Jumat, 28 Desember 2007

Pekerjaan Harus Dicintai

*Ajudan Ketua DPRD Kabupaten Pontianak

Johan Wahyudi
Borneo Tribune, Mempawah


Profesional terhadap pekerjaan harus dimiliki setiap orang. Mereka harus bisa memperlihatkan kedisiplinan dan rasa bertanggung jawab yang tinggi terhadap pekerjaan sehingga hasil yang diinginkan dapat dicapai secara memuaskan baik bagi diri sendiri maupun orang lain.

“Pekerjaan harus di cintai, sehingga apa yang dikerjakan terasa ringan dan dapat menciptakan kualitas dan kuantitas sesuai dengan hasil yang diinginkan,” kata Ajudan Ketua DPRD Kabupaten Pontianak, Sukma Wijaya, ditemui di gedung DPRD Kabupaten Pontianak, kemarin.

Dan ditambahkannya lagi setiap pekerjaan jangan dilakukan setengah-setengah dan tidak sepenuh hati ini sehingga pekerjaan tidak akan terselesaikan dengan baik dan tepat waktu, pekerjaan merupakan satu kesatuan dari sistem yang utuh di mana tenaga dari manusia yang profesionalisme dengan proses yang berjalan dengan baik akan menghasilkan output yang sesuai dengan kebutuhan pemakainya.

Harapan ke depannya bagaimana caranya menciptakan sumber tenaga kerja yang berkualitas dan berkuantitas sehingga pekerjaan dapat dilakukan yang benar dan dengan cara benar, dan tentu saja didukung dengan perasaan mencintai pekerjaan bukan semata-mata mengharapkan upah dari pekerjaan.

“Dalam bekerja jangan pernah mengeluh, setiap pekerjaan harus dilakukan dengan hati yang senang dan kita juga jangan malas belajar untuk meningkatkan keterampilan, Seperti wartawan harus bisa menguasai segala bidang kehidupan sehingga bisa menghasilkan suatu karya bagus dan enak dibaca,” kata mantan protokol Bupati Pontianak, yang sangat mencintai setiap pekerjaan yang digelutinya baik menjadi humas, protokol dan pekerjaan yang diamanatkan kepadanya saat ini.□

Sabtu, 22 Desember 2007

Makna Menunaikan Ibadah Haji

Johan Wahyudi
Borneo Tribune, Jakarta


Ketua DPRD RAhmad Satria SH MH yang menjadi khatib di Masjid Agung Al-Falah Mempawah menyambut Hari Raya Idul Adha 1428 H, Rabu (20/12), mengajak untuk meningkatkan amal-amal kebajikan, kerelaan berkorban untuk kepentingan masyarakat luas. Hal tersebut sebagai bukti semakin meningkatnya iman dan takwa kepada Allah SWT.
”Dengan demikian kita juga telah menunjang usaha-usaha pemerintahan yang berusaha menciptakan suatu masyarakat bangsa yang hidup sejahtera, damai dan penuh kebahagiaan,” katanya.

Selain itu, dia juga menjelaskan pelajaran-pelajaran penting yang didapati dalam melaksanakan ibadah haji yaitu pentingnya ukhuwah Islamiyah, pentingnya hidup bermasyarakat, menumbuhkan rasa persaudaraan uang penuh kasih sayang dan hormat menghormati, menghilangkan rasa rendah diri, sebab pada hakikatnya semua manusia sama di mata Allah kecuali mereka yang lebih bertakwa karena mereka yang dianggap paling mulia di sisi Allah, selain itu menanamkan kesadaran untuk rela berkorban.

“Pelajaran-pelajaran yang terkandung dalam ibadah haji, kesemuanya sangat diharapkan dapat dipraktikkan dalam kehidupan sehari-hari,” katanya.

Selesai penyampaian khotbah tersebut, satu per satu muslimin dan muslimat meninggalkan Masjid Agung Al-Falah dengan saling berjabatan tangan. Dan secara simbolis Ketua DPRD Kabupaten Pontianak tersebut menyerahkan seekor sapi kurban kepada pengurus Masjid Agung Al-Falah.

Dan jumlah kurabn yang diterima sebanyak 14 ekor sapi dan 19 ekor kambing dengan perincinan, 9 ekor sapi dan 15 ekor kambing dari Pemerintah Kabupaten Pontianak dan sisanya dari para dermawan.

Di lain tempat Bupati Pontianak, Drs. H. Agus Salim, melaksanakan Salat Idul Adha dan menjadi khatib di Masjid Al Hidayatullah Sungai Limau, Kecamatan Sungai Kunyit. Selain itu bupati menyerahkan seekor sapi kurban bagi warga setempat.□

Jumat, 21 Desember 2007

Hakikat Kurban Tingkatkan Iman dan Takwa

SERAHKAN KURBAN
Ketua DPRD Kabupaten Pontianak, H. Rahmad Satria, SH MH menyerahkan seekor sapi kurban secara simbolis kepada pengurus Masjid Agung Al-Falah Mempawah. FOTO: Johan Wahyudi/Borneo Tribune
.


