwajibkan Perhatikan Nasib Anak Yatim



BERSAMA ANAK YATIM
Ketua DPRD Kabupaten Pontianak, H. Rahmad Satria, SH, MH bersalaman akrab dan menjadi ’bapak’ para anak yatim piatu. FOTO: Johan Wahyudi/Borneo Tribune.

Oleh: Johan Wahyudi
Borneo Tribune, Mempawah


Sekitar 25 anak panti asuhan yatim piatu Desa Singkubang yang menghadiri acara berbuka puasa bersama di DPRD Kabupaten Pontianak mendapat santunan. Ketua DPRD H. Rahmad Satria, SH, MH, Wakil Ketua, Ahmadi Usman, S.Ag dan anggota DPRD Pontianak yang hadir berkesempatan menyantuni para anak yatim itu.

"Sebagai umat Muslim kita diwajibkan memperhatikan nasib anak-anak yatim piatu. Dan bulan puasa ini adalah bulan yang tepat untuk meningkatkan amal ibadah kita dengan banyak bersedekah baik kepada anak yatim, janda-janda, pakir miskin maupun para duafa,” kata Rahmad.

Menurut dia, mereka itu butuh bantuan karena di bulan ini kita juga diberikan cobaan bagi Allah SWT untuk merasakan penderitaan saudara-saudara kita yang hidup di bawah garis kemiskinan.

Atas bantuan yang diberikan Ketua DPRD dan anggota DPRD Kabupaten Pontianak, pengurus Panti Asuhan Yatim Piatu Singkubang, M. Dani, mengucapkan banyak terima kasih. Terutama atas perhatian yang diberikan para anggota DPRD Kabupaten Pontianak terhadap anak-anak yatim piatu tersebut.

"Kami sangat mengucapkan terima kasih kepada anggota DPRD Kabupaten Pontianak yang mau mengundang kami mengikuti acara berbuka puasa bersama di sini,” kata Dani.
Ia juga mengucapkan terima kasih atas santunan yang diberikan kepada para anak-anak sehingga sedikit meringkan untuk biaya hidup para anak-anak yang kami asuh.

*Borneo Tribune, 22 September 2007

Berbuka Puasa Bersama DPRD

Oleh: Johan Wahyudi
Borneo Tribune, Mempawah


Meningkatkan rasa persaudaraan dan ukhuwah Islamiah, DPRD Kabupaten Pontianak, mengadakan buka puasa bersama, Jumat (21/9). Kegiatan ini dihadiri Wakil Bupati Pontianak, Drs. H. Abang Rasmansyah MM, Sekda Drs H Sunarto, Dandim, unsur muspida dan kepala dinas serta instansi vertikal termasuk juga para anak panti asuhan yatim piatu Singkubang dan warga masyarakat.

Ketua DPRD H. Rahmad Satria SH MH menuturkan, momen ini merupakan hal yang tepat untuk meningkatkan rasa persaudaraan dan berharap di bulan puasa ini diberi keridhoan oleh Allah SWT. Sehingga dalam keadaan sehat dan selalu dilimpahkan rezeki. Selain itu melalui bulan puasa ini diharap bisa mencapai derajat ketakwaan dan momen ini harus tetap dilestarikan.

Acara berbuka puasa yang dihadiri hampir seluruh anggota dewan serta kepala dinas instansi dan undangan dari panti asuhan yatim piatu serta warga masyarakat tersebut dirangkaikan dengan hikmah menyambut berbuka puasa yang disampaikan, Guru SMAN 2 Mempawah, Sunarto, S.Pd. Sebelum menyambut acara berbuka puasa yang bertemakan Allah SWT memberikan pendidikan dan latihan untuk mencapai sebuah ketakwaan di bulan suci Ramadan, setelah itu dilanjutkan salat maghrib berjamaah.

"Allah SWT melalui bulan suci Ramadan ini memberikan pendidikan dan pelatihan terhadap umatnya untuk mencapai sebuah ketakwaan," kata Sunarto, saat menyampaikan uraian hikmah bulan suci Ramadan yang didengar antusias para undangan yang hadir.□

*Borneo Tribune 22 September 2007

Kamis, 20 September 2007

Undangan Khusus Buat Wabup

Sui Pinyuh,- SETELAH beberapa kali mendapat sorotan dari para anggota DPRD Kabupaten Pontianak, Wakil Bupati Drs H Abang Rasmasnyah, secara resmi oleh Ketua DPRD H Rahmad Satria SH MH mengirimkan surat undangan khusus untuk datang pada Kamis, 20 September 2007 (besok-red).

