Senin, 25 Juli 2016

Pembinaan Rohani Cegah Pelanggaran Hukum

Ketua DPRD, Rahmad Satria, bersama alim ulama dan jemaah mengumandangkan shalawat
Berbicara soal hukum kenegaraan, hukum itu tujuannya untuk mengatur dan aturan itu tujuannya untuk membahagiakan. Dan pada intinya hukum itu untuk keadilan dan kesejahteraan masyarakat. Hukum bukan untuk menakuti-nakuti, tetapi hukum memberi rasa keadilan, kebahagiaan dan kesejahteraan, bukan hanya kepastian hukum.
Hal ini disampaikan Ketua DPRD Kabupaten Mempawah, Dr. H. Rahmad Satria, SH, MH, di hadapan ratusan jemaah di Kecamatan Anjongan dan sekitarnya saat memberikan sambutan pada kegiatan Halal Bihalal Majelis Nurul Mustofa, Kecamatan Anjongan, Sabtu (24/7) malam.
“Meski banyak yang sudah mempelajari aturan hukum, namun kenyataan di lapangan masih banyak terjadi berbagai pelanggaran hukum. Oleh karena itu, perlu adanya pembinaan rohani kita seperti kegiatan zikrullah dan salawat pada malam hari ini serta kegiatan majelis ilmu lainnya,” kata Rahmad Satria.
Nah berbicara soal salawat kepada Rasulullah, imbuh Rahmad, merupakan perintah langsung Allah SWT. Walaupun tidak termasuk dalam rukun Islam tetapi jelas ditegaskan Allah melalui Surat Al-Ahzâb ayat 56 yang isinya mengatakan “Sesungguhnya Allah dan malaikat-malaikat-Nya bershalawat untuk Nabi. Hai orang-orang yang beriman, bershalawatlah kamu untuk Nabi dan ucapkanlah salam penghormatan kepadanya.”
“Allah saja bersalawat kepada nabi, kenapa kita tidak. Membaca salawat merupakan satu diantara refleksi dari kecintaan seseorang kepada Baginda Nabi Muhammad SAW. Dan salawat memiliki banyak keutamaan yang akan didapat oleh orang-orang yang mengamalkannya,” katanya.
Adapun keutamaan salawat bagi yang mengamalkannya, dipaparkan Rahmad Satria, diantaranya doanya dikabulkan Allah, pahala berlipat, ditingkatkan derajatnya, dikumpulkan di surga bersama Rasulullah, serta mendapat syafaat dari Rasulullah. “Semoga Allah senantiasa meringankan lisan kita untuk selalu membaca salawat kepada Rasulullah SAW dan meraih keutamaannya. Aamiin,” ucapnya.
Terkait halal bihalal seperti yang dilaksanakan Majelis Nurul Mustofa, meski tidak ada aturan hukum dalam fiqih maupun kitab lainnya, namun Rahmad Satria menilai itu merupakan ciptaan bangsa Indonesia yang memiliki manfaat terutama untuk menjadi ajang silaturahim antara satu dengan yang lain.
“Mungkin ada diantara kita yang belum sempat bertemu dan saling memaafkan, maka melalui majelis ilmu ini kita buka pintu hati selebar-lebarnya untuk saling bermaaf-maafan,” pungkas Rahmad.
Kegiatan ini turut menghadirkan pengasuh Pondok Pesantren Tahfidzul Quran Fatimatuz Zahroh Kota Pontianah, Habib Umar Bin Hasyim Alqadrie, sebagai penceramah. Tampak juga hadir para tokoh agama dan tokoh masyarakat di Kecamatan Anjongan.

