Kamis, 27 Oktober 2016

Rahmad: Junjung Tinggi Fair Play

Ketua Askab PSSI, Rahmad Satria, didampingi Muspika Sungai Pinyuh menyerahkan bola kepada wasit saat membuka Turnamen Sepakbola di Desa Galang
Turnamen sepakbola antar klub kembali berlangsung di Kabupaten Mempawah. Kali ini digelar secara gabungan oleh Desa Galang dan Sungai Rasau, Kecamatan Sungai Pinyuh, di Lapangan Karang Taruna Tunas Baru, Jalan Siliwangi. Dimulai Rabu (26/10) sore, ajang yang diikuti 50 tim se Kalimantan Barat ini dibuka secara resmi oleh Ketua Asosiasi Kabupaten (Askab) PSSI Kabupaten Mempawah, Dr. H. Rahmad Satria, SH, MH.
Di hadapan para penonton, suporter, ofisial, pemain dan pelatih kesebelasan yang ikut turnamen itu, Rahmad Satria atas nama Askab PSSI Kabupaten Mempawah mengapresiasi pelaksanaan open turnamen sepakbola yang digelar secara bersama-sama oleh masyarakat di Desa Galang dan Desa Sungai Rasau.
“Terlaksananya kegiatan ini tentu menjadi bukti bahwa Galang dan Sungai Rasau merupakan desa yang kompak, desa yang tertib, aman dan lancar. Tentu kekompakan ini harus terus dijaga terutama dalam bingkai persatuan dan kesatuan,” katanya.
Sebagai desa yang dinilai sudah mampu melaksanakan turnamen sepakbola bergengsi berskala Kalbar ini, Rahmad Satria kemudian meminta para penonton, suporter maupun pemain tidak melakukan tindakan yang bisa merusak semangat sportivitas dan fairplay yang digaungkan PSSI Kabupaten Mempawah selama ini.
“Jika ada persoalan di dalam lapangan, biarkan kapten masing-masing kesebelasan dan wasit yang menyelesaikannya. Tolong hormati apapun keputusan wasit, karena wasit yang memimpin turnamen ini sudah bersertifikasi dan legalitasnya tidak perlu diragukan lagi. Jadi penonton jangan ikut campur apalagi sampai membuat onar yang bisa merusak semangat sportivitas dan fairplay,” ujarnya berpesan.
Camat Sungai Pinyuh, Drs. Rochmat Effendy, MM, mewakili Bupati Mempawah, Drs. H. Ria Norsan, MM, MH, mendukung penuh pelaksanaan turnamen sepakbola yang dilaksanakan di Desa Galang itu. Ia berpesan agar momentum turnamen ini dapat menjadi ajang pembinaan sekaligus penjaringan atlet sepakbola yang kelak bisa mewakili Kabupaten Mempawah, Kalbar dan nasional.
“Saya berharap kegiatan ini berjalan dengan baik. Karena keberhasilan ini ditentukan dua faktor, pertama terselenggara dengan baik serta pelaksanaanya berjalan dengan tertib, aman dan lancar hingga selesai nanti. Tentu hal tersebut menjadi keinginan kita bersama,” ucapnya.
Ketua panitia, Abdul Holik, mengatakan turnamen sepakbola antar klub yang diprakarsai Desa Galang dan Desa Rasau itu akan berlangsung selama satu bulan kedepan. Kegiatan ini memperebutkan trofi dan uang pembinaan dari Ketua Askab PSSI Mempawah, Rahmad Satria.
“Diikuti 50 klub dari berbagai kabupaten/kota, turnamen ini dibagi dua bagian yaitu pool A dan pool B. Masing-masing pool terdiri dari 25 klub. Klub yang mengikuti kompetisi ini diantaranya dari Kabupaten Landak, Kota Pontianak dan berbagai kecamatan di Kabupaten Mempawah,” ucapnya.