“Apa yang dilakukan itu dalam rangka menyikapi munculnya beberapa kali sorotan anggota dewan seputar ketidak hadiran Wakil Bupati dalam beberapa kali persidangan yang digelar oleh lembaga legislatif,” katanya dikonfirmasikan.

Menurut dia, setiap rapat paripurna DPRD dilaksanakan, semustinya Wakil Bupati itu hadir, guna mendengarkan apa-apa saja yang terjadi dalam rapat tersebut. Bukannya mengelak sembari menyebutkan kalau tidak pernah menerima undangan dari dewan. “Wakil Bupati itu satu paket dengan Bupati. Jadi, tidak ada alasan untuk membuat satu pengecualian,” tegas Rahmad yang belum tahu hasil dari pertemuannya nanti dengan Wakil Bupati, bisa saja diserahkan kepada paripurna atau sebaliknya dipansuskan jika banyak anggota yang menghendaki.

Disebutkan, dalam setiap paripurna, hampir semua Kepal6a Dinas, Badan bahkan Kantor serta Kepala Bidang hadir. Termasuk pula Sekda serta Muspida dan KPN. Padahal kursi Wakil Bupati itu disediakan disamping Bupati. “Apa yang saya lakukan sebagai pimpinan DPRD, bukan intres pribadi, melainkan menyerap aspirasi yang disampaikan anggota kepada saya,” terang Ketua DPRD.

Dia mengingatkan, kalau KKR belum berdiri sebagai sebuah kabupaten baru. Jadi, tanggung jawab Wakil Bupati tidak hanya terfokus pada wilayah itu. “Pembagian wilayah (pengkaplingan-red) dalam pelaksanaan safari ramadhan boleh-boleh saja dilakukan. Tapi bukan untuk semua hal. Cukup untuk pelaksanaan safari ramadhan saja untuk lebih memudahkan,” katanya mengingatkan. (ham)

*Pontianak Post 19 September 2007

*Pembangunan Pelabuhan Mempawah Terpadu

Jangan Sampai Daerah Lain Dianaktirikan

Oleh: Johan Wahyudi
Borneo Tribune, Mempawah


Pelabuhan Mempawah Terpadu (PMT) yang direncanakan dapat meningkatkan kesejahteraan dan perekonomian masyarakat Kabupaten Pontianak diharapkan tidak menanaktirikan pembangunan daerah lain.
Apalagi pembangunan tersebut telah menelan dana miliaran rupiah baik terdiri dari dana APBD Kabupaten, Provinsi dan APBN. Pada Raperda tentang perubahan anggaran 2007 di DPRD Kabupaten Pontianak dana anggaran tidak difokuskan pada PMT.

"Pelabuhan Mempawah Terpadu merupakan pelabuhan gotong- royong yang pembangunannya berasal dari dana APBD Kabupaten, provinsi dan APBN dari kemarin sudah ada pengucurannya. Dan pengerukan tanah menggunakan dana terbesar APBD Kabupaten Pontianak dan sekarang bisa saja menggunakan APBD tetapi pembahasan anggaran dari pantai selatan berharap kebijakan uang anggaran (KUA) tidak hanya diarahkan ke pelabuhan," kata Ketua DPRD Kabupaten Pontianak, H. Rahmad Satria, SH, MH, ditemui di ruang kerjanya, Senin (17/9), kemarin.

Bertolak dari pemikiran itulah, Rahmad, berharap agar pembangunan PMT jangan menggunakan dana APBD terlalu besar. Sebab daerah atau kecamatan yang ada di Kabupaten Pontianak juga butuh dana pembangunan.

"Saya berharap jangan sampai daerah lain dianaktirikan sehingga tidak ada keseimbangan pembangunan karena wilayah Selatan seperti Sungai Kakap, Jeruju, Sungai Rengas, Telok Pakedai, Sungai Ambawang dan Kuala Mandor B yang juga banyak membutuhkan uluran tangan untuk pembangunan," ujarnya.