Rabu, 20 Juli 2016

Mempawah Tuan Rumah Liga Nusantara

Ketua Askab PSSI Mempawah, Rahmad Satria, memimpin rapat persiapan Liga Nusantara Regional Kalbar
Dunia sepakbola Kabupaten Mempawah kembali menggeliat. Asosiasi Kabupaten (Askab) PSSI Kabupaten Mempawah ditunjuk Asosiasi Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI) Kalimantan Barat, sebagai tuan rumah penyelenggara Kompetisi Sepakbola Liga Nusantara Regional II Kalimantan Barat tahun 2016, di Stadion Opu Daeng Manambon Mempawah, 21 Agustus mendatang.
Kabar penunjukkan Kabupaten Mempawah sebagai tuan rumah event sepakbola tingkat provinsi tentu menjadi kabar gembira bagi seluruh pecinta olahraga paling populer ini. Bagaimana tidak, Mempawah akan menjadi panggung adu skill dan taktik kesebelasan tangguh perwakilan dari enam kabupaten/kota di Kalbar.
Ketika dikonfirmasi, Ketua Umum Askab PSSI Kabupaten Mempawah, Dr. H. Rahmad Satria, SH, MH, membenarkan Kabupaten Mempawah dipercaya Asosisasi PSSI Kalbar menjadi penyelenggara Kompetisi Sepakbola Liga Nusantara Regional II Kalimantan Barat 2016. “Penunjukkan itu berdasarkan hasil rapat di tingkat PSSI Kalbar, 5 Juni lalu,” jelas dia.
Menindaklanjuti penunjukkan itu, Rahmad mengatakan pihaknya langsung menggelar rapat bersama pengurus Askab PSSI Kabupaten Mempawah, belum lama ini. Rapat itu dihadiri Ketua Harian Askab PSSI Kabupaten Mempawah, Drs. Jailani, MM, serta sejumlah pengurus lainnya diantaranya, Drs. Ismayuda Imran, Heri Ismail, SH, Herman AP, SE, dan Munir Putra, ST, M.Si.
“Kepercayaan ini tentu menjadi bukti bahwa Mempawah dianggap mampu melaksanakan event olahraga di tingkat regional. Kepercayaan ini tentu tidak akan kita sia-siakan, kita siap menjadi tuan rumah yang baik demi suksesnya penyelenggaraan tersebut,” katanya kepada para wartawan di ruang kerjanya, baru-baru ini.
Dengan dicabutnya pembekuan PSSI di tingkat nasional oleh Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora), beberapa waktu lalu, dinilai Rahmad menjadi angin segar bagi PSSI di seluruh Indonesia termasuk di Kabupaten Mempawah. Kini, imbuh dia, Askab PSSI Kabupaten Mempawah kembali bisa leluasa melaksanakan berbagai program untuk pengembangan sepakbola di daerah ini.
“Nah, dihelatnya Liga Nusantara ini kita berharap dapat melahirkan bibit-bibit pesepakbola handal yang dapat mengharumkan nama Kabupaten Mempawah, Kalbar bahkan Nasional. Mari kita bersama-sama menyukseskan kompetisi sepakbola ini,” pungkas dia.