Johan Wahyudi
Borneo Tribune, Mempawah


Lantunan takbir berkumandang di Masjid Agung Al-Falah Mempawah menyambut Hari Raya Idul Adha 1428 H, Rabu (20/12), kemarin. Di pagi yang cerah tersebut berbondong-bondong umat Muslim dan Muslimat mendatangi masjid agung tersebut. Ada yang berjalan kaki, menggunakan kendaraan roda dua bahkan roda empat yang terlihat terparkir di halaman masjid yang luas tersebut. Di samping masjid di halaman berumput terlihat berapa ekor sapi dan kambing terikat di batang pohon kelapa yang siap untuk dikurbankan.

Sekitar pukul 07.15, ruang masjid yang besar tersebut telah terisi ribuan warga yang siap melaksanakan Salat Idul Adha. Salat dua rakat tersebut dimulai, dengan imam, Dedi Apriadi dan sebelum salat dimulai tata cara salat Idul Adha, selesai salat khotbah dimulai dan yang menjadi khatib, H. Rahmad Satria, SH, MH.
Dalam khotbahnya, Rahmad Satria, menceritakan kisah Nabi Ibrahim A.S, yang melaksanakan perintah menyedihkan, mengerikan dan luar biasa dengan tulus ikhlas menyembelih anaknya Nabi Ismail. Nabi Ismail dengan tangan terikat, mata tertutup, badan terbaring siap menyerahkan dirinya untuk disembelih sebagai kurban kepada Allah SWT.

Allah Yang Maha Adil dan Maha Bijaksana dengan keteguhan iman yang suci murni yang bersemi di dada Ismail, mematuhi kehendak ayahnya untuk menghampirkan diri kepada Allah. Namun Allah menyelamatkan Ismail dari ancaman maut dengan menggantikan seekor kambing sembelihan. Sehingga penyembelihan kurban menjadi syariat Islam yang abadi sampai akhir zaman. Untuk itu riwayat Nabi Ibrahim bukan hanya didengar tetapi mengandung banyak makna yang perlu diamalkan dalam kehidupan sehari-hari.

“Dengan demikian kerelaan berkorban yang telah dicontohkan oleh Nabi Ibrahim hendaknya kita terapkan pada semua aspek kehidupan. Maka hendaknya kita bernai mengorbankan kepentingan pribadi, keluarga, suku, golongan dan organisasi untuk kepentingan agama, masyarakat umum dan negara,” katanya.

Dan dalam khotbahnya, dia juga berpesan agar masyarakat untuk mengakhiri praktik-praktik hidup yang tidak sesuai dengan agama Allah, misalnya sifat egoisme, gila kedudukan, korupsi dan lain sebagainya.

“Untuk itu marilah kita tingkatkan amal-amal kebajikan, kerelaan berkorban untuk kepentingan masyarakat luas sebagai bukti semakin meningkatnya iman dan takwa kepada Allah SWT. Dengan demikian kita juga telah menunjang usaha-usaha pemerintahan yang berusaha menciptakan suatu masyarakat bangsa yang hidup sejahtera, damai dan penuh kebahagiaan,” katanya.

Selain itu, dia juga menjelaskan pelajaran-pelajaran penting yang didapati dalam melaksanakan ibadah haji yaitu pentingnya ukhuwah Islamiyah, pentingnya hidup bermasyarakat, menumbuhkan rasa persaudaraan uang penuh kasih sayang dan hormat menghormati, menghilangkan rasa rendah diri, sebab pada hakikatnya semua manusia sama di mata Allah kecuali mereka yang lebih bertakwa karena mereka yang dianggap paling mulia di sisi Allah, selain itu menanamkan kesadaran untuk rela berkorban.

“Pelajaran-pelajaran yang terkandung dalam ibadah haji, kesemuanya sangat diharapkan dapat dipraktikkan dalam kehidupan sehari-hari,” katanya.

Selesai penyampaian khotbah tersebut, satu per satu muslimin dan muslimat meninggalkan Masjid Agung Al-Falah dengan saling berjabatan tangan. Dan secara simbolis Ketua DPRD Kabupaten Pontianak tersebut menyerahkan seekor sapi kurban kepada pengurus Masjid Agung Al-Falah.

Dan jumlah kurabn yang diterima sebanyak 14 ekor sapi dan 19 ekor kambing dengan perincinan, 9 ekor sapi dan 15 ekor kambing dari Pemerintah Kabupaten Pontianak dan sisanya dari para dermawan.