Mengenai manfaat kedepan PMT, Ketua DPD Partai Golkar Kabupaten Pontianak ini menilai belum mengetahui jelas apakah PMT mampu mengembalikan dana pembangunan PMT dalam waktu berapa tahun untuk PAD.

Apalagi PMT dibangun dari nol karena tidak ada pelabuhan perintis tidak seprti pelabuhan Sang Hie Pontianak dari dulunya memang sudah menjadi pelabuhan sehingga sudah ada ketertarikan oleh masyarakat untuk menyinggahi pelabuhan tersebut.

"Jika saya lihat pembangunan PMT ini hampir sama dengan jembatan antibar dua yang menggunakan rangka besi yang sampai saat ini pembangunannya belum selesai. Apalgi pelabuhan ini dibangun dari nol tidak ada pelabuhan perintis tentu masih banyak yang harus dilakukan untuk mempromosikan PMT melalui marketing yang besar untuk menjual PMT dan itu merupakan pekerjaan berat untuk menginformasikannya," ucapnya.

Sedangkan Ketua DPRD Provinsi Kalbar, H. Zulfadli, saat mendampingi Ketua Umum DPR RI. H.R. Agung Laksono, menilai PMT memiliki potensi besar untuk kesejahteraan masyarakat Kalbar apalgi kebiutuhan pelabuhan smakin waktu semkain meningkat sehingga PMT menjadi pelabuhan yang terbaik di Indonesia.

"PMT memang diperlukan untuk mengantisipasi kebutuhan pelabuhan yang semakin meningkat dan letaknya sangat strategis sehingga menjadi suatu kawasan yang menjadi contoh pelabuhan terbaik di Indonesia dan melalui DPRD nanti kita berharap ada dorongan dari pemerintah pusat untuk membantu pembiayaan sehingga pembanguan PMT cepat terselesaikan," ujarnya.□

*Diterbitkan Borneo Tribune 19 September 2007

Rabu, 19 September 2007

Awang Ishak Harus Berani Melapor

Oleh: Johan Wahyudi
Borneo Tribune, Mempawah


Sebagai praktisi hukum, H. Rahmad Satria, SH, MH, menilai penyerahan VCD Awang Ishak kepada Ketua DPR RI, H.R. Agung Laksono sah-sah saja. Tetapi dilihat dari aspek hukum masyarakat harus mengerti setiap tindakan pidana harus ada pelapornya. Jika tidak ada pelapor ke pihak berwajib berarti semua itu fitnah dan mencemarkan nama baik, sehingga Awang Ishak berhak membuat laporan balik kepada pembuat isu, membuat VCD atau kepada pempropagandanya.

Sekarang, lanjut dia, VCD beredar korbannya siapa? “Ini harus ada pelapor. Jika tidak ada pelapor dan tidak ada korban, artinya semua itu tidak benar. Di dalam KUHP VCD bukan menjadi barang bukti dan bukan juga menjadikan alat bukti, mungkin itu hanya sebagai petunjuk. Dalam KUHP harus ada saksi, saksi dari korban kemudian diterjemahkan oleh dua orang saksi kemudian harus ada barang bukti barulah ada petunjuk.”


Dikatakan Rahmad apabila DPRD Kota Singkawang sudah memutuskan kemudian diuji secara hukum oleh Mahkamah Agung (MA) dan MA memutuskan tidak ada delik pidana di dalamanya dan kemudian diputuskan bebas dan tidak ditanggapi MA berarti apa yang disampaikan ini sebuah fitnah dan pencemaran nama baik.
"Orang tersebut harus bisa membuktikan tuduhannya sesuai prosedur hukum karena negara kita negara hukum,” papar dia.

Lebih lanjut, Rahmad mengatakan, setidaknya Awang Ishak harus mengambil tindakan dengan melaporkan pencemaran nama baik sehingga Awang bisa aman di mana orang yang melaporkan atau yang mempropagandakan harus bisa membuktikannya sesuai hukum, jika tidak mampu maka bisa dituntut sesuai jalur hukum pula.