Minggu, 17 Juli 2016

Dorong Anak Menyukai Bahasa Inggris

Ketua DPRD Rahmad Satria menyerahkan hadiah kepada para pemenang English Singing Competition
Siapa bilang belajar bahasa inggris itu membosankan, apalagi sulit. Asalkan ada kemauan dan tentu dikemas dengan sesuatu yang menarik, maka belajar bahasa Inggris menjadi suatu hal yang menyenangkan. Nah, hal inilah yang mendorong Ketua DPRD Kabupaten Mempawah, Dr. H. Rahmad Satria, SH, MH, untuk mengajak anak-anak sejak dini untuk menyukai bahasa Inggris.
Melalui English Singing Competition atau kompetisi bernyanyi menggunakan bahasa Inggris yang dilaksanakan American English Courses di Gedung BLPP Anjongan Kecamatan Anjongan, Jumat (15/7) malam, Rahmad Satria yang menjadi sponsor utama kegiatan itu berharap anak-anak dapat belajar bahasa Inggris sambil bernyanyi.
Tak tanggung-tanggung, juri yang dihadirkan dalam kompetisi ini tak hanya berasal dari orang Indonesia, tetapi juga asing yang berasal dari Amerika Serikat dan Filipina. Total ada empat juri yang memberikan penilaian terhadap peserta yaitu Ronald W Mclure dari Amerika Serikat, Lady Angelina Medina dari Filipina, Niki Wu dari Pontianak dan Magles Lawkabessy dari Ambon.
“Kegiatan ini positif, karena bisa mendidik anak-anak untuk bisa dan pandai berbahasa Inggris. Jadi sambil bernyanyi, anak-anak bisa sambil belajar bahasa Inggris. Lagu ini kan sifatnya universal, setiap orang menyukai lagu, nah anak-anak akan lebih tertarik belajar bahasa Inggris melalui musik ataupun lagu,” katanya.
Lebih lanjut Rahmad mengatakan, selama mengikuti kompetisi bernyanyi lagu bahasa Inggris ini, selain memperhatikan olah vokal, pronoun, intonasi, ekspresi, para peserta juga diminta memahami arti dan makna lagu yang dinyanyikan. “Jika mereka sudah memahami, maka secara otomatis peserta dapat meresapi dan menjiwai lagu yang dibawakan saat kompetisi ini,” ujarnya.
Ketua Badan Anggaran DPRD Kabupaten Mempawah ini juga berharap, kompetisi menyanyi berbahasa Inggris seperti ini dapat dilaksanakan secara berkelanjutan dan dalam event yang lebih besar yang dilaksanakan Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga (Disdikpora).
“Selain kompetisi bernyanyi, Disdikpora juga bisa menggelar pidato atau diskusi menggunakan bahasa Inggris. Dengan demikian nanti akan bermunculan bakat besar yang mahir dan fasih berbahasa Inggris di Kabupaten Mempawah,” ucap dia.
Ketua panitia yang juga pengelola American English Courses, Fransiska, menjelaskan English Singing Competition yang dibagi dalam dua kategori yaitu dewasa dan anak-anak merupakan bentuk motivasi kepada generasi muda untuk mencintai bahasa Inggris.  “Digelarnya kegiatan ini merupakan wujud dari kepedulian pihaknya dalam mencerdaskan anak bangsa. Tugas kita disini membantu Pemerintah Kabupaten Mempawah,” imbuhnya.
Adapun juara English Singing Competition untuk kategori anak-anak diraih Jenny sebagai juara pertama, Gracia juara kedua, Monica juara ketiga dan best performance diraih Inez. Sedangkan kategori dewasa, juara pertama diraih Grace, Ahmad juara kedua, Gegi juara ketiga dan best performance diraih Cam-Cam.

Shalawat Raih Rahmat Allah

Pembukaan dan halalbihalal Majelis Zikir dan Shalawat Al Madad Ya Rasulullah yang dihadiri Ketua DPRD, Rahmad Satria di Wajok Hilir
Lantunan Zikir dan Shalawat nan menyejukkan menggema di Desa Wajok Hilirdan Desa Wajok Hulu Kecamatan Siantan, Sabtu (16/7) malam. Dengan tajuk Pembukaan dan Halal Bihalal Majelis Zikir dan Shalawat Al Madad Ya Rasulullah, Ketua DPRD Kabupaten Mempawah Dr. H. Rahmad Satria, SH, MH, mengajak umat muslim terus memperdalam ilmu Islam dan iman.
“Satu diantaranya dengan memperbanyak shalawat kepada Rasulullah. Dengan shalawat, kita akan memperoleh syafaat dari baginda Rasulullah SAW. Kenapa syafaat Rasulullah itu penting?Karena seorang muslim tidak dapat mengandalkan amalan amaliyahnya semata di hari kiamat tanpa adanya syafaat dari dari Rasulullah,” katanya dihadapan ratusan jemaah.
Mengingat begitu pentingnya syafaat, imbuh Rahmad, maka mencarinya merupakan sesuatu yang wajib dilakukan oleh setiap muslim, jika ingin selamat di hadapan Allah SWT kelak. Ia melanjutkan, syafaat Nabi Muhammad SAW merupakan sesuatu yang diimpikan oleh setiap muslim. Oleh karena itu, Rahmad mengajak umat muslim khususnya generasi muda memperbanyak shalawat kepada Rasulullah.
“Dengan perantara shalawat inilah, Insya Allah seseorang akan selamat dari berbagai fitnah di dunia maupun di akhirat. Saya yakin Kabupaten Mempawah pada umumnya dan Desa Wajok Hilir pada khususnya akan selalu tentram dan kondusif selama banyak warganya yang menyukai zikir dan bershalawat,” ujar Rahmad.
Pada kesempatan itu, Ketua DPD Partai Golkar Kabupaten Mempawah ini mengapresiasi dan mendukung penuh keberadaan Majelis Zikir dan Shalawat Al Madad Ya Rasulullah yang dipimpin Ustaz Shahibul Hil, ditengah-tengah masyarakat. Ia meyakini, majelis tersebut akan menjadi wadah generasi muda menghindari narkoba, miras maupun kenakalan remaja lainnya.
“Mari kita tanamkan cinta yang sesungguhnya atau mahabbah kepada Rasulullah dan Allah SWT. Tanpa mahabbah jangan harap kita mendapat rida dari Allah dan juga syafaat dari Rasullah. Dengan mahabbah, kita bisa melaksanakan hakekat Islam yang sebenar-benarnya,” ucapnya seraya mengucapkan minal aidin wal faidzin kepada tokoh agama, tokoh masyarakat dan para jemaah yang hadir.
Sebelumnya pengasuh Majelis Zikir dan Shalawat Al Madad Ya Rasulullah, Ustaz Shahibul Hill, mengatakan kehadiran majelis yang ia pimpin ini merupakan wujud atau bukti kecintaan kepada Rasulullah.
“Dengan bekumandangnya shalawat, maka Allah akan menurunkan rahmat dimana saja. Kita berharap dengan bergemanya shalawat di Desa Wajok Hilir seluruh masyarakat semuanya mendapat Rahmat dari Allah,” katanya.
Pada kesempatan itu, Shahibul Hil mengucapkan terima kasih kepada sesepuh Desa Wajok Hilir, yang sudah memberikan motivasi kepada dirinya maupun rekan-rekannya untuk membentuk Majelis Zikir dan Shalawat Al Madad Ya Rasulullah.
“Alhamdulillah, majelis ini sudah berjalan setengah tahun dan diadakan kegiatan setiap dua minggu sekali. Mudah-mudahan semakin banyaknya shawalat yang digemakan di Desa Wajok Hilir, desa kita maupun anak-anak muda kita selalu dirahmati Allah SWT,” ucapnya yang diamini para jemaah.