Di lain tempat Bupati Pontianak, Drs. H. Agus Salim, melaksanakan Salat Idul Adha dan menjadi khatib di Masjid Al Hidayatullah Sungai Limau, Kecamatan Sungai Kunyit. Selain itu bupati menyerahkan seekor sapi kurban bagi warga setempat.□

Senin, 17 Desember 2007

Orari Promosikan Pulau Temajo Secara Nasional dan Internasional



BERKUNJUNG
Bupati Pontianak, Drs. H. Agus Salim, MM dan Ketua ORARI Kabupaten Pontianak, H. Rahmad Satria, SH, MH, bersama anggota ORARI se-Kalbar meninjau Objek Wisata Pulau Temajo setelah pembukaan acara HUT ORARI Daerah Kalbar ke 36. FOTO: Johan Wahyudi/Borneo Tribune.

Johan Wahyudi
Borneo Tribune, Mempawah

Susana akrab dan gembira terpancar dari wajah-wajah anggota ORARI se-Kalbar. Mereka berkumpul mendatangi kediaman Ketua DPRD Kabupaten Pontianak, Jumat pagi (14/12), kemari, untuk menuju objek wisata Pulau Temajo yang menjadi pusat merayakan HUT ORARI Daerah Kalbar ke 36.

Setelah berkumpul, bus DPRD Kabupaten Pontianak dan Pemerintah Kabupaten Pontianak yang standby dari pagi, untuk mengantar para anggota ORARI ke Desa Kelapa Empat tempat Kapal Wisata Temajo yang akan membawa para anggota ORARI ke Pulau Temajo.

“Hari ini tidak seluruh peserta datang, besok juga ada yang menyusul yang sama rombongan Bupati Pontianak yang akan membuka langsung acara,” kata Ketua ORARI Kabupaten Pontianak, H. Rahmad Satria, sebelum keberangkatan, dan kegiatan tersebut juga dihadiri Ketua ORARI Daerah Kalbar, Ir. Herry heryono.

Dua bus yang dipenuhi para anggota ORARI perlahan meninggalkan rumah kediaman Ketua DPRD Kabupaten Pontianak, menuju ke Kelapa Empat. Saya berada di bus DPRD Kabupaten Pontianak, di sana jug ada wartawan media cetak lainnya. Di dalam bus terlihat peralatan ORARI seperti antena dan HT yang selalu digenggam para anggota ORARI. Di dalam bus saya duduk di bangku belakang bersama anggota ORARI berasal dari Kecamatan Kubu. Namanya Djambi, mengaku bergabung dengan ORARI sejak tahun 1990.

“Di Kubu sebelum ada Hp, HT ini sangat besar manfaatnya karena kita dapat berkomunikasi dengan teman-teman di daerah luar. Menginformasikan keadaan di Kecamatan Kubu, bahan sebagai alat koordinasi menyelesaikan tugas kantor dan menginformasikan jika ada sanak keluarga yang meninggal, manfaat sosialnya cukup tinggi,” kata PNS Dinas Pendidikan Kabupaten Pontianak ini.

Setibanya di Kelapa Empat, Kapal Wisata Temajo belum ada, hanya perahu karet tim SAR yangterlihat. Dan di steigher juga telah menunggu kru orgen tunggal beserta peralatan elektroniknya yang siap menghibur para aggota ORARI di Pulau Temajo. Menunggu kedatangan Kapal Wisata Temajo kami menikmati makanan yang berada warung Kelapa Empat.

Dan berapa orang anggota ORARI menghubungi kru Kapal Wisata Temajo melalui HT, dan informasi yang didapat, mereka akan tiba satu jam lagi karena masih dalam perjalanan menuju ke Kelapa Empat.

“Kapal sudah berangkat dari dermaga Kuala Mempawah pukul 05.00 tadi. Sebenarnya jam 07.00 sudah sampai namun mereka terkendala air surut,” kata Rahmad Satria kepada para anggota ORARI.

Tak berapa lama, dari kejauhan Kapal Wisata Temajo mulai terlihat dan mendekati Demaga Kelapa Empat dan para anggota ORARI, kru oregn tunggal dan wartawan media cetak dan elektronik segera mempersiapkan bawaannya. Mendekati steigher Kapal Wisata Temajo tidak bisa merapat sehingga memerlukan bantuan perahu karet tim SAR untuk mengambil anggota ORARI yang berada di sether. Selain itu sekoci Kapal Wisata Temajo juga diturunkan akan mengangkut seluruh peserta ke Kapal Wisata Temajo. Setelah semua anggota ORARI barang bawaan diangkut, sekitar pukul 09.30. Kapal Wisata Temajo bergerak menuju ke Pulau Temajo.