"Awang Ishak bisa membuat laporan atas pencemaran nama baiknya sehingga orang tersebut harus bisa membuktikan pembuktiannya dan itu dinamakan pembuktian terbalik,” kata dia. □

*Diterbitkan Borneo Tribune 18 September 2007

Pentingnya RTRW Kabupaten Pontianak

Oleh: Stefanus Akim
Borneo Tribune, Mempawah


Keberadaan Tata Ruang yang dikukuhkan dalam bentuk Peraturan Daerah (Perda) sudah menjadi sebuah kebutuhan pokok bagi sebuah daerah. Sebab salah satu pertimbangan investor yang akan menanamkan modalnya memerhatikan Tata Ruang..

Ketua DPRD, H Rahmad Satria SH, MH, mengungkapkan hingga kini Kabupaten Pontianak belum memiliki Rencana Tata Ruang dan Wilayah. Bupati Pontianak Drs H Agus Salim MM diminta segera menyampaikan untuk dibahas dan ditetapkan menjadi peraturan daerah.
Ia mengatakan RTRW Kabupaten Pontianak ini sangat penting untuk mewujudkan tata ruang wilayah yang optimal, rapi dan berkualitas sesuai dengan kebijaksanaan pembangunan, kebutuhan pembangunan dan daya dukung lingkungan melalui pemanfaatan sumber daya alam serta sumber daya hutan.

Ditegaskan, RTRW Kabupaten Pontianak, juga sangat diperlukan untuk peningkatan produktivitas dan kelestarian lingkungan dalam rangka mencapai keseimbangan pembangunan antar sektor dan antar wilayah.

Menurut Ketua DPD Partai Golkar Kabupaten Pontianak ini, tak hanya kabupaten, kecamatan pun harus memiliki rencana tata ruang wilayah yang menunjang RTRW kabupaten. Untuk itu maka harus diperdakan dengan dasar kebersamaan, bukan kemauan sepihak eksekutif saja.
“Diperdakannya RTRWK bukan tanpa dasar hukum. Semua itu berdasarkan UU No. 22 Tahun 1999 yang kemudian berubah menjadi UU No. 32 Tahun 2004 tentang Rencana Tata Ruang Provinsi yang menjadi rujukan dalam penyusunan RTRW kabupaten. Dengan tidak adanya RTRWK, daerah ini akan sulit untuk maju dan menjual potensi daerah ke para investor. Dan ini menjadi keprihatinan jajaran DPRD sejak lama,” tutur politisi yang memulai kariernya sebagai advokat.

RTRW itu begitu penting, sebab menyangkut kelangsungan pembangunan. Pemkab Pontianak jangan lamban menyampaikannya ke DPRD. RTRW ini tak boleh ditunda lagi. Kalau bisa, dianggarkan dalam perubahan anggaran atau ABT tahun ini.

“Jika ditunda terus maka kesempatan untuk mendapatkan investasi baru juga tertunda. Malah, investor yang sudah berniat masuk, bisa saja kabur karena tak mendapat kepastian hukum tentang tata ruang wilayah. Justru, dengan RTRWK, investor akan mudah mengenali atau memahami potensi wilayah yang ada di Kabupaten Pontianak. Di mana wilayah peruntukan pertanian, pertambangan, industri dan perdagangan,” tutur Rahmad.

Mempawah sendiri adalah Ibu Kota Kabupaten Pontianak yang berbatasan langsung dengan Kota Pontianak. Saat ini memiliki 16 Kecamatan, masing-masing Mempawah Hilir, Sungai Kunyit, Sungai Pinyuh, Siantan, Sungai Ambawang, Kuala Mandor B, Sungai Raya, Sungai Kakap, Kubu, Terentang, Batu Ampar Kubu, Rasu Jaya. Terakhir dimekarkan empat kecamatan lagi, Segedong dan Anjongan bersamaan serta Sadaniang dan Mempawah Timur.
Jarak antara Kota Pontianak dan Mempawah sekitar 67 KM. berdasarkan data BPS jumlah penduduk kabupaten dengan Bupati Drs H Agus Salim MM dan Wakil Drs H Abang Rasmansyah MM ini tahun 2000 berjumlah 624.866 jiwa.