Jumat, 15 Juli 2016

Rahmad Minta Usaha Keramba Dilindungi

Dr. H. Rahmad Satria SH MH
Kualitas air yang tiba-tiba memburuk akibat aktivitas Penambangan Emas Tanpa Izin (PETI) dan penangkapan ikan menggunakan tuba atau racun menjadi momok para pengusaha keramba jaring apung di Kabupaten Mempawah. Mereka kerap menanggung rugi akibat banyaknya ikan yang dibudidayakan mati.
Menyikapi hal tersebut, Ketua DPRD Kabupaten Mempawah, Dr. H. Rahmad Satria, SH, MH, menyarankan instansi terkait dalam hal ini Dinas Perikanan dan Kelautan (DKP) dan Badan Lingkungan Hidup dan Penanggulangan Bencana Daerah (BLHPBD) Kabupaten Mempawah dapat melakukan tindakan sesuai aturan hukum yang berlaku.
“Misalnya melakukan sosialisasi ke masyarakat agar tidak melakukan penangkapan ikan menggunakan tuba atau racun. Apalagi pemerintah secara tegas melarang penggunaan racun atau setrum saat menangkap ikan maupun udang, karena selain bisa merusak ekosistem biota sungai, juga mengakibatkan air tercemar dan berbahaya jika dikonsumsi masyarakat,” katanya.
Selain sosialisasi, Ketua DPD Partai Golkar Kabupaten Mempawah ini menilai juga perlu diadakannya aksi di lapangan oleh BLHPBD terkait aktivitas PETI. Menurut Rahmad, keberadaan PETI selama ini sudah mencemari sungai. Imbasnya tak hanya mengancam kelangsungan hidup biota air tetapi juga kesehatan manusia, termasuk keberadaan keramba yang ada di sepanjang Sungai Mempawah.
“Pelaku PETI bisa dijerat Undang-Undang tentang Lingkungan Hidup, karena telah dianggap melakukan pencemaran dan telah merugikan masyarakat dan negara. Padahal saat ini negara sedang berupaya untuk membangun dunia usaha yang ramah lingkungan,” ucapnya.
Terkait keberadaan keramba di sepanjang Sungai Mempawah, dinilai Rahmad merupakan bukti Sungai Mempawah merupakan sumber penghasilan masyarakat, tak hanya bagi nelayan yang menangkap ikan menggunakan jala atau pancing, tapi juga para pengusaha keramba jaring apung yang banyak menjalankan usahanya di sepanjang sungai
“Oleh karena itu, keramba yang termasuk dalam kategori usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) perlu dilindungi. Dengan demikian kedepannya, sektor usaha ini terus ada dan semakin berkembang dalam upaya meningkatan derajat hidup dan ekonomi masyarakat,” ucapnya.
Tidak lupa Rahmad berpesan kepada masyarakat untuk dapat memanfaatkan potensi besar yang ada di Sungai Mempawah sesuai aturan yang berlaku. Ia juga menuntut kesadaran masyarakat dan pemerintah untuk bersama-sama menjaga kelestarian ekosistem di sungai agar hasilnya tetap bisa dinikmati hingga anak cucu.
“Saya berharap kesadaran masyarakat untuk memelihara sungai dapat terbangun. Agar kondisinya tetap terjaga sebagai sungai yang sehat. Kalau bukan dari kesadaran masyarakat menjaganya, siapa lagi yang akan memelihara sungai kita,” pungkas dia.

