Rabu, 28 Desember 2011

APBD Kabupaten Pontianak 2012 Disahkan

Ketua DPRD Rahmad Satria menyerahkan PA Fraksi DPRD terkait RAPBD kepada Bupati Ria Norsan. FOTO FISA
 
Enam Fraksi DPRD Kabupaten Pontianak menyetujui dan menerima Raperda tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (RAPBD) Kabupaten Pontianak Tahun 2012 untuk ditetapkan menjadi APDB 2012 dalam sidang paripurna yang berlangsung, siang kemarin.
Persetujuan dengan pelbagai catatan itu disampaikan fraksi-fraksi DPRD saat penyampaian pendapat akhir (PA) dalam sidang paripurna yang dipimpin Ketua DPRD, H. Rahmad Satria, SH, MH, dan dihadiri Bupati Pontianak, Drs. H. Ria Norsan, MM, MH.

Final Antar Klub Bupati Pontianak Cup, Satria Buana Junior Tumbangkan Dester 1-0

Wabup Rubijanto menyerahkan Piala Bupati kepada Kesebelasan Satria Buana Junior yang berhasil menjuari Bupati Pontianak Cup 2011. FOTO FISA

Ketua Pengkab PSSI, Rahmad Satria, mengalungkan medali kepada juara III, Anscot, Desa Antibar. FOTO FISA

Gaya pemain Satria Buana Junior usai mencetak gol ke gawang Dester. FOTO FISA

Wabup Rubijanto berjibaku mengolah bola pada pertandingan esksebisi Eksekutif-Legislatif. FOTO FISA

Ketua Pengadilan Negeri Mempawah, Tumpal Sagala, bekerja keras merebut bola dari pemain Tim Legislatif. FOTO FISA
Kesebelasan Satria Buana Junior asal Kecamatan Siantan, berhasil merengkuh gelar juara Kompetisi Antar Klub Pengcab PSSI Kabupaten Pontianak yang memperebutkan piala Bupati Pontianak Cup 2011, setelah di final menundukkan Dester FC, Kecamatan Toho, dengan skor tipis 1-0, di Stadion Opu Daeng Manambon, Rabu (28/12).
Turut hadir, Wakil Bupati Pontianak, Drs. H. Rubijanto, Ketua Pengkab PSSI Kabupaten Pontianak, H. Rahmad Satria, SH, MH, Kepala Pengadilan Negeri Mempawah, Tumpal Sagala, SH, serta jajaran Forkorpimda lainnya.
Dipimpin Wasit Adi Mulyadi, S.Pd, pemain kedua kesebelasan sejak menit-menit awal langsung memperagakan strategi dan teknik menyerang. Meski di bawah guyuran hujan dan bermain di lapangan becek, namun pertandingan tetap berlangsung seru, diiringi sorak-sorai ratusan penonton maupun suporter kedua kesebelasan.
Meski kualitas pemain merata, namun secara tim, Satria Buana Junior terlihat lebih baik. Beberapa kali mereka melakukan serangan yang nyaris menghasilkan gol. Misalnya di menit ke 17, lewat serangan yang cukup apik, gawang Dester hampir kebobolan. Sayang, tendangan pemain Satria Buana Junior  masih bisa diselamatkan penjaga gawang Dester.
Tak berhasil mencetak gol, kedua tim saling jual beli serangan terjadi, meski lapangan kian licin diguyur hujan gerimis. Akhirnya pertengahan babak pertama, Satria Buana Junior berhasil mencetak gol lewat kaki Iswan. Skor 1-0 bertahan hingga akhir babak pertama.
Di babak kedua, Satria Buana Junior semakin meningkatkan tempo serangan. Kerap kali pelatih tim asal Wajok Hulu ini berteriak dari tepi lapangan agar para pemain disiplin terhadap instruksinya. Namun beberapa peluang yang tercipta, tetap gagal menambah gol. Begitu juga dengan Dester. Upaya menyamakan kedudukan selalu kandas di baris pertahanan Satria Buana Junior. Skor 1-0 berakhir hingga wasit Andi Mulyadi meniup peluit.
Dengan skor ini, Satria Buana FC berhasil menjuarai Kompetisi Antar Klub Pengcab PSSI Kabupaten Pontianak, dan berhak membawa pulang Piala Bupati Pontianak. Juara II diraih Dester FC Toho, sementara juara III diraih Anscot Desa Antibar, Kecamatan Mempawah Timur, dan juara IV diraih Predator FC asal Kecamatan Mempawah Hilir. Sore itu juga, dilakukan penyerahan piala dan uang pembinaan kepada masing-masing pemenang.
Sementara itu, sebelum pertandingan final dimulai, kompetisi ini kembali dimeriahkan dengan pertandingan eksebisi antara Kesebelasan Legislatif versus Eksekutif Kabupaten Pontianak. Pertandingan ini berlangsung semarak karena kedua tim diperkuat Wabup Rubijanto, di pihak eksekutif dan Rusli Abdullah di pihak legislatif. Sorak sorai dan tawa riuh 500-an penonton, kerap terdengar dari tribun stadion Opu Daeng Manambon, mendukung aksi kedua tim.
Di pertandingan tersebut, Kesebelasan Eksekutif kembali mengalahkan Legislatif, kali ini dengan skor 1-0, setelah Tata menjebol gawang yang dijaga Darwis Sanjaya. Akibat kekalahan itu, Legislatif gagal membalas kekalahan di pertemuan pertama.