Dalam perjalanan gugusan pulau-pulau dan keindahan alam dan panorama laut yang indah memukau para anggota ORARI sehingga banyak yang mengabadikan kenangan tersebut melalui kamera. Sekitar 45 menit perjalanan, Kapal Wisata Temajo sampai ke Pulau Temajo di teluk Pantai Paku yang memiliki panorama alam yang indah. Di teluk Paku kita juga bisa menikmati kegiatan nelayan yang melaut, serta dari kejauhan terlihat pulau-pulau kecil seperti Pulau Datuk, pulau Pendamar dan pulau Setinjang, air laut yang jernih, batu-batu besar yang menghiasi pinggiran pantai dan suara deburan ombak, bahkan ada batu mirip kodok menghadap ke laut yang disebut warga setempat batu kodok. Dan kolam pembilasan yang airnya berasal dari air agung yang letaknya di tepi pantai seakan memanjakan para pengunjung untuk merendam dirinya di kolam tersebut.

Untuk menginjakkan kaki ke Teluk Paku, kami kembali dibantu perahu karet tim SAR dan sebuah perahu nelayan karena Kapal Wisata Temajo tidak berani merapat ke pulau karena dikhatirkan kandas dan merusak motor.

Keindahan Teluk Paku membuat anggota ORARI maupun pengunjung lainnya merasakan ketenangan dan merupakan tempat yang tepat untuk melepaskan kepenatan. Sesampainya di Teluk Paku, anggota ORARI terlihat sibuk memasang peralatan HT-nya tetapi kesibukan tersebut tidak berlangsung lama, karena para anggota ORARI berserta pengujung lainnya bersipa untuk melaksanakan shalat Jumat di Mushola yang telah di sediakan pengelolah bagi para pengunjung untuk melaksanakan ibadah shalatnya.

“Ini merupakan shalat Jumat yang pertama kali di mushola ini,” Kabid Pertamanan dan Kebersihan Kabupaten Pontianak, H. Ibrahim Tahir, yang juga hadir di sana.

Malam harinya, para anggota ORARI berkumpul di pendopo tepi pantai Teluk Paku di sana para panitia dan anggota ORARI saling berembuk untuk memulai kegiatan dan perlombaan dalam rangka HUT ORARI ke 36 tersebut. Malam pertama tersebut para pengunjung dan anggota ORARI dihibur orgen tunggal dengan lagu-lagu gembira, apalagi didukung presenter kocak, Buyung yang sangat menghibur. Bahkan tidak ketinggalan Ketua DPRD Kabupaten Pontianak, Rahmad Satria, selaku ketua pelaksana berjoget bersama para pengunjung dan anggota ORARI sehingga rasa persaudaraan semakin terasa kuat. Bahkan segala bergantian mereka membawakan lagu kesenangan mereka.

“Segala tindakan akan berhasil, jika pikiran dan perasaan diajak bekerjasama. Mari kita satukan pikiran dan perasaan sehingga apa yang dilaksanakan dapat berjalan dan tujuan kita akan tercapai,” kata legislator Partai Gokar tersebut dengan diiringi alunan lagu.

Karena esoknya masih banyak program yang dilaksanakan, pukul 11.00, para pengujung dan anggota ORARI mulai membubarkan diri untuk istirahat, namun ada juga masih bertahan saling bercengkerama di kursi santai yang disediakan pengelola.

Sabtu Pagi (15/12), embusan angin pagi, terlihat para seksi konsumsi telah menyiapkan makanan di meja pendopo pantai untuk para pengunjung dan anggota ORARI yang akan mengikuti rangkaian kegiatan. Selesai makanan para anggota ORARI terlihat sibuk memegang HT masing-masing untuk mempersiapkan diri mengikuti perlombaan Walking Fox Hunting (mencari signal gelap) dan Eye Ball QSQ. Dan menunggu kedatangan Bupati Pontianak, Drs. H. Agus Salim, MM, untuk membuka acara HUT ORARI ke 36 tersebut.

Sekitar pukul 08.30, terlihat sebuah speedboat dengan kecepatan tinggi mendekati Teluk Paku, melalui media HT diketahui bahwa speedboat tersebut membawa rombongan Bupati Pontianak, sampai di Teluk Paku rombongan Bupati Pontianak yang juga hadir Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Pontianak. Ir. M. Said dan Kabag Bina Mitra Polrs Pontianak, AKP Nurwignyo, SH, disambut Ketua Pelaksana dan Ketua ORARI Daerah Kalbar langsung menuju ke pendopo Teluk Paku.

Dalam acara pembukaan tersebut, sebagai Ketua Pelaksana, H. Rahmad Satria dalam sambutannya, mengatakan, undang-undang ORARI telah mengatur bagaimana tekniknya untuk mendapatkan frekuensi-frekuensi yang digunakan oleh orang-orang yang tidak memiliki izin tidak memiliki kapasitas untuk memperoleh frekuensi itu. Frekuensi dalam radio sudah diatur di mana wilayah untuk digunakan ORARI maupun RAPI maupun radio-radio lainnya.

“Salah satu kualifikasi menjadi seorang amatir harus pandai untuk melakukan Fox Haunting untuk mencari signal itu sehingga bisa lebih tepat sasaran dan tepat guna di samping bisa berkomunikasi dengan baik tetapi radio amatirnya juga harus lebih bisa dan mampu untuk berkomunikasi,” katanya.