Umumnya penduduknya bekerja di sektor pertanian dan perikanan. Bagi mereka yang tinggal di daerah agraris mengusahakan pertanian padi dan palawija serta perkebunan karet dan kelapa. Sementara daerah pesisir bekerja sebagai nelayan, baik memiliki alat tangkap sendiri maupun sebagai buruh tangkap.

Pemkab juga berusaha mengembangkan perkebunan monokultur berupa kelapa sawit. Saat ini yang sudah produksi adalah PT Bumi Pratama Khatulistiwa yang terletak di Kecamatan Sungai Ambawang dan Kuala Mandor B. juga direncanakan akan dikembangkan di Terentang, Kubu dan Batu Ampar serta Rasau Jaya. Upaya ini untuk terkait dengan program Kota Terpadu Mandiri (KTM) sebuah pola baru transmigrasi.

Sebagian masyarakat setuju rencana tersebut, namun sebagian lain tak setuju. Alasan yang tidak setuju pola monokultur membahayakan lingkungan. Belum lagi kelapa sawit dinilai bisa merusak kesuburan tanah.□

*Edisi Cetak Borneo Tribune 18 September 2007

Jumat, 14 September 2007

Ibadah Pengendalian Diri

Sei Pinyuh,- PUASA di bulan suci Ramadhan, pada dasarnya adalah upaya untuk pengendalian diri seperti menekan rasa marah, dan dari sifat-sifat yang berlebihan. Mutiara Ramadhan H Rahmad Satria Ketua DPRD Kabupaten Pontianak, dia sampaikan menjelang datangnya bulan yang penuh berkah dan maghfirah itu, kemarin.

Atas nama lembaga legislatif Kabupaten Pontianak, dia menyampaikan ucapan selamat menunaikan ibadah puasa, semoga amal ibadah yang diperbuat mendapatkan imbalan dari Allah SWT. Diingatkannya, bulan puasa itu sungguh berat cobaan dan rintangannya, terutama dari berbagai godaan. Dan bagi mereka yang mampu mengatasinya, segala cobaan dan rintangan akan mendapatkan ganjaran pahala dari Allah.

“Kita sepantasnya bersyukur, karena Ramadhan 2007 ini kita masih dipertemukan. Padahal, tidak sedikit saudara-saudara kita yang sudah duluan menghadap Sang Khalik. Maknanya adalah, bahwa kita masih dipanjangkan usia,” kata H Rahmad yang juga dikenal sebagai khatif di beberapa masjid di Kecamatan Siantan itu mengaku puasa itu adalah ‘ibadah pengendalian diri’.

Salah satu calon Bupati (Cabup) 2008 mendatang itu, mengingatkan kepada masyarakat Kabupaten Pontianak, tentang adanya imbauan dari Bupati dan Polres Pontianak, menyangkut hal-hal yang tidak boleh dilakukan selama Ramadhan. “Mari kita patuhi himbauan, seruan dan larangan tersebut, sehingga makna ramadhan itu benar-benar menyentuh kalbu kita masing-masing,” terangnya.

Dan bagi masyarakat yang tidak melaksanakan puasa, dimintakan untuk tenggang rasa dan sebaiknya jangan memperlihatkan hal-hal yang bisa mengundang rasa tidak enak bagi warga yang sedang berpuasa. Warung nasi dan warung kopi itu tidak dilarang buka bulan puasa. Tapi mustilah memasang tirai sebagai bentuk menghargai orang yang sedang berpuasa. (ham)

*Pontianak Post 13 September 2007

Religious Service Self Control

Sei Pinyuh, Holy FASTING in Ramadhan, basically is effort for self control like depressing to feel to fulminate, and from nature of abundant. Pearl of Ramadhan H Rahmad Satria Chief of DPRD Sub-Province of Pontianak, he submit before coming of month; moon which is the full of and benediction of mahripat that, Wednesday (12/9).

On behalf of legislative institute Sub-Province of Pontianak, he submit felicitation give or obtain cash for fasting religious service, hopefully do a good deed religious service which is diperbuat get reward of Allah SWT. The reminding of, that Ramadan really temptation weight and its barricade, especially from various obsession. And for the man who can overcome him, all barricade and temptation will get reward deserts of Allah.