Gebyar Pramuka Siap Digelar

H Rahmad Satria, SH, MH
Kwartir Cabang (Kwarcab) Pramuka bekerjasama dengan Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga (Disdikpora), siap menggelar Gebyar Pramuka 2011 se Kabupaten Pontianak, yang akan dihelat di Bumi Perkemahan SMKN 1 Mempawah Timur, 29 Desember 2011-1 Januari 2012.
Kepada sejumlah wartawan, Ketua Kwarcab Pramuka Kabupaten Pontianak, H Rahmad Satria, SH, MH, mengatakan, Gebyar Pramuka berupa kegiatan perkemahan itu akan diikuti anggota pramuka pelbagai tingkatan, mulai dari tingkat Siaga, Penggalang, Penegak dan Pandega dari seluruh kwartir ranting (kwaran) yang ada di Kabupaten Pontianak.“Kegiatan ini kita fokus untuk anggota pramuka dari gudep se Kabupaten Pontianak,” katanya.
Sebagai rangkaian kegiatan memeriahkan Gebyar Pramuka tersebut, lanjut Rahmad, Kwarcab dan Disdikpora, juga akan melaksanakan Orentasi Pendidikan Pramuka bagi kepala sekolah selaku Ketua Majelis Bimbingan Gugus Depan (Mabigus), dengan berbagai materi kepramukan terutama tugas pokok, fungsi dan tanggungjawab Mabigus.
“Orientasi akan kita laksanakan Kamis pagi, sebelum pelaksanaan Gebyar Pramuka yang dimulai pada sore harinya. Kita berharap kegiatan perkemahan akbar ini bisa berjalan sukses dan mendapatkan dukungan semua pihak,” pungkasnya.

Selasa, 27 Desember 2011

Kwarcab akan Gelar Bimtek Karakter Bangsa

Kwarcab Kabupaten Pontianak menggelar rakor persiapan pelaksanaan Bimtek Karakter Bangsa. FOTO FISA
Menciptakan generasi muda yang memiliki karakter dan berwawasan kebangsaan, menjadi salahsatu fokus perhatian Kwartir Cabang (Kwarcab) Pramuka Kabupaten Pontianak dan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud).
Atas dasar itulah, keduanya bekerjasama melaksanakan Bimbingan Teknis (Bimtek) Pendidikan Karakter Bangsa bagi para guru SD dan SMP se Kabupaten Pontianak tahun 2011, yang menurut rencana digelar 10-12 Januari 2012.
Bimtek yang alokasi dananya berasal dari pusat ini pun tidak semua daerah di Kalbar yang melaksanakan, karena hanya tiga kabupaten/kota yang mendapatkan kesempatan, yakni Kota Pontianak, Kabupaten Pontianak dan Kabupaten Sambas.
Hal ini disampaikan Ketua Kwarcab Kabupaten Pontianak, H. Rahmad Satria, SH, MH, ditemui saat melaksanakan rapat koordinasi persiapan bimtek dengan pengurus Kwarcab di Gedung PGRI Mempawah, pagi kemarin.
“Tidak semua daerah di Kalbar yang melaksanakan. Hanya tiga kabupaten/kota saja yang menerima kucuran dana Rp 50 juta dari pusat untuk menggelar bimtek tersebut. Ini jelas menjadi kebanggaan bagi Kabupaten Pontianak,” katanya.
Untuk itu, Rahmad Satria mengharapkan dukungan Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga Kabupaten Pontianak, serta para kepala sekolah untuk mengirimkan utusan mengikuti Bimtek tersebut.
“Kita berkewajiban untuk melaksanakan dan menyukseskan kegiatan ini. Pendidikan karakter bangsa perlu disampaikan kepada semua guru-guru, karena mereka diharapkan dapat menjadi pembina serta pelatih dan pendamping dari ekstrakulikuler kepramukan di sekolah,” ujarnya.
Rahmad berharap, guru dan pelajar yang sudah mendapatkan pendidikan karakter bangsa melalui kegiatan kepramukaan bisa menerapkan nilai karakter bangsa, diantaranya religius, jujur, toleransi, disiplin, bekerja keras, kreatif, mandiri, demokratis, semangat kebangsaan, cinta tanah air, bersahabat atau komunikatif, cinta damai, gemar membaca, peduli lingkungan, peduli sosial, dan tanggung jawab, di dalam kehidupan sehari-harinya.