Senin, 04 Juli 2016

Kontribusi Polisi Memajukan Daerah

Ketua DPRD, Rahmad Satria, mengucapkan selamat ulang tahun kepada Polri
Ketua DPRD Kabupaten Mempawah, Dr. H. Rahmad Satria, SH, MH mengapresiasi kinerja Polres Mempawah dalam mewujudkan keamanan dan ketertiban masyarakat (kamtibmas) diwilayah itu. Sebab, menurut Rahmad, polisi memiliki kontribusi besar dalam memajukan daerah.
“Berkat kerja keras kepolisian Polres Mempawah, sehingga terciptalah kamtibmas yang harmonis dan kondusif di masyarakat. Kalau keamanan sudah terjamin, maka masyarakat pun bisa melaksanakan aktivitasnya dengan baik dan lancar,” kata Rahmad Satria dalam acara Syukuran Hari Bhayangkara ke-70 yang dirangkaikan dengan Kenaikan Pangkat Periode 1 Juli 2016 Jajaran Polres Mempawah, pekan lalu di Mapolres Mempawah.
Pria yang juga Ketua DPD Partai  Golkar Kabupaten Mempawah itu menyebut, terciptanya kamtibmas memberikan rasa aman dan nyaman bagi masyarakat dan lingkungannya. Situasi dan kondisi itulah yang menjadi faktor penting dalam mendukung kinerja pemerintah daerah untuk mensejahterakan rakyat dan memajukan Kabupaten Mempawah.
“Kalau daerah kita aman, maka program pembangunan, ekonomi, sosial, budaya dan lainnya bisa berjalan dengan baik. Dampaknya, program-program tersebut akan memberikan multiplayer effect terhadap peningkatan kesejahteraan dan kemajuan Mempawah,” pendapatnya.
Makanya, timpal Legislator Dapil Siantan-Segedong itu, peran aktif kepolisian Polres Mempawah dalam menciptakan stabilitas kamtibmas memiliki peranan yang sangat strategis dan penting bagi daerah dan masyarakat. Kedepan, dia berharap seluruh jajaran Polres Mempawah semakin meningkatkan kinerjanya.
“Melalui momentum HUT Bhayangkara ke-70 dan kenaikan pangkat ini, mari tingkatkan terus kinerja satuan kepolisian dalam memberikan pelayanan yang terbaik untuk daerah dan masyarakat Kabupaten Mempawah,” harap Rahmad Satria.
Lebih jauh, pria yang digadang-gadang menjadi Bupati Mempawah mendatang itu menyebut tak kalah pentingnya kerjasama dan koordinasi seluruh komponen masyarakat. Mulai dari tokoh masyarakat, tokoh agama, pemuda dan element lainnya senantiasa berperan aktif mendukung program kerja pemerintah daerah.
“Mewakili pemerintahan daerah Kabupaten Mempawah, saya mengucapkan selamat dan sukses kepada Bhayangkara Polres Mempawah. Semoga semakin sukses, maju dan berkembang serta dapat melaksanakan tugas dan tanggungjawabnya dengan baik,” ucapnya.
“Ucapan selamat juga kepada para perwira Polres Mempawah dan jajarannya yang mendapatkan kenaikan pangkat, agar terus berprestasi terbaik untuk pribadi, masyarakat, bangsa dan negara ini. Dirgahayu Bhayangkara Kabupaten Mempawah,” pungkasnya.
Acara Syukuran Hari Bhayangkara ke-70 yang dirangkaikan dengan Kenaikan Pangkat Periode 1 Juli 2016 Jajaran Polres Mempawah tersebut diisi dengan buka puasa bersama keluarga besar Polres Mempawah, Muspida dan element masyarakat Kabupaten Mempawah.

