Jumat, 19 September 2008

Ramadan Bersama Keluarga

Nikmat bulan Ramadan, memang sangat terasa bagi setiap insan, baik sepiritual dan materi. Bagi Ketua DPRD Kabupaten Pontianak, Rahmad Satria, momen mulia ini merupakan kesempatan baginya untuk bersama dengan keluarga.
"Sangat terasa, kalau bulan biasa, saya jarang sekali bersama dengan istri dan anak, namun selama Ramadan, kuantitas dan kualitas pertemuan begitu terasa," ujar Rahmad, kepada Tribun, Kamis (18/9).

Kesempatan untuk menjalankan ibadah puasa, mendekatkan diri pada Yang Ilahi dan keluarga, memang tak disia-siakannya. Untuk sahur dan berbuka, Rahmad sangat mendambakan kebersamaan dengan orang yang dikasihinya.

Apa lagi, pria kelahiran Wajok Hilir, 26 Oktober 1970 ini, baru saja mendapat momongan, maka genaplah kebahagiannya menjelang Hari Raya Idul Fitri. "Rejeki itu dari Tuhan, walaupun kita sibuk dengan pekerjaan, sangat tidak layak untuk melupakan Sang Pencipta," tukasnya sembari tertawa.

Bulan yang penuh makna, juga dimanfaatkan Rahmad untuk bersilaturahmi, saling menanyakan kabar dengan kolega. "Saat ini mudah, mengucapkan selamat puasa, karena telah ada fasilitas SMS," timpal lelaki dengan tinggi 166 cm itu.

Selain simpel dan irit, ia menilai, dengan SMS makna ucapan selamat berpuasa, akan lebih terasa. Fasilitas tersebut, dapat digunakan dimana dan kapan pun. "Meski ditengah kesibukan, atau ada tamu yang mengajak bicara, kita masih bisa membalas ucapan selamat," tambahnya lagi.

Menurutnya, yang terpenting adalah nilai dan makna dari SMS, jika dilandasi dengan niat yang baik maka akan mendapat rahmat dan berkat dari Ilahi. "Ini saat yang tepat, untuk melupakan dan memaafkan perselisihan, yang terjadi selama ini akibat perbedaan yang terjadi," pungkas Rahmad Satria.(dng)

Selasa, 02 September 2008

Gagal Panen Jadi Komuditas Politik

*Pemkab Lanjutkan Program Supertoy HL-2

MEMPAWAH, TRIBUN-Gagalnya panen kedua bibit padi Supertoy HL-2, di Purworejo, Jateng, ternyata tidak mempengaruhi Pemkab Pontianak untuk terus membudidayakan varietas baru tersebut di lahan seluas 2000 hektare.
"Gagalnya sekitar 103 Ha lahan di Desa Grabag, Purwerejo, telah dipolitisir menjadi komoditas politik jelang Pilpres 2008, " ujar Plt Kepala Dinas Pertanian dan Peternakan Kabupaten Pontianak, HM Zakirin, saat ditemui Tribun, di ruang kerjanya, Senin (8/9). Menurut dia, kosongnya bulir padi penyebab gagal panen harus diteliti secara ilmiah, penyebab dan akar permasalahannya.

Namun ia melihat, dengan pembakaran padi oleh petani, telah terciptakan opini bahwa bibit tersebut telah gagal. "Padahal, Presiden sebelumnya sudah meminta agar jangan dibakar. SHI akan mengganti kerugian akibat gagal panen," tuturnya dengan suara tegas.

Kunci suksesnya penanaman Supertoy HL-2, katanya, terletak pada manajemen nutrisi yang baik. "Jadi penyebabnya bisa saja lahan yang tidak sesuai, atau penyebab teknis lainnya yang dapat diperbaiki," tukas Zakirin lagi.

Walau masih tetap meneruskan penanaman, pemkab akan membuat demonstrasi plot (Deplot) terlebih dahulu. Karena, beberapa petani telah menyatakan kebimbangannya kepada pemerintah daerah dan P4S Alam Cemerlang, yang bertanggung jawab sebagai penyedia nutrisi.

Lahan percontohan tersebut terdapat di Sungai Bundung, Kecamatan Sui Kunyit. "Luasnya hanya beberapa hektar, namun layak sebagai percobaan," timpalnya, sambil mengangguk.

Bagi Zakirin, Supertoy HL-2 merupakan karya anak bangsa, patut untuk dicoba. ôKita seharusnya bangga, untuk berhasil di bidang teknologi, memang terkadang menghadapi kendala,ö ujar pria bertubuh tegap tersebut.
Rencananya, budidaya supertoy HL-2, akan dikembangkan di sentra produksi yang memiliki infrastruktur yang baik, seperti di Toho, Anjungan, Nusa Pati, Sungai Batang, dan Segedong.

Langsung Dibeli
Sumber Harapan Indopangan (SHI), perusahaan yang bermarkas di Jakarta itu akan menyediakan bantuan berupa bibit, pupuk, dan modal pengolahan lahan sawah. "Agar mendapatkan hasil maksimal, dinas pertanian dan peternakan juga menerjunkan para penyuluh, untuk membimbing para petani.

Bukan itu saja, perusahaan tersebut akan menampung semua hasil panen petani dengan harga Rp 2.500. Padi yang dibeli ini langsung dari hasil panen, tidak perlu dijemur dahulu," jelas Zakirin.

Petani akan sangat diuntungkan, karena setiap kali panen, gabah bisa mencapai 10-15 ton per hektare. Sehingga dihasilkan gabah sekitar 35 ton per hektare dalam satu kali penanaman.

Zakirin optimis, bibit padi Supertoy HL-2, akan berhasil dibudidayakan di Kabupaten Pontianak. Karena, padi yang mampu mencapai tinggi 1,6 meter itu, menggunakan pupuk organik.

"Di tempat kita terdapat pengolahan pupuk organik, tepatnya, oleh P4S Alam Cemerlang, di Sui Bundung," jelasnya dengan wajah serius. Zakirin berkeyakinan, dengan menggunakan bibit yang dikembangkan oleh peneliti GIB, produksi gabah dapat meningkat sekitar 40 persen.

Walau demikian, ia mengingatkan, bibit padi unggul tersebut tidak tepat digunakan di lahan yang terkontaminasi air asin.

TanggungJawab Pemkab
Ketua DPRD Kabupaten, Rahmad Satria, menegaskan, Jika kelak budidaya varietas baru tersebut tidak berhasil, maka pemerintah daerah harus bertanggungjawab. Menurut dia, kegagalan penanaman di Pulau Jawa tersebut, harus dikaji secara ilmiah, untuk mengetahui segala kekurangannya, karena ini adalah teknologi baru.

"Kita harus berani mencoba, jika memang bibit ini dapat meningkatkan jumlah produksi padi di Kabupaten Pontianak," ujarnya pada Tribun di sekertariat DPRD, Senin (9/9) siang.

Namun terlebih dahulu harus ada lahan percobaan untuk menilai tingkat keberhasilan Supertoy HL-2. Setidaknya, lanjut dia, kita harus bangga karena produk ini merupakan hasil karya putra Bangsa Indonesia demi kebaikan masyarakat. "Kita harus melepaskan unsur politis yang melekat akibat kegagalan panen di Purworejo, tidak boleh ada kepentingan golongan atau pribadi," bebernya. (dng)