Kejutan I-JARI untuk Ketua DPRD

Kru I-JARI Mempawah bersama Sekretaris DPRD, Anwar, memberikan ucapan selamat ulangtahun kepada Ketua DPRD, Rahmad Satria
Langkah Ketua DPRD Kabupaten Mempawah, Kamis (26/10) pagi, tiba-tiba terhenti di pintu masuk gedung wakil rakyat. Ia yang ketika itu akan memimpin rapat badan musyawarah (banmus) DPRD, dihadang para awak media yang tergabung dalam Ikatan Jurnalis Bestari (I-JARI) Mempawah. Mengira akan diwawancarai, rupanya ia mendapat kejutan tak terduga dari I-JARI.
Surprise! Begitu ucapan dari awak media kepada Rahmad Satria. Hari itu Ketua DPD Partai Golkar Kabupaten Mempawah ini merayakan ulang tahunnya yang ke-47. Kejutan berupa pemberian kue ulang tahun dengan lilin angka 47. Diiringi lagu selamat ulang tahun, Rahmad Satria langsung berdoa dan meniup lilin yang tertancap diatas kue.
“Selamat ulang tahun ya we (panggilan akrab Rahmad Satria, red), semoga panjang umur dan selalu sehat dan cita-citanya tercapai,” ucap Ketua I-JARI Mempawah, Dian Sastra, yang diamini awak media lainnya.
Tak mengira mendapat ucapan selamat ulang tahun. Rahmad mengaku bahagia. Ia tak menyangka ulang tahunnya kali ini mendapat kejutan tak terduga dari para awak media. Dengan ucapan yang tulus, ia kemudian mengucapkan terima kasih atas doa dan kejutan yang diberikan. “Tentu momentum ulang tahun ini terus meningkatkan kebersamaan kita dalam upaya memajukan Kabupaten Mempawah,” ujarnya.
Ketika ditanya mengenai perjalanan hidup, Ketua Askab PSSI Kabupaten Mempawah ini mengatakan bahwa secara hakikat, ia menjalani hidup ini air yang mengalir, apa adanya. Secara prinsip, dirinya menyatakan hidup itu harus jujur, amanah, komitmen dan konsekuen. Apalagi jika ditakdirkan Allah SWT untuk mengabdi, dapat berbuat yang terbaik bagi masyarakat.
“Kita tentu menjalani hidup dan pekerjaan harus tulus dan ikhlas. Buat saya hidup itu harus sederhana. Tapi cita-cita tidak boleh sederhana. Kita harus jadi diri sendiri, tidak boleh memainkan sandiwara,” ujar politisi dan doktor ilmu hukum kelahiran Desa Wajok Hilir, Kecamatan Siantan ini.
Selain dari awak media, Rahmad juga mendapatkan ucapan selamat dari Sekretaris DPRD Kabupaten Mempawah, H Anwar, S.IP, M.Si, beserta staf dan jajarannya. Di media sosial, ucapan ulang tahun beserta doa terbaik juga terus mengalir memenuhi dinding Facebook milik Rahmad Satria dari para sahabat dan para keluarga.

