Senin, 27 Juni 2016

Gebyar Ramadan di Wajok Hilir

Ketua DPRD, Rahmad Satria, memperkenalkan Shasa, kontestan AKSI Indosiar 2016, di hadapan ribuan warga Kecamatan Siantan
Seribuan umat muslim di Kecamatan Siantan dan sekitarnya memadati halaman Masjid Nurul Islam, Desa Wajok Hilir, Sabtu (25/6) malam. Kehadiran umat muslim itu untuk menyaksikan kegiatan Gebyar Ramadan sekaligus malam Nuzulul Quran. Kegiatan yang dilaksanakan sejak 19-25 Juni mendapat dukungan dari Ketua DPRD Kabupaten Mempawah, Dr. H. Rahmad Satria, SH, MH.
Dalam sambutannya, Rahmad Satria memuji peran aktif Remaja Masjid (Remas) Nurul Islam yang dinilainya mampu menggelar kegiatan yang positif dan bermanfaat bagi masyarakat ini. Ia berharap kegiatan tersebut dapat semakin ditingkatkan kedepannya.
“Apa yang dilakukan Remas Nurul Islam ini patut dicontoh generasi muda lainnya. Saya berharap apa yang dilakukan mereka ini dapat mendorong generasi muda lainnya untuk tampil dan berperan aktif diberbagai aspek yang positif. Misalnya kegiatan remaja masjid, kepramukaan, PMR dan lain sebagainya,” katanya.
Tidak lupa, Rahmad berharap momen bulan suci Ramadan yang tak lama lagi akan berakhir ini dapat dimanfaatkan umat muslim di Kabupaten Mempawah, khususnya Kecamatan Siantan untuk memperbanyak ibadah kepada Allah SWT. “Jangan sia-siakan kesempatan yang diberikan Allah untuk kita beribadah kepada-Nya,” ujar Rahmad.
Sebelumnya Ketua Panitia, Satria Mahatika mengungkapkan pelasanaan kegiatan Nuzulul Quran ini merupakan kegiatan Gebyar Ramadan yang diisi dengan berbagai kegiatan lomba. “Ada lomba adzan, kaligrafi, lomba ceramah, cerdas cermat serta di tutup dengan pelaksanaan Nuzulul Quran,” jelasnya
Kegiatan malam Nuzulul Quran di Masjid Nurul Islam, juga diisi dengan penampilan peserta Akademi Sahur Indonesia (AKSI) 2016 Indosiar asal Kabupaten Mempawah, Khansa Qonitah atau akrab disapa Shasa. Ia kemudian berbagi pengalaman dengan mengajak teman sebayanya siap menjadi pemimpin masa depan yang tangguh dengan memanfaatkan waktu untuk belajar dan memperdalam agama, serta berdakwah atau mengajak kepada kebaikan.
Selain Sasha juga ada ceramah agama yang disampaikan hakim syariah yang juga ulama Malaysia,  Drs. Arif Sofian. Dalam tausiahnya ia meminta umat muslim senantiasa memupuk Ukhuwah Islamiyah dan meningkatkan ibadah serta selalu berpedoman pada akidah Islam. Selain itu, ia juga mendorong generasi muda untuk tidak ragu tampil dan menjadi pemimpin.
“Generasi muda merupakan calon pemimpin masa depan yang harus siap menjadi agen perubahan dan harapan bagi masyarakat,” ucapnya seraya mengajak umat muslim memperbanyak ibadah qiyamullail serta terus mencari malam Lailatur Qadar  atau malam seribu bulan.

