Selasa, 08 September 2015

Kwarcab-Disdikpora Kaderisasi Pembina Pramuka

Ketua Kwarcab, Rahmad Satria, memotivasi para peserta KMD Kabupaten Mempawah di Pasir Panjang II Singkawang
Pengkaderan pembina pramuka di tubuh Gerakan Pramuka Kabupaten Mempawah, tak pernah putus. Itu ditunjukkan Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga (Diskdikpora) bekerjasama dengan Kwartir Cabang Mempawah dengan membentuk pembina baru pramuka melalui kegiatan Kursus Mahir Dasar (KMD) yang dilaksanakan di Pantai Pasir Panjang, Kota Singkawang, 6-11 September.
Ketua Kwarcab, Rahmad Satria, SH, MH, dalam arahannya di hadapan peserta KMD menjelaskan, kegiatan ini merupakan satu diantara agenda yang rutin dilaksanakan Disdikpora bersama Kwarcab. Selain melaksanakan amanah UU Nomor 12 Tahun 2010 tentang Gerakan Pramuka, KMD diharapkan mampu mencetak pembina mahir yang bermutu dan berwawasan.
“Jika pembina pramuka sudah berwawasan, maka imbasnya tentu pada terciptanya generasi muda yang terampil, kreatif dan bermental tinggi berguna bagi nusa dan bangsa. Karena Gerakan Pramuka adalah wadah pendidikan karakter bagi generasi bangsa Indonesia,” katanya.
Sejalan dengan moto pelatih atau pembina pramuka yaitu Ikhlas Bakti Bina Bangsa Berbudi Bawa Laksana, Rahmad Satria kemudian mengingatkan para calon pembina pramuka agar memiliki sifat ikhlas didalam pengabdiannya berbangsa dan bernegara.
“Jika pembina pramuka sudah memiliki sifat ikhlas dalam pengabdiannya dalam berbangsa dan bernegara, maka itu bisa menjadi amal ibadah dan pahala. Oleh karena itu, dimulai dari niat yang tulus ikhlas, mari kita majukan Gerakan Pramuka demi Indonesia jaya,” ujar dia.
Pada kesempatan tersebut, Rahmad Satria juga memberikan apresiasi terhadap kinerja dan dedikasi yang ditunjukkan Pusat Pendidikan dan Pelatihan (Pusdiklat) Kwarcab Gerakan Pramuka Kabupaten Mempawah. Ia menilai, suksesnya KMD yang melahirkan pembina pramuka berkualitas dan profesional sekaligus langkah nyata revitalisasi gerakan pramuka tak terlepas dari peran pusdiklat.
“Pusdiklat merupakan jantung gerakan pramuka. Pusdiklat menjadi wadah dan pelaksana pendidikan serta pelatihan kepramukaan guna meningkatkan jumlah dan mutu anggota gerakan pramuka. Jika Pusdiklat tidak berjalan dengan baik, maka gerakan pramuka tidak akan bisa berkembang,” ucap Rahmad.
Ketua panitia KMD, Ikhwanto, S.AP, menjelaskan dilaksanakannya KMD bertujuan untuk memberikan bekal pengetahuan dasar kepada para calon pelatih pembina pramuka tentang penguasaan pembelajaran, terutama bagaimana meramu materi kursus dengan baik dan benar, memilih metode yang tepat dan mengelola proses pembelajaran dengan penuh makna, variatif dan menyenangkan.
“Adapun jumlah peserta sementara ini ada 79 orang yang berasal dari seluruh kecamatan di Kabupaten Mempawah. Dilaksanakan selama enam hari dengan 76 jam pembelajaran,” jelas Ikhwanto.

Jumat, 04 September 2015

Rahmad Satria Puji Semangat Pramuka

Ketua Kwarcab Kabupaten Mempawah, Rahmad Satria, memotong tumpeng saat membuka Gelegar HUT Gudep Gadjah Mada-Dara Juanti di halaman Disdikpora
Gerakan Pramuka Kabupaten Mempawah semakin menggeliat. Pekan lalu gawe kepanduan dilaksanakan Gugus depan (Gudep) Ki Hajar Dewantara, kali ini giliran Gudep Gadjah Mada-Dara Juanti yang berpangkalan di SMA Negeri 1 Mempawah Hilir. Kegiatan ulang tahun ke-31 berbentuk Perkemahan Kamis, Jumat, Sabtu dan Minggu (Perkajusami) ini dilaksanakan mulai 3-6 September.
Ketika membuka kegiatan ulang tahun yang diberi nama Gelegar ke-31 Gudep 01.019-01.020 Gadjah Mada-Dara Juanti di halaman Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga, Kamis (3/9), Ketua Kwarcab Gerakan Pramuka Kabupaten Mempawah, H. Rahmad Satria, SH, MH, tak sungkan memberikan pujian dan apresiasi. “Saya menilai gelegar ulang tahun ini merupakan bukti kekompakan dan semangat gudep menggerakkan organisasi pramuka di Kabupaten Mempawah,” katanya.
Rahmad juga berharap kedepannya kegiatan kepramukaan tidak hanya dilaksanakan ditingkat gugus depan tetapi juga di tingkat ranting, satu diantaranya Jambore Ranting. “Kenapa Jambore Ranting ini penting?Karena menjadi satu diantara syarat untuk menjadi Pramuka Garuda. Syarat lainnya adalah menyelesaikan Syarat Kecakapan Umum atau SKU dan memiliki Tanda Kecakapan Khusus atau TKK,” ungkapnya.
Berbicara soal SKU, Rahmad Satria menyebutnya sebagai kurikulum pendidikan kepramukaan yang harus dipenuhi anggota pramuka baik tingkat siaga, penggalang, penegak maupun pandega untuk mendapatkan tanda kecakapan umum atau TKU. Dan layaknya kurikulum pendidikan, keberadaan SKU itu juga menjadi target yang harus dicapai pembina pramuka.
“Contohnya SKU tingkat Siaga untuk mendapat Mula, Bantu dan Tata. Kemudian tingkat Penggalang ada Ramu, Rakit dan Terap. Selanjutnya tingkat Penegak ada Bantara dan Laksana, terakhir ada tingkat Pandega. Semoga semakin banyak anggota pramuka di Kabupaten Mempawah yang meraih predikat Pramuka Garuda,” ucapnya.
Gelegar ulang tahun ke-31 Gudep Gadjah Mada-Dara Juanti diikuti 1216 anggota pramuka dari 30 gudep di empat kabupaten/kota se Kalimantan Barat. Selama empat hari, panitia melaksanakan 11 kegiatan tingkat penggalang dan penegak.