Senin, 24 Oktober 2016

MKGR Gelar Khitanan Massal

Pengurus DPP MKGR, Chairuddin Simatupang, bersama Ketua DPD Partai Golkar, Rahmad Satria, dan Ketua DPD MKGR Kalbar, Prabasa Anantatur,  menyaksikan proses khitanan massal di Sungai Kunyit.
Memeriahkan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-52 Partai Golkar, DPD Partai Golkar Kabupaten Mempawah bersama organisasi sayapnya yaitu Musyawarah Kekeluargaan Gotong Royong (MKGR) menggelar khitanan massal di Kecamatan Sungai Kunyit, Sabtu (22/10). Kegiatan sosial ini terasa istimewa karena dihadiri Ketua Bidang Organisasi dan Keanggotaan DPP MKGR, Dr. Chairuddin Simatupang, SE, MM.
Kepada para wartawan, Chairuddin yang juga Dewan Pakar DPP Partai Golkar ini memberikan apresiasi dan dukungan terhadap bakti sosial khitanan massal yang digelar DPD Partai Golkar dan MKGR Kabupaten Mempawah ini. Ia menilai kegiatan sosial tersebut merupakan bagian yang tak terpisahkan dari organisasi kemasyarakatan MKGR yang mengambil peran Partai Golkar di bidang sosial kemasyarakatan.
“MKGR adalah salahsatu organisasi pendiri Golkar sebagai partai politik. Bergerak di bidang sosial kemasyarakatan, MKGR menjadi basis terdepan untuk mensosialisasikan Partai Golkar dan program-programnya,” kata Chairuddin seraya berharap kegiatan serupa dapat dilakukan secara berkesinambungan dan lokasi pelaksanaannya lebih luas lagi.
Ketua DPD Partai Golkar Kabupaten Mempawah, Dr. H. Rahmad Satria, SH, MH, mengatakan pelaksanaan bakti sosial khitanan massal ini merupakan upaya untuk memberdayakan organisasi sayap Partai Golkar, satu diantaranya MKGR. Dengan demikian melalui berbagai kegiatan sosial kemasyarakatan, eksistensi MKGR di masyarakat dapat terus terjaga.
“Kita terus berdayakan organisasi sayap Partai Golkar melalui berbagai kegiatan sosial seperti khitanan massal, gotong royong dan kegiatan sosial kemasyarakatan lainnya. Kita berharap peran aktif organisasi sayap ini dapat terus membesarkan Partai Golkar,” katanya.
Terkait khitanan massal yang dilaksanakan di kediaman pribadi Ketua DPC MKGR Kabupaten Mempawah, Syarif M Shaleh, dinilai Rahmad Satria memiliki arti penting. “Selain tujuan utamanya membantu masyarakat kurang mampu, kegiatan sosial ini juga menjadi ajang silaturami menjalin kebersamaan antara Partai Golkar, MKGR bersama masyarakat,” ujar dia.
Syarif M Shaleh ketika dikonfirmasi mengatakan, khitanan massal ini merupakan bentuk kepedulian Partai Golkar dan MKGR kepada masyarakat kurang mampu terutama di Kecamatan Sungai Kunyit. “Alhamdulillah, antusiasme anak-anak mengikuti khitanan ini luar biasa. Lebih 200 anak hadir disini. Kami senang bisa berperan aktif membantu masyarakat,” ucapnya

Marching Band Bangun Karakter Generasi Muda

Peserta Parade Marching Band yang dilepas Ketua DPRD, Rahmad Satria, di Sungai Pinyuh
Ketua DPRD Kabupaten Mempawah, Dr. H Rahmad Satria, SH, MH, melepas Parade Marching Band di Komplek Pasar Patoka, Sungai Pinyuh Kecamatan Sungai Pinyuh, Sabtu (22/10). Pelaksanaan parade ini dinilai Rahmad, sebagai bentuk kegiatan ekstrakurikuler yang bermanfaat bagi para pelajar disamping Gerakan Pramuka.
“Mengikuti marching band sangat baik bagi para pelajar. Selain sebagai sarana belajar musik, marching band juga memiliki dampak positif terhadap pembangunan karakter anak-anak dan remaja,” kata Rahmad Satria, sebelum melepas kegiatan Parade Marching Band.
Berlatih marching band, dijelaskan Rahmad, memiliki banyak manfaat bagi para pelajar maupun generasi muda. Mulai dari berlatih kekompakan dan kerjasama tim, melatih disiplin, aktualisasi diri, hingga belajar manajemen tim dan event. Oleh karena itu, atas nama Pemerintahan Kabupaten Mempawah ia menyambut baik dilaksanakannya Parade Marching Band ini.
“Semoga kegiatan ini dapat terus terlaksana dan diikuti lebih banyak peserta kedepannya. Tentunya dikemas dengan konsep yang lebih menarik lagi, mengedukasi, semarak, meriah dan menghibur seluruh masyarakat,” ujar dia.
Kepada para peserta, Ketua DPD Partai Golkar ini berpesan agar menjadikan raihan juara Parade Marching Band ini sebagai alat untuk mencapai tujuan. Tujuannya yaitu