Perda Mempawah Diyakini Aman

Dr. H. Rahmad Satria, SH, MH
Heboh-heboh soal rencana Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) yang akan mencabut ribuan Peraturan Daerah (Perda) di seluruh Indonesia, ditanggapi santai Ketua DPRD Kabupaten Mempawah, Dr. H. Rahmad Satria, SH, MH. Ia meyakini Perda di Kabupaten Mempawah tidak akan dicabut sebab tidak bertentangan dengan peraturan yang lebih tinggi.
Menurut Rahmad, Kemendagri tidak bisa begitu saja mencabut (Perda) di Kabupaten Mempawah khususnya yang sudah berjalan sekian tahun. Kemendagri, imbuh Rahmad, hanya boleh membatalkan suatu Perda yang baru saja dibikin dan diajukan DPRD ke kementerian tersebut.
“Tetapi jika Perda itu sudah disahkan Kemendagri dan berjalan sekian tahun, maka untuk membatalkannya harus kita uji secara hukum. Mengujinya melalui judicial review di Mahkamah Agung. Nah keputusannya (membatalkan atau tidak) ada di MA, tidak bisa serta merta dilakukan Kemendagri,” tegas dia.
Rahmad menilai proses pembatalan suatu produk hukum seperti Perda memiliki proseduralnya.Tidak bisa seenak Mendagri membatalkan Perda yang sudah berjalan. Tetapi harus terlebih dahulu melihat, apakah Perda itu bertentangan dengan aturan yang lebih tinggi, bertentangan dengan Pancasila, NKRI, atau Bhineka Tunggal Ika.
“Jika memang ada bertentangan maka baru bisa dibatalkan, tetapi kalau tidak, perda itu harus tetap berjalan. Nah saya menilai Perda di Kabupaten Mempawah yang sudah berjalan selama ini tidak bertentangan dengan HAM maupun aturan yang lebih tinggi,” ucap dia.

Legislatif-Eksekutif Kedepankan Pelayanan Publik

Ketua DPRD Rahmad Satria membagikan tali asih kepada anak yatim saat menggelar reses di Masjid Nurul Islam Anjongan
Ketua DPRD Kabupaten Mempawah, Dr. H. Rahmad Satria, SH, MH, menegaskan bahwa proses realisasi pembangunan di Kabupaten Mempawah sudah merata di seluruh kecamatan. Meski ada beberapa daerah yang tetap memerlukan perhatian lebih, namun Rahmad menilai legislatif bersama eksekutif terus berupaya memberikan yang terbaik bagi seluruh masyarakat.
Hal ini disampaikan Rahmad Satria saat menggelar reses di Masjid Nurul Islam, Kelurahan Anjongan Melancar Kecamatan Anjongan, Jumat (24/6) sore. Pada kegiatan itu, Rahmad berhasil menjaring sejumlah masukan, diantaranya soal keinginan masyarakat agar program pembangunan dari pemerintah daerah berjalan merata.
“Dari hasil reses ini saya menangkap keinginan masyarakat soal pemerataan pembangunan. Karena, selama ini mereka merasa pembangunan masih didomisili wilayah perkotaan. Sehingga belum menyentuh pada kepentingan masyarakat pinggiran atau marginal,” ungkap Rahmad Satria kepada para wartawan.
Rahmad mengungkapkan, pada prinsipnya pemerintah daerah ingin membangun seluruh wilayahnya dengan adil dan merata. Hanya saja, realisasinya di lapangan tetap harus memperhitungkan kondisi keuangan daerah. “Keterbatasan anggaran yang ada, membuat kami harus menetapkan skala prioritas dalam proses pembangunan di masyarakat,” jelas dia.
Terkait penetapan prioritas pembangunan, Ketua Badan Anggaran DPRD Kabupaten Mempawah ini menyebut pihaknya saat ini mengedepankan program pelayanan publik. Artinya, pembangunan infrastruktur terkait pelayanan publik akan menjadi prioritas Pemerintah Kabupaten Mempawah.
“Misalnya pembangunan gedung puskesmas. Kalau fasilitasnya kurang baik, maka dapat menghambat akses pelayanan kesehatan masyarakat. Makanya fasilitas tersebut harus ditingkatkan supaya derajat kesehatan masyarakat semakin baik,” ungkapnya.
Prioritas selanjutnya, imbuh Rahmad, difokuskan pada pembangunan kantor camat. Pada tahun anggaran 2016 ini, Pemerintah Kabupaten Mempawah mulai membangun Kantor Camat Mempawah Hilir. Pembangunan tersebut, dinilai Rahmad akan dapat memaksimalkan pelayanan pihak kecamatan kepada masyarakat.
“Sebelum Kantor Camat Mempawah Hilir, kita sudah membangun Kantor Camat Sungai Pinyuh, Siantan, Mempawah Timur, dan Toho. Kantor-kantor camat tersebut sudah layak dibangun baru, karena kondisi sebelumnya sudah memprihatinkan dan bisa membahayakan pegawai maupun masyarakat yang datang,” ucapnya.
Di samping pembangunan fasilitas publik, Ketua DPD Partai Golkar Kabupaten Mempawah ini mengatakan infrastruktur jalan juga masuk dalam skala prioritas program pembangunan daerah. Sebab pembangunan infrastruktur jalan dipastikan akan membuka akses daerah terisolir sekaligus mempermudah transportasi masyarakat.
“Pada tahun ini, anggaran daerah sudah mencapai Rp 1 triliun. Kita akan upayakan semaksimal mungkin agar program pembangunan direalisasikan secara adil dan merata diseluruh wilayah di Kabupaten Mempawah,” pungkas dia.
Pada pelaksanan reses itu, pria yang merupakan calon kuat Bupati Mempawah juga menyerahkan tali asih kepada puluhan anak yatim. Setelah itu dilanjutkan dengan ceramah agama yang disampaikan Ustaz Sahibul Hil dari Desa Wajok Hilir. Turut hadir dalam kegiatan itu, sejumlah anggota DPRD Kabupaten Mempawah.