We are as proper as is grateful, because Ramadhan 2007 this we still brought into contact. Though, by dozens brothers and sisters we which have ahead faced the The Creator. Its Meaning is, that us still lengthened by age,” word of H Rahmad which is also known as by khatif in some mosque in District of that Siantan confess that fasting is ‘ self control religious service.

One of the Regent candidate ( Cabup) 2008 coming that, reminding to Sub-Province society of Pontianak, about existence of imbauan of Regent and of Polres Pontianak, concerning things which may not be [done/conducted] [by] during Ramadhan. “Let us obey urge, exclamation and prohibition order, so that mean that is ramadhan really is touching of our kalbu each,” brightness.

And to society which do not execute fasting, asked for tolerance and better don't show things which can invite to feel is not delicious to citizen which is fasting. Rice booth and that coffee shop do not be prohibited to open Ramadan. But have to install curtain as form esteem one who is fasting.(ham)

Interprater: Stefanus Akim

Rabu, 12 September 2007

Menang Finalti, Persib Yunior Juara

Mempawah,- Lapangan becek membuat pertandingan final yang mempertemukan juara Galang Cup Persikas Kuala Secapah dengan Persatuan Sepakbola Bakau (Persib) Yunior, harus berakhir adu finalti.

Dewi Fortuna ternyata tak berpihak kepada Persikas yang ingin mengulangi sukses mereka sebagai juara pada Galang Cup beberapa waktu lalu. Buktinya, pada adu finalti kemarin, mereka kalah 2-3 atas tuan rumah.

Liga Kemerdekaan itu dihelat panitia setempat sejak 18 agustus lalu diikuti 33 kebelasan dari 37 yang mendaftarkan diri, terbagi atas dua fool dengan sistim gugur, dalam rangka memeriahkan Hut RI ke-62 tahun 2007. Jalannya pertandingan kurang menarik, disebabkan para pemain tidak bisa mengembangkan skill dan kemampuan individu maupun kerjasama tim.

Lapangan becek dan berlumpur itu sempat beberapa kali membuat pertandingan dihentikan wasit Karena terjadinya pelanggaran keras yang diimbangi masuknya penonton ikut memperkeruh. Beruntung situasi itu masih mampu diatasi panitia pelaksana dan penontion,m pendukjung dna sesama pemain masih mamu menahan emosi masing-masing.

“Selamat kepada pemenang, dan diharapkan tahun depan kompetisi serupa bisa kembali digelar dengan semakin marak dan meriah,” kata H Rahmad Satria SH MH, Ketua Umum Pengcab PSSI Kabupaten Pontianak saat menutup event tersebut kemarin.

Ats kemenangan itu Persib Junior berhak atas piala tetap dan uang pembinaan Rp 3 juta, juara dua Persikas Rp 2 juta dan juara tiga PS Peniram dengan Rp 1 juta dan juara empat Kuala Putra dengan Rp 500 ribu. (ham)

*Pontianak Post, 11 September 2007

Menang Finalti, Persib Yunior Juara

Mempawah,- Lapangan becek membuat pertandingan final yang mempertemukan juara Galang Cup Persikas Kuala Secapah dengan Persatuan Sepakbola Bakau (Persib) Yunior, harus berakhir adu finalti.

Dewi Fortuna ternyata tak berpihak kepada Persikas yang ingin mengulangi sukses mereka sebagai juara pada Galang Cup beberapa waktu lalu. Buktinya, pada adu finalti kemarin, mereka kalah 2-3 atas tuan rumah.

Liga Kemerdekaan itu dihelat panitia setempat sejak 18 agustus lalu diikuti 33 kebelasan dari 37 yang mendaftarkan diri, terbagi atas dua fool dengan sistim gugur, dalam rangka memeriahkan Hut RI ke-62 tahun 2007. Jalannya pertandingan kurang menarik, disebabkan para pemain tidak bisa mengembangkan skill dan kemampuan individu maupun kerjasama tim.

Lapangan becek dan berlumpur itu sempat beberapa kali membuat pertandingan dihentikan wasit Karena terjadinya pelanggaran keras yang diimbangi masuknya penonton ikut memperkeruh. Beruntung situasi itu masih mampu diatasi panitia pelaksana dan penontion,m pendukjung dna sesama pemain masih mamu menahan emosi masing-masing.