HUT ORARI ini juga bisa terakses baik secara nasional maupun secara internasional ada beberapa kegiatan yang melibatkan seluruh anggota ORARI yang berada di Indonesia maupun di luar negeri. Dengan menggunakan frekuensi 2 MB, 40 MB, dan 80 MB sehingga kegiatan bisa terakses dan kegiatan juga banyak mendapat ucapan lewat selamat dari anggota ORARI Se-Kalbar yang tidak dapat hadir bahkan dari seluruh provinsi di Indonesia dan Internasional. Selain itu kegiatan tersebut juga untuk mempersiapkan diri untuk even nasional dan internasional dalam kegiatan Old Borneo yang ke-6 yang akan dipusatkan di Kalimantan Barat, diikuti Provinsi yang ada di Pulau Kalimantan, Brunei dan Malaysia.

“Kegiatan ini kami beri tema dengan semangat hari ulang tahun ORARI Daerah Kalimantan Barat ke 36 kita tingkatkan silaturahmi dan persaudaraan antar sesama anggota amatir dalam menuju globalisasi teknologi informasi tujuan kegiatan ini adalah meningkatkan tali silaturahmi antar sesama anggota, membantu pemerintah daerah mempromosikan tempat wisata bahari Pulau Temajo,” katanya.

Sedangkan Agus Salim, menilai, HUT ORARI yang dilaksanakan di Pulau Temajo, merupakan suatu hal positif yang sangat perlu didukung karena telah mempromosikan objek wisata Pulau Temajo.

“Pulau Temajo ini di dalam kebijakan Pemerintah Kabupaten Pontianak memang sudah ditetapkan sebagai salah satu objek wisata alam dan kami sudah menyusun paket pariwisata Kabupaten Pontianak antara lain kunjungannya Pulau Temajo ini, maka dengan adanya ORARI melaksanakan kegiatan, informasi objek wisata Pulau Temajo dapat dikenal di tingkat nasional maupun internasional, ” katanya.

Mengenai ORARI dengan adanya kemajuan teknologi komunikasi, masyarakat lebih banyak menggunakan Hp, namun Hp memiliki kelemahan apabila di suatu daerah mengalami bencana dan tiang pemancar mengalami gangguan maka Hp tidak dapat di fungsikan tetapi HT di lokasi bencana merupakan alat komunikasi yang penting.

“HT memiliki peran penting baik di udara, laut maupun darat karena melalui HT komunikasi dapat berjalan lancar walaupun saat ini sudah penggemar ORARI agak menurun,” katanya.

Setelah acara pembukaan Bupati juga memantau station mini yang dibuat anggota ORARI yang mampu berkomunikasi sampai ke luar negeri, mengunjungi para nelayan serta mengisi waktu makan siang dengan bernyanyi dan berjoget gembira bersama anggota ORARI dan pengunjung sebelum kembali ke Mempawah.□

*Borneo Tribune 17 Desember 2008

Jumat, 14 Desember 2007

HUT ORARI Ke-36 Diikuti 200 Anggota ORARI Se-Kalbar

Johan Wahyudi
Borneo Tribune, Mempawah


Sekitar 200 anggota Organisasi Radio Amatir Indonesia (ORARI) Se-Kalbar, hari ini Jumat (14/12), berangkat ke objek wisata Pulau Temajo. Mereka di sana dalam rangka memperingati HUT ORARI Daerah Kalbar ke 36 dengan diisi berbagai macam kegiatan yang bersifat Out Bond untuk meningkatkan rasa persaudaraan sesama anggota ORARI.

“Banyak para anggota ORARI yang ingin ikut serta dalam kegiatan di alam terbuka ini. Namun kita dari panitia membataskan jumlah peserta. Dimana setiap Kabupaten dan Kota hanya dapat diwakili 5 anggota ORARI saja. Tetapi tidak menutup kemungkinan peserta setiap kabupaten akan bertambah,” kata Ketua ORARI Kabupaten Pontianak, H. Rahmad Satria SH MH, ditemui di rumah dinas Ketua DPRD Kabupaten Pontianak, kemarin.

HUT ORARI yang diisi dengan berbagai kegiatan diantaranya Eye Ball QSO Contest, Walking Fox Hunting, Kalbar Contest HF Band dan Special Edition Mempawah Call yang melibatkan seluruh anggota ORARI Se Kalbar serta undangan luar sebagai wujud meningkatkan tali silaturahmi serta mengenalkan objek wisata Kabupaten Pontianak.

“Peserta dari luar Kalbar juga akan ikut serta dan persiapan panitia sudah tidak ada masalah. Besok (hari ini) para peserta akan berkumpul di rumah Dinas DPRD Kabupaten Pontianak. Sekitar pukul 07.00 kita berangkat ke Desa Kelapa Empat karena Kapal Wisata Temajo telah menunggu di sana,” katanya.