Jumat, 17 Juni 2016

Rahmad Satria Dianugerahi Awards Of Parliament 2016

Ketua DPRD Mempawah, Rahmad Satria, menerima penghargaan Indonesian Awards Of Parliament 2016 dari Yayasan Anugrah Prestasi Insani (YAPI), di The Grand Ballroom Lumire Hotel Jakarta
Prestasi membanggakan ditorehkan Ketua DPRD Kabupaten Mempawah, Dr. H. Rahmad Satria, SH, MH. Dianggap sudah berkarya nyata buat bangsa dan negara sesuai dengan bidangnya, ia dianugerahi penghargaan Indonesian Awards Of Parliament 2016 dari Yayasan Anugrah Prestasi Insani (YAPI), di The Grand Ballroom Lumire Hotel Jakarta, Sabtu (11/6).
Tidak mudah mendapatkan penghargaan bergengsi ini. Untuk menetapkan penerima penghargaan tersebut, YAPI melakukan seleksi ketat dengan memperhatikan kegiatan yang dilakukan di daerah dimana calon penerima anugerah bertugas, baik melalui publikasi media massa, baik media cetak ataupun media elektronik.
Setelah itu dilakukan survei ke kabupaten/kota se-Indonesia. YAPI kemudian menetapkan dan memilih Rahmad Satria sebagai satu diantara sekian figur yang berhak menerima penghargaan. Istimewanya lagi, Rahmad Satria menjadi satu-satunya unsur legislatif di Kalbar yang menerima Indonesian Awards Of Parliament 2016.
Meski penghargaan itu secara khusus ditujukan kepada dirinya, namun Rahmad Satria secara bijak mengatakan Indonesian Awards Of Parliament 2016 bukan hanya untuk dirinya secara pribadi tetapi untuk DPRD Kabupaten Mempawah secara keseluruhan. “Indonesian Awards Of Parliament 2016 ini bukan semata untuk seorang Rahmad Satria, tetapi juga untuk DPRD Kabupaten Mempawah,” katanya seraya tersenyum.
Terkait adanya penghargaan ini, Rahmad Satria mengaku tidak pernah menyangka sedikitpun. Ia bahkan tidak mengetahui sejak kapan YAPI melakukan penilaian terhadap kinerjanya. Menurut dia, selama ini dia hanya menjalankan apa yang sudah menjadi tugas dan kewajibannya sebagai wakil rakyat.
“Penghargaan itu tentu menjadi motivasi saya juga rekan-rekan di DPRD. Perlu ada keaktifan seluruh anggota dan melaksanakan tupoksinya masing-masing. Misalnya Komisi tupoksinya apa, Badan Legislasi tugasnya apa. Dan kedepannya kita harus lebih baik lagi, meski sekarang kita sudah dianggap baik,” ucapnya.
Sekedar informasi, Lembaga Anugerah Prestasi Insani atau YAPI adalah lembaga independent, non politik, non profit oriented, dan sebagai mitra pemerintah RI, pemantau SDM, melalui pemberian penghargaan kepada figur atau tokoh masyarakat. Dengan membentuk panitia dan dibantu oleh tim pengamat, YAPI memberikan penghargaan kepada pelaku pembangunan disegala bidang.