“Selamat kepada pemenang, dan diharapkan tahun depan kompetisi serupa bisa kembali digelar dengan semakin marak dan meriah,” kata H Rahmad Satria SH MH, Ketua Umum Pengcab PSSI Kabupaten Pontianak saat menutup event tersebut kemarin.

Ats kemenangan itu Persib Junior berhak atas piala tetap dan uang pembinaan Rp 3 juta, juara dua Persikas Rp 2 juta dan juara tiga PS Peniram dengan Rp 1 juta dan juara empat Kuala Putra dengan Rp 500 ribu. (ham)

*Pontianak Post, 11 September 2007

Kamis, 19 Juli 2007

Kubu Raya Kabupaten ke-14 Kalbar

Jakarta,- Perjuangan masyarakat wilayah selatan Kabupaten Pontianak final. DPR-RI mengesahkan Kubu Raya menjadi kabupaten ke-14 Kalbar.

Kubu Raya menyusul Kabupaten Kayong Utara menjadi kabupaten baru Provinsi Kalimantan Barat. Kabupaten ke-14 Kalbar itu disahkan oleh Komisi II DPR_RI di ruang sidang utama Nusantara II, gedung Senayan Jakarta, Selasa (17/7) pagi kemarin. Dari delapan daerah otonom yang disahkan, Kubu Raya disetujui oleh seluruh fraksi di DPR-RI.

Gubernur Kalbar, H Usman Ja’far yang juga hadir menyaksikan paripurna

pengesahan Kubu Raya, kepada Equator mengatakan, Pemerintah Kalbar masih menunggu penetapan Mendagri untuk meresmikan Kabupaten Kubu Raya. Namun menurutnya Pemerintah Kalbar telah menyediakan dana sebesar Rp 5 miliar selama tiga tahun berturut-turut.

“Kita tunggu saja langkah selanjutnya dari Mendagri dalam pembentukan Kubu Raya ini. Saya harapkan semua bisa berjalan lancar dan dalam waktu dekat sudah bisa diresmikan,” kata Usman Ja’far.

Sementara Bupati Kabupaten Pontianak, Drs Agus Salim MM menegaskan, pemekaran Kabupaten Kubu Raya tujuannya adalah mendekatkan dan meningkatkan pelayanan terhadap masyarakat, makanya jangan sampai pemekaran malah menyulitkan masyarakat. Baik dari segi administrasi, manajemen pemerintahan, personalia maupun lainnya. “Pelayanan prima terhadap masyarakat Kabupaten Kubu Raya harus dilaksanakan,” ungkapnya.

Pembentukan Kabupaten Kubu Raya menurut Agus Salim tidak boleh mematikan Kabupaten Pontianak dan harus sama-sama bisa tumbuh. “Meningkatkan pendapatan kabupaten induk, kita sedang membangun pelabuhan di Kuala Mempawah dan diharapkan bisa memotivasi pembangunan infrastuktur. Kita harapkan ini juga bisa dilakukan di Kubu Raya,” ungkap Agus.

Wakil Bupati Kabupaten Pontianak, Drs H Abang Rasmansyah mengatakan dari awal pihaknya telah mempersiapkan perangkat yang nantinya akan dialihkan ke Kubu Raya. Termasuk di dalamnya perangkat pemerintahan, eselon II dan III terdiri dari sebelas badan atau dinas. “Berkaitan dengan Pj Bupati menjadi kewenangan gubernur yang juga melihat pertimbangan bupati,” ungkap Abang.

Menunjang pertumbuhan Kubu Raya, kabupaten induk akan mempersiapkan dana Rp 5 miliar selama dua tahun berturut-turut. Bantuan awal tersebut akan dianggarkan melalui APBD 2008 dan 2009.

“Meskipun sudah terbentuk, pastinya perjuangan belum selesai. Kubu Raya harus dibangun melalui gotong-royong dan partisipasi semua elemen masyarakat. Semua itu dilakukan karena ini merupakan perjuangan kita bersama,” kata Abang.