Ketua DPRD Siap Anggarkan Festival Tanglong

Antusiasme ratusan warga mengikuti Festival Tanglong ke-II di Kuala Mempawah

Ketua DPRD, Rahmad Satria, memotong pita sebagai tanda dimulainya Festival Tanglong ke-II
Menyemarakan ramadhan 1437 H, Pemuda Kreatif Kuala Mempawah menggelar festival tanglong atau keriang bandong ke-II tahun 2016, Sabtu (2/7) malam di Kuala Mempawah. Festival yang dibuka Ketua DPRD, Dr. H Rahmad Satria, SH, MH diikuti lebih dari 500 peserta.
Pembukaan festival tanglong ke-II ditandai dengan pemotongan pita oleh Rahmad Satria yang juga Ketua Badan Anggaran (Banggar) DPRD Mempawah. Selanjutnya, ratusan peserta dengan membawa aneka ragam tanglong berjalan kaki mengelilingi Pasar Kuala Mempawah. Untuk menentukan pemenang festival, panitia menggunakan sistem undian. Pemenang festival berhak membawa pulang beragam hadiah doorprize yang  telah disiapkan panitia.
“Saya prihatin dengan pelaksanaan festival tanglong ini. Dengan segala keterbatasannya, panitia tetap berusaha keras untuk memaksimalkan penyelenggaraan festival ini. Kegiatan seperti ini harus kita dukung,” tegas Rahmad Satria.
Ketua DPD Partai Golkar Kabupaten Mempawah ini menerangkan, tanglong atau lebih dikenal keriang bandong menjadi salah satu alat penerangan bagi masyarakat ketika belum ada jaringan listrik. Terutama pada bulan ramadhan, tanglong menjadi salah satu tradisi dikalangan masyarakat muslim.
“Festival tanglong ini salah satu bentuk perayaan untuk memeriahkan bulan ramadhan dilingkungan masyarakat. Nah, kegiatan ini sangat positif dan kreatif makanya perlu kita dukung bersama,” tegas Legislator Golkar Kabupaten Mempawah itu.
Sebab, sambung Rahmad Satria, festival tanglong memberikan nilai edukasi sekaligus bentuk pelestarian tradisi masyarakat Kabupaten Mempawah dalam memeriahkan ramadhan. Rahmad pun mengaku dirinya siap memberikan dukungan dalam bentuk anggaran.
“Insha allah, kedepan saya akan memfasilitasi agar festival ini menjadi agenda kabupaten dengan tampilan yang lebih semarak dan meriah. Tolong nanti diusulkan proposal dan lengkapi syaratnya, agar bisa mendapatkan anggaran dari pemerintah daerah,” pesan Rahmad sembari disambut tepuk tangan ratusan peserta festival tanglong.
Selain memastikan dukungan anggaran, Rahmad Satria pun secara spontanitas memberikan tambahan hadiah bagi pemenang festival. Dengan tambahan hadiah itu, dirinya beserta para peserta semakin bersemangat dan antusias menyemarakan penyelenggaraan festival tanglong ke-II tahun 2016.
“DPRD mendukung sepunuhnya kegiatan positif yang dilaksanakan remaja di Kabupaten Mempawah. Pemuda-pemuda di Kabupaten Mempawah harus kreatif dan inovatif. Karena pemuda inilah yang akan mejnadi generasi penerus tongkat estafet pembangunan daerah dimasa mendatang,” tukasnya.