Selain itu panitia pelaksana juga telah melakukan koordinasi dengan tim SAR Kabupaten Pontianak bahwa kondisi lokasi pertemuan telah disiapkan sehingga tiba di lokasi para peserta sudah tidak perlu repot mencari tempat penginapan maupun air bersih. Dan mengingat Pulau Temajo merupakan aset wisata Kabupaten Pontianak yang belum banyak dikenal di kalangan masyarakat Kalbar khususnya dan Indonesia umumnya maka diharapkan melalui kegiatan tersebut Pulau Temajo menjadi tujuan wisata yang terkenal di Kalbar.

“Kondisi alam yang masih asli di Pulau Temajo membuat daya tarik sendiri, apalagi para amatir dapat menikmati pemandangan laut serta menghilangkan kepenatan dengan memancing di sana,” kata Ketua DPRD Kabupaten Pontianak sambil tersenyum.□

*Edisi Cetak Borneo Tribune 14 Desember 2007

Sabtu, 08 Desember 2007

Segala Sesuatu Diawali Dengan Doa

Oleh: Johan Wahyudi
Borneo Tribune, Mempawah


Jemaah haji Kabupaten Pontianak saat ini sudah berada di Batam. Rencannya, Sabtu (8/12) akan diberangkatkan ke Arab Saudi. Katua DPRD Kabupaten Pontianak, H. Rahmad Satria, SH, MH, berharap para calon jemaah haji Kabupaten Pontianak harus benar-benar mempersiapkan diri dan jangan lupa memanjatkan doa secara bersama-sama. Baik mau berangkat atau tiba ke tempat tujuan sehingga dengan kebersamaan semuanya dapat dilaksanakan dengan baik.

“Kita mendoakan semoga jemaah haji sehat dan lancar menjalankan segala urusan dari melaksanakan rukun wajib dan sunah haji. Sehingga semuanya berjalan lancar, tertib dan teratur,” kata Rahmad yang menunaikan rukun Islam kelima tersebut tahun lalu.

Ia berpesan jangan lupa berdoa kepada Allah khususnya di tempat-tempat yang mustajab untuk keselamatan dan kebahagiaan kita semua. Serta kesejahteraan dan kedamaian negara khususnya daerah Kabupaten Pontianak dicintai. ”Maka dari itu segala sesuatu harus diawali dengan doa,” katanya.

Rombongan haji harus tetap kompak. Bagi keluarga yang ditinggalkan juga jangan lupa mendoakan sanak keluarganya yang berangkat haji sehingga para calon jemaah haji selalu diberi kesehatan oleh Allah SWT baik dari perjalanan di tanah suci serta kembali kepangkuan keluarga. Selamat dan memperoleh haji mabrur yang nantinya menjadi panutan masyarakat.

“Pihak keluarga yang ditinggalkan jangan bersedih, lebih baik mendoakan agar para jemaah haji kita dapat melaksanakan ibadah haji dengan baik, sehat dan pulang kembali ke tanah air,” katanya.

Sementara itu Asisten III Setda Kabupaten Pontianak, Drs. Rubijanto, yang termasuk rombongan calon jemaah haji saat dikonfirmasi sebelum keberangkatan, berharap masyarakat turut mendoakan. Supaya seluruh calon jamah haji diberikan perlindungan dan kesehatan dalam menjalankan ibadah haji.

“Kita berharap masyarakat mendoakan sehingga warga kita yang melaksanakan ibadah haji dilindungi Allah dan diberikan kekuatan dan jaminan keselamatan sampai pulang ke tanah air,” katanya.□

Jumat, 07 Desember 2007

APBD Tahun 2008 Defisit Rp 50,6 Miliar

Oleh: Johan Wahyudi
Borneo Tribune, Mempawah


Anggaran dan Pendapatan Belanja Daerah (APBD) Kabupaten Pontianak tahun 2008 defisit Rp 50,6 miliar. Namun sejumlah fraksi sepertinya setuju sebab dengan pertimbangan berbasis kinerja dan untuk melakukan percepatan pembangunan di Kalbar.

Sidang paripurna DPRD Kabupaten Pontianak yang tersebut dipimpin Ketua DPRD H. Rahmad Satria, SH, MH. Ia didampingi Wakil DPRD Kabupaten Pontianak, Sujiwo, SE dan Ahmadi Usman, S.Ag. Turut hadiri Bupati Pontianak, Drs. H. Agus Salim, MM.
APBD dengan perincian pendapatan sebesar Rp709. 576.041.676,26, PAD Rp26.764.262.875,00, DAU Rp 636.159.610.801,26 dan pendapatan lain yang sah sebesar Rp 46.652.168.000,00. Sedangkan total belanja sebesar Rp 760.251.167.890,26 dari belanja tak langsung Rp 432.376.939.380,00 dan belanja langsung 372.874.228.510, 26. Sehingga anggaran APBD Kabupaten Pontianak tahun 2008 mengalami defisit Rp50, 6 miliar.