Kepala Desa Sungai Raya, Khairil Anwar SH mengatakan tahap awal yang akan dilakukan pemerintah Kubu Raya harus membenahi tata ruang, karena

menyangkut berbagai aspek. Selain itu juga, pemerataan pembangunan serta

pelayanan publih harus ditingkatkan.

“Kita inginkan visi dan misi sebelum kabupaten ini terwujud dulunya tercapai. Artinya, semua keinginan masyarakat terpenuhi, salah satunya pemerataan pembangunan dan mempermudah pelayanan publik dari berdirinya Kubu Raya,” kata Khairil.

Munculnya Kubu Raya menjadikan jumlah legislator Kabupaten Pontianak

terpisah dua. Dari 45 jumlah anggota DPRD, yang menetap di

kabupaten induk hanya 14 legislator. Sementara 31 lainnya akan kembali ke

daerah pemilihan masing-masing di wilayah Kubu Raya.

Ketua DPRD Kabupaten Pontianak, Rahmat Satria SH kepada Equator mengatakan semestinya dari 14 jumlah legislator kabupaten induk mendapatkan tambahan 11 legislator lainnya menjadi 25 DPRD. Sementara Kubu Raya mendapatkan tambahan sembilan legislator menjadi 40 anggota DPRD.

“Kondisinya memang seperti itu, karena dilihat dari luas wilayah, wilayah selatan Kabupaten Pontianak lebih besar yang kini menjadi Kubu Raya,” kata Rahmat.

Jumlah penduduk Kubu Raya 490.000 jiwa, terdiri dari sembilan kecamatan, Sungai Ambawang, Kuala Mandor B, Sungai Kakap, Sungai Raya, Rasau Jaya, Teluk Pakedai, Batu Ampar, Kubu, dan Terentang.

Sementara sisa penduduk di kabupaten induk kurang lebih 200 ribu jiwa dari sembilan kecamatan, Siantan, Segedong, Anjungan, Pinyuh, Mempawah,

Mempawah Timur, Sadaniang, Sungai Kunyit, dan Toho. “Jumlah kita sedikit karena masyarakatnya tidak seeramai di Kubu Raya,” ungkap Ratmat.

Dijelaskannya, berdasarkan UU Susduk, apabila memasuki waktu 18 bulan

sebelum pemilu legislatif 2009, maka tidak ada penambahan legislator baik di Kubu Raya maupun kabupaten induk. Batas akhir dari waktu 18 bulan tersebut masuk pada April 2008 mendatang. “Kita lihat saja nanti, kalau pengesahannya dia tas bulan Maret 2008 mendatang, maka legislator di

Kubu Raya dan Kabupaten Pontianak tidak ada penambahan,” tegasnya.

Pada paripurna kemarin, Wakil Ketua Komisi II DPR-RI, H Fachruddin mengatakan, melalui Surat Nomor RU.02/9264/DPR RI/2006, tertanggal 28 November 2006, DPR-RI telah menyampaikan usulan 19 Rancangan Undang-Undang (RUU) tentang Pembentukan Kabupaten/Kota. Diperkuat dengan Surat Presiden Nomor R.01/Pres/01/2007 tanggal 2 Januari 2007. Dalam surat tersebut, Presiden menyampaikan kepada DPR-RI dan menugaskan Mendagri untuk membahas 16 RUU usul DPR-RI yang meliputi Kabupaten Padang Lawas (Sumut), Angkola Sipirok (Sumut), Manggarai Timur (NTT), Kubu Raya (Kalbar), Tana Tidung (Kaltim), Pesawaran (Lampung), Kota Serang (Banten), Kota Tual (Maluku), Meranti (Riau), Mandau (Riau), Nduga (Papua), Lanny Jaya (Papua), Yalimo (Papua), Memberamo Tengah (Papua), Dogiyai (Papua), Puncak (Papua).

“Dari 16 kabupaten/kota tersebut, yang disahkan hanya delapan. Padang Lawas, Angkola Sipirok, Manggarai Timur, Kubu Raya, Tana Tidung, Pesawaran, Kota Serang dan Kota Tual,” kata Fachruddin saat membacakan naskah laporan Komisi II, tentang pembentukan daerah otonom baru pada sidang yang dipimpin Wakil Ketua DPR-RI, Soetarjo Suryo Guritno.

*Equator 18 Juli 2007