Sabtu, 12 Mei 2012

MTQ Melawi, Rahmad Suntik Semangat Kafilah Kabupaten Pontianak

Ketua DPRD, Rahmad Satria, didampingi Kadis Perindagkoptamben, Darwin, turut meninjau Stan Pameran Kabupaten Pontianak.

Bupati Ria Norsan dan istri, Erlina, didampingi Ketua DPRD Rahmad Satria dan para pejabat Pemkab Pontianak berfoto bersama di depan Stan Pameran Kabupaten Pontianak di arena MTQ Melawi

Kafilah Kabupaten Pontianak, Sabtu (12/5), terlihat bersemangat ambil bagian memeriahkan pawai taaruf dan mobil hias serta pameran pada pembukaan Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ) ke XXIV tingkat Provinsi Kalbar yang dipusatkan di Kabupaten Melawi, 12-17 Mei 2012.
Sebelum pembukaan MTQ, kafilah Kabupaten Pontianak terlebih dahulu mendapat suntikan semangat dari Bupati Pontianak, Drs H Ria Norsan MM MH, dan Ketua DPRD, H Rahmad Satria SH MH, yang terlihat membaur bersama kafilah Kabupaten Pontianak. “Alhamdulillah, kafilah kita dalam kondisi sehat dan siap bertanding,” kata Bupati Ria Norsan, ditemui di sela-sela acara.
Sedangkan Ketua DPRD, Rahmad Satria, mengakui penampilan kafilah Kabupaten Pontianak, baik saat pawai taaruf menggunakan mobil hias maupun dekorasi stan pameran mampu menarik perhatian masyararakat Melawi. “Dekorasi mobil hias dan stan pameran kita tidak kalah dengan kafilah kabupaten/kota lainnya,” ucapnya memuji.
Usai membuka pameran memeriahkan MTQ, Wakil Gubernur Kalbar, Drs Christiandy Sanjaya, SE, MM, menyempatkan diri meninjau Stan Pameran Kabupaten Pontianak. Ia didampingi Bupati Ria Norsan dan Ketua DPRD, Rahmad Satria, serta Kepala Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi UKM, Pertambangan dan Energi (Perindagkoptamben), H Darwin SE MM,
Wagub pun mendapatkan informasi seputar potensi Kabupaten Pontianak, khususnya di sektor UKM, yang menonjolkan batik awan berarak. “Batik awan berarak kami sudah diminati masyarakat, baik lokal maupun luar Kalbar,” kata Bupati Ria Norsan menjelaskan.
Sementara itu, malam pembukaan MTQ tingkat Provinsi Kalbar berlangsung semarak meski diguyur hujan lebat dari awal hingga selesai acara. Pelbagai tarian kolosal, tari daerah, dan defile seluruh kafilah yang di antaranya Kabupaten Pontianak mampu memukau para tamu undangan dan ribuan warga Nanga Pinoh.

Kamis, 10 Mei 2012

Rahmad Buka Perkajusami HUT Gudep Machan

Ketua Kwarcab, Rahmad Satria, memukul gong sebagai tanda dimulainya pelbagai kegiatan HUT Gudep Machan