Ketua Fraksi PDI Perjuangan Agus Sudarmansyah mengatakan, RAPBD tahun 2008 mengalami defisit sebesar Rp 50,6 milyar. Tentu ini bukanlah angka kecil namun berawal dari niat kita untuk mempercepat pembangunan di Kabupaten Pontianak dan menyejahterakan masyarakat. Fraksi PDI Perjuangan menilai akan ada jalan keluar mengatasi permasalahan tersebut. “Seperti pepatah orang bijak, setiap kesulitan adalah tantangan dan setiap tantangan adalah peluang dan setiap peluang harus dijalani dan dihadapi,” kata Agus saat menyampaikan pandangan akhir terhadap RAPBD Kabupaten Pontianak tahun 2008.

Selain itu juga semua fraksi di DPRD Kabupaten Pontianak, mengharapkan agar segala pembangunan di Kabupaten Pontianak, baik bidang baik fisik dan infrastruktur harus berjalan dengan baik dan mengimplementasikan APBD tahun 2008 sesuai dengan ketentuan dan perundangan-undangan yang berlaku.

“APBD 2008 telah kita sahkan pada hari ini, namun kita menyayangkan masih banyak APBD 2007 pekerjaannya masih terlambat. Maka APBD 2008 yang cepat disahkan ini diharapkan pekerjaan proyek fisik di dinas PU maupun dinas lainnya dan non fisik juga harus dipercepat dilaksanakan dan direalisasikan sesuai Keppres,” kata Ketua DPRD Kabupaten Pontianak, H. Rahmad Satria, SH, MH, dikonfirmasi setelah sidang Paripurna.

Sedangkan Bupati Pontianak, Agus Salim, menyikapi pandangan akhir semua fraksi, mengatakan, setelah penetapan APBD 2008, dia akan segera mempersiapkan dinas dan badan untuk melaksanakan program yang telah disusun sehingga Maret 2008 semua program telah terlaksana.

“Karena bangunan fisik dan non fisik akan menjadi perhatian serius, sehingga ke depannya dalam meningkatkan sumber daya alam maupun sumber daya manusia dapat terlaksana dengan baik sesuai aspirasi masyarakat Kabupaten Pontianak,” katanya.□

Kamis, 06 Desember 2007

Rahmad Satria Maju Jika Dukungan Jelas

Oleh: Johan Wahyudi

Borneo Tribune, Mempawah


Bursa pencalonan Bupati Pontianak 2008, sudah mulai terasa. Beberapa calon yang menyatakan siap maju mulai tersebar di masyarakat Kabupaten Pontianak. Oleh karena itu peran serta dan dukungan masyarakat merupakan hal yang penting bagi setiap calon untuk menjadi orang pertama di Kabupaten Pontianak.

Mengenai bursa calon Bupati Pontianak, Ketua DPRD Kabupaten Pontianak, H. Rahmad Satria, SH, MH, ditemui di rumah dinasnya, mengatakan, juga akan mencalonkan diri jika dukungan dan kepercayaan masyarakat agar mencalonkan diri maka dia akan siap maju ke bursa pencalonan Bupati Pontianak. Namun dia tidak berkeinginan maksimal atau semuanya sendiri untuk maju, maka untuk mengetahui berapa besar dukungan masyarakat dia akan membentuk Tim Kreatif Rahmad Satria (Titip Rasa) dalam bentuk rekening bank.

“Saya akan maju jika dukungan jelas, sehingga saya membuat tim Titip Rasa dengan memiliki rekening nanti danakan di isi oleh masyarakat yang mendukung sehingga diketahui berapa bantuan dukungan masyarakat untuk saya berkampanye dan berapa jumlah dana pribadi yang akan saya keluarkan untuk berkampanye,” katanya

Alasan pembentukan tim Titip Rasa tersebut, tidak terlepas melihat sisitem demokrasi yang dilaksankan di Amerika, di mana sang calon itu menjadi pemain favorit seperti pemain bola hebat dan masyarakat mendukungnya dan menyiapkan segala fasilitasnya untuk maju dalam bermain bola. Jadi begitu juga calon seorang presiden dimana calon tersebut dicalonkan oleh kelompok-kelompok masyarakat untuk maju kemudian didukung oleh beberapa fasilitas keuangan oleh kelompok masyarakat yang menilai sendiri bahwa figure tersebut pantas untuk di dukung.

“Seorang yang dicalonkan sudah tidak akan berpikir untuk mengembalikan uangnya selama berkampanye. Maka teori ini saya pakai misalnya membuat sebuah nomor rekening yang merupakan rekening bantuan masyarakat kepada Titip Rasa Tim Kreatif Rahmat Satria yang memberikan dukungan yang berupa uang. Bisa saja mendukung petani, nelayan, tokoh masyarakat, agama dan adat yang memberikan dana yang dimasukkan dalam rekening tersebut dan ini merupakan bukti nyata yang mendukung saya, berapapun jumlahnya,” kata Rahmad Satria yang sangat akrab dengan masyarakat dan para wartawan ini.