Sabtu, 17 Desember 2011

Anggota DPRD akan Kerja Lembur

H Rahmad Satria, SH, MH
Waktu kerja dewan pada tahun 2011 yang hanya tinggal setengah bulan lagi, namun masih memiliki banyak agenda yang belum diselesaikan. Karena itu, seluruh fraksi-fraksi DPRD Kabupaten Pontianak berupaya memadatkan jadwal sidang hingga lembur untuk membahas agenda peraturan daerah.
“Banyak agenda kita yang belum diselesaikan, namun karena waktu sudah mepet, maka mau tidak mau kita mesti siap-siap lembur untuk menyelesaikannya,” kata Ketua DPRD Kabupaten Pontianak, H. Rahmad Satria, SH, MH.
Rencananya, pihak eksekutif dan legislatif akan segera membahas segala peraturan daerah seperti APBD 2012, yang drafnya baru diserahkan, Kamis (15/12). “Agar APBD 2012 bisa selesai akhir Desember, kita akan bekerja maksimal, salahsatunya lembur. Dan ini sudah merupakan tugas maka harus kita laksanakan,” katanya seraya tersenyum.
Rahmad mengungkapkan, jika APBD telat disahkan disamping akan mempengaruhi jalannya pembangunan di Kabupaten Pontianak, juga berimbas terlambatnya pembayaran gaji PNS dan honorarium anggota dewan. “Kita berharap anggota DPRD bisa bersama-sama menyelesaikannya tepat waktu. Ini demi daerah kita juga,” pungkasnya.

Jumat, 16 Desember 2011

RAPBD 2012, Belanja Daerah Ditargetkan Rp 532 M

Ketua DPRD Rahmad Satria menerima draft RAPBD dari Bupati Ria Norsan. FOTO FISA
 
Pemerintah Kabupaten Pontianak melalui Bupati Pontianak, Drs. H. Ria Norsan, MM, MH, siang kemarin, menyampaikan nota keuangan tentang Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (RAPBD) Tahun Anggaran 2012 kepada DPRD Kabupaten Pontianak.
Nota keuangan dan RAPBD itu disampaikan Bupati Ria Norsan dalam rapat paripurna yang dipimpin Ketua DPRD, H. Rahmad Satria, SH, MH. Ia didampingi Wakil Ketua DPRD, H. Rusli Abdullah, SE, dan HM Amin H Aminin, S.Sos.
Pada kesempatan itu, Bupati Ria Norsan dalam pidatonya mengatakan, anggaran belanja tahun 2012 ditargetkan Rp 532.093.257.235, dengan rincian belanja tidak langsung Rp 309.622.225.533, yang diperuntukan untuk belanja pegawai, belanja hibah, bantuan sosial, belanja bagi hasil kepada Pemdes, belanja bantuan keuangan kepada Pemdes dan belanja tak terduga.
Sedangkan belanja langsung Rp 222.471.031.702, yang diperuntukan untuk belanja barang dan jasa, serta belanja modal. Bupati mengatakan, RAPBD 2012 yang disampaikannya hanya bersifat garis-garis besar, dan belum lengkap dan kurang dapat menggambarkan keadaan yang sebenarnya.
“Selaku pimpinan eksekutif, saya berharap agar proses pembahasan RAPBD 2012 dapat berjalan lancar dan tetap berada pada koridor ketentuan perundang-undangan yang berlaku,” katanya.
Sementara itu, Ketua DPRD, Rahmad Satria, mengaku memaklumi adanya keterlambatan eksekutif menyerahkan draf RAPBD 2012. Hal itu dikarenakan adanya perubahan peraturan perundang-undangan, seperti Peraturan Menteri Dalam Negeri (Permendagri) No 23 tahun 2011, tentang perhitungan dasar pengenaan pajak kendaraan bermotor dan bea balik nama kendaraan bermotor, yang baru di sosialisaikan Desember 2011.
“Agar RAPBD bisa segera disahkan akhir Desember, DPRD akan bekerja maksimal. Bahkan, kita siap lembur membahasnya,” ujarnya.
Rahmad mengakui, keterlambatan pengesahan APBD 2012, akan mempengaruhi proses pembangunan daerah, bahkan gaji PNS dan honorer bisa terlambat. “Tanpa mengabaikan kualitas kerja, kita akan bekerja optimal agar APBD 2012 bisa segera disahkan,” pungkasnya.