Rahmad Satria menyematkan tanda peserta perlombaan HUT Gudep Machan

Para peserta HUT Gudep Machan yang berdatangan dari sejumlah kabupaten di Kalbar

Upacara pembukaan Perkemahan Perkajumasi di SMA Negeri 2 Mempawah

Kwartir Cabang (Kwarcab) Gerakan Pramuka Kabupaten Pontianak, mendukung penuh pendidikan karakter bangsa bagi seluruh anggota pramuka, salahsatunya yang dikemas dalam bentuk kegiatan Perkemahan Kamis, Jumat, Sabtu dan Minggu (Perkajusami).
Hal ini disampaikan Ketua Kwarcab Gerakan Pramuka Kabupaten Pontianak, H Rahmad Satria SH MH, saat membuka pelaksanaan kegiatan pramuka dalam rangka Hari Ulang Tahun (HUT) Gugus Depan Opu Daeng Manambon-Utin Chandramidi (Machan), yang berpangkalan di SMA Negeri 2 Mempawah Hilir, siang kemarin.
“Pendidikan karakter bangsa bisa didapatkan bagi generasi muda yang aktif di organisasi pramuka. Jadi mereka tidak hanya mendapatkan pendidikan secara formal di sekolah, tapi juga pendidikan informal di organisasi pramuka. Berbahagialah generasi muda yang ikut pramuka,” katanya.
Pada kesempatan tersebut, Rahmad Satria selaku pembina upacara mengharapkan, melalui gerakan pramuka akan mampu menciptakan generasi muda yang pandai berorganisasi dan membangun jiwa kepemimpinan.
“Pramuka adalah wadah yang berguna untuk generasi muda dalam membina karakter bangsa. Atas dukungan semua pihak, saya bertekad mengembalikan kejayaan Pramuka, khususnya di Kabupaten Pontianak,” ujar Rahmad.
Selain itu, Rahmad juga mengajak para anggota Pramuka dapat merumuskan program ke depan agar bisa membantu pemerintah daerah mengatasi permasalahan generasi muda yang cenderung meningkat terhadap penggunaan narkoba, serta bentuk-bentuk kenakalan atau perbuatan negatif lainnya.
Usai upacara, acara dilanjutkan dengan pemukulan gong sebanyak 5 kali oleh Rahmad Satria yang didampingi jajaran Kwarcab Kabupaten Pontianak, Kwartir Ranting Mempawah Hilir dan para undangan.
Lebih dari seribu anggora pramuka Penggalang dan Penegak dari pelbagai gugus depan utusan 4 kabupaten/kota se Kalbar, yakni  Singkawang, Bengkayang, dan Kubu Raya dan Kabupaten Pontianak, mengikuti kegiatan ini.  Mereka membangun tenda dan mempersiapkan diri agar menjadi jawara dalam pelbagai lomba
Dalam HUT Gudep ini, panitia pelaksana menggelar pelbagai lomba untuk tingkat penggalang dan penegak. Untuk penggalang adalah LKBB, semaphore dan morse, hasta karya, lomba cerdas tangkas, parade musik, tali temali, dan penjelajahan. Sedangkan untuk tingkat Penegak seperti kolone tongkat, formasi sandi, dan lain sebagainya.

Rabu, 02 Mei 2012

Warga Parit Kebayan Derita Gatal-gatal

Ketua DPRD, Rahmad Satria, saat turun ke Parit Kebayan dan melihat langsung kondisi masyarakat setempat yang menderita gatal-gatal

Kulit salahseorang anak Parit Kebayan yang menderita gatal-gatal usai mandi air yang tercemar
Ratusan warga Parit Kebayan, Desa Jungkat, Kecamatan Siantan, sejak beberapa bulan terakhir, menderita gatal-gatal di sekujur tubuh mereka akibat mengkonsumi air yang tercemar limbah yang diduga berasal dari akitivitas PT Mitra Andalan Sejahtera (MAS).
Penyakit gatal-gatal ini tidak hanya dialami orang dewasa saja, tapi juga para balita dan anak-anak. Warga tidak dapat menyembunyikan kekesalannya begitu tahu tidak adanya itikad baik dari perusahaan untuk menyelesaikan permasalahan ini.
“Kami sudah membentuk tim menyikapi masalah ini. Pihak kecamatan dan kepolisian bahkan manajemen PT MAS sudah kita berikan laporan terkait permasalahan pencemaran sungai di Parit Kebayan, namun hingga sekarang belum ada respon dan tindaklanjutnya,” sesal Junaidi, Ketua RW 15, Parit Kebayan, siang kemarin.
Junaidi mengaku prihatin dengan kondisi kesehatan yang dialami warganya. Masih mengambangnya tindaklanjut permasalahan pencemaran ini, menyebabkan balita, anak-anak dan orang dewasa mengalami gatal-gatal disekujur tubuh mereka.
“Untuk mencuci dan mengambil air wudhu saja kami kesulitan, apalagi untuk minum. Kejadian ini sudah berlangsung lama. Kami minta pemerintah daerah dan perusahaan mencarikan solusi atas permasalahan ini,” tegasnya.
Sedangkan Ketua DPRD Kabupaten Pontianak, H Rahmad Satria SH MH, bersama Ketua Komisi D, Herman AP SE, Anggota Komisi C, Ridhuan Ismail SH dan Safruddin Asra SP, yang turun ke lapangan melihat kondisi terkini masyarakat Parit Kebayan mengaku prihatin dan menyesalkan lambatnya penanganan kasus pencemaran air ini.
Bahkan Rahmad mengatakan, sesuai pasal 97 UU Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup, pencemaran ini termasuk tindak kejahatan dan bisa diancam pidana. “Tak hanya itu, pelakunya juga akan dikenakan pidana penjara dan denda milyaran rupiah,” tegasnya.
Lebih lanjut Rahmad menjelaskan, penyelesaian masalah ini khususnya yang melibatkan perusahaan sebenarnya merupakan kewenangan Pemkab Pontianak, namun karena DPRD menerima aspirasi dari masyarakat maka ditindaklanjuti dengan turun langsung kelapangan.
“Saya instruksikan Komisi D dan C mengambil langkah strategis mencari solusi atas permasalahan yang dialami warga Parit Kebayan. Segera koordinasikan dengan pemerintah daerah, khususnya instansi terkait agar melakukan peninjauan dan upaya pengobatan terhadap warga yang terkena penyakit kulit,” pungkasnya.