Senin, 06 Juni 2016

Rahmad Satria: Makmurkan dan Ramaikan Masjid!

Ketua DPRD Rahmad Satria (duduk) menyaksikan proses penyerahan wakaf dari Suharso kepada pengurus Masjid Ulul Albab Al Jihad, Desa Dema
Umat muslim di Desa Dema Kecamatan Anjongan sedang berbahagia. Dalam beberapa waktu kedepan, desa yang berbatasan langsung dengan Kabupaten Landak ini akan berdiri satu masjid. Dibangun secara swadaya, keberadaan masjid yang diberi nama Ulul Albab Al Jihad ini mendapat dukungan dan restu dari Ketua DPRD Kabupaten Mempawah, Dr. H. Rahmad Satria, SH, MH.
Di hadapan puluhan umat muslim di Desa Dema, Jumat (3/6) sore, Rahmad Satria mengatakan dirinya menyambut baik rencana pendirian rumah ibadah di desa itu, termasuk di berbagai daerah di Kabupaten Mempawah. Apalagi, imbuh dia, Pemerintahan Kabupaten Mempawah baik eksekutif maupun legislatif, senantiasa peduli terhadap keberadaan rumah ibadah.
“Dalam pengganggaran APBD, alokasi dana untuk membantu rumah ibadah tidak hanya diberikan kepada satu agama tertentu, tetapi juga untuk agama lainnya sesuai porsinya masing-masing. Nah, inilah wujud perhatian daerah terhadap penganut agama sekaligus bentuk pelaksanaan amanah UUD 1945 dan Pancasila,” kata Ketua DPD Partai Golkar Kabupaten Mempawah ini.
Rahmad yang juga Ketua Badan Anggaran DPRD Kabupaten Mempawah ini berharap keberadaan masjid di Desa Dema dapat menjadi momentum umat muslim untuk meningkatkan keimanan dan ketakwaan kepada Allah. Ia juga meminta umat muslim setempat senantiasa menjaga kerukunan dan toleransi antar umat Islam, pemerintah dan penganut agama lainnya.
“Berbicara soal toleransi, Indonesia adalah negara yang paling toleransi. Kenapa? Karena kita punya dasar negara yang kuat yaitu UUD 1945 dan Pancasila sehingga umat beragama dilindungi oleh negara dapat melaksanakan ibadah serta keyakinannya dengan aman dan tenteram,” jelas dia.
Tidak lupa Rahmad berpesan kepada pengurus Masjid Ulul Albab Al-Jihad yang diketuai Thamrin Leman, jika nanti bangunan rumah ibadah umat Islam itu sudah berdiri diharapkan dapat dimakmurkan dan diramaikan, tidak hanya saat tarawih atau salat ied saja tetapi juga salat lima waktu.
“Bentuk majelis pengajian serta aktifkan remaja masjid. Saya juga meminta pengurus masjid dapat segera mengurus legalitas pembangunan masjid ini agar nanti bisa mendapat bantuan hibah melalui APBD,” ucapnya berpesan.
Rencana pembangunan Masjid Ulul Albab Al-Jihad di Desa Dema ini dimulai pasca diwakafkannya sebidang lahan milik Suharso seluas 576 meter persegi. Saat ini panitia sedang mengupayakan agar pembangunan masjid yang nanti memiliki luas 12x18 meter persegi dan mampu menampung puluhan jemaah tersebut dapat segera dilakukan.
Sebelum menghadiri proses pernyataan ijab antara wakif atau pemberi wakaf dengan majelis masjid Ulul Albab Al-Jihad, Rahmad Satria berkesempatan menjadi khatib salat Jumat di Masjid Al-Ikhlas Desa Ngarak Kecamatan Mandor Kabupaten Landak. Disana Ketua DPRD tiga periode ini mengajak umat muslim senantias meningkatkan keimanan dan ketakwaan untuk menuju derajat mutaqqin.