Untuk itu dia tidak akan berusaha maksimal duduk sebagai kandidat yang terpilih, selain itu tidak ada upaya mengembalikan modal yang dikeluarkan selama berkampanye karena dana yang diperoleh merupakan dari masyarakat yang memberikan dukungan
Sehingga terhindar dari tindakan korupsi untuk memperkaya diri sendiri.

“Segala sesuatu akan dikembalikan kemasyarakatan dan masyarakatlah yang akan menikmati hasil perjuangan saya karena merupakan perjuangan bersama. Sehingga saya mengambil motto “Berikan Rakyat Kemenangan “Rakyatlah harus menang dan rakyatlah yang memberikan mandat kepada saya untuk menang. Dan ini saya istilahkan seperti tim bola yang terbaik dan masyarakatlah yang akan menyumbang untuk membantunya dan masyarakat akan memberikan semua fasilitas karena tim itu bisa memberikan nama baik bagi daerahnya dan ini sebuah sampel bagi saya untuk memajukan daerah ini. Maka untuk itu saya membuat rekening dan hari Kamis besok saya akan melakukan konprensi pers setelah saya membuka rekening tersebut dari Titip Rasa,” jelasnya.

Selain itu dia juga akan membentuk Tim Detektif Swasta untuk melakukan penyelidikan di tengah masyarakat, dimana tim tersebut akan melakukan penyelidikan di tengah masyarakat tentang proses money politik atau tindakan pidana lainnya yang melanggar aturan Pilkada, sehingga para kandidat yang maju tidak membeli suara dengan menggunakan uang untuk memprovokasi atau mempengaruhi masyarakat untuk memilih. Dan hal inilah menyebabkan yang dapat menimbulkan masalah dimana calon terpilih nantinya akan berusaha mengembalikan uang miliknya saat membeli suara tersebut.

“Hal tersebut akan membuat daerah terpuruk. Bukankah keinginan masyarakat menginginkan pemimpinnya untuk tidak korupsi dan satu sisi menghendaki pemimpin yang loyal dan royal sehingga perlunya audit atas penghasilan sebenarnya sehingga bisa dipahami oleh masyarakat dan semua dapat dilaksanakan dengan baik,” katanya.□

Rabu, 05 Desember 2007

ORARI Bantu Pemkab Promosikan Objek Wisata

Johan Wahyudi
Borneo Tribune, Mempawah

Dalam rangka memperingati HUT ORARI Daerah Kalbar ke 36, berdasarkan surat keputusan ORARI Daerah Kalbar Nomor 030/ORDA-KB/2007 tanggal 5 Juni, mengenai penyelenggaraan peringatan HUT ORARI Daerah Kalbar akan melaksanakan berbagai kegiatan menarik sesama anggota ORARI di Kalbar di Pulau Temajo, Kecamatan Sungai Kunyit, Kabupaten Pontianak, 14-16 Desember.

“Mengingat Pulau Temajo merupakan aset wisata Kabupaten Pontianak yang belum banyak dikenal di kalangan masyarakat Kalbar khususnya dan Indonesia umumnya maka memperingati Hut ORARI ini dilaksanakan di sana yang nantinya kita harapkan dapat menjadi tujuan wisata domestik maupun internasional secara keseluruhan,” kata Ketua ORARI Kabupaten Pontianak, H. Rahmad Satria SH MH, ditemui di rumah dinas Ketua DPRD Kabupaten Pontianak, Selasa (4/12), kemarin.

Lanjutnya lagi sesuai tema “Dengan Semangat Hut Orari Daerah Kalbar ke 36, Kita Tingkatkan Silaturahmi dan Persaudaraan antar Sesama Amatir dalam Menuju Globalisasi Teknologi Informasi” diharapkan mampu mengingatkan dan meningkatkan tali silaturrahmi antar sesama anggota amatir. Kemudian mempromosikan kegiatan ORARI pada masyarakat secara lebih dekat, membantu pemerintah dalam mempromosikan objek wisata Kabupaten Pontianak kepada seluruh anggota amatir terutama masyarakat Kalbar dan internasional dan mempersiapkan diri untuk event nasional dan internasional tahun 2008 yang dipusatkan di Kalbar.

“Selain anggota amatir dari Kalbar juga akan datang anggota amatir dari Kalsel, Kalteng dan DKI Jakarta yang menjadi undangan istimewa kita. Disana akan kita laksanakan yaitu Eye Ball QSO Contest, Walking Fox Hunting, Kalbar Contest HF Band dan Special Edition Mempawah Call yang melibatkan seluruh anggota ORARI Se Kalbar serta undangan dari provinsi lain,” kata Rahmad yang mengaku menyenangi radio sejak masa kuliah.□

*Borneo Tribune 5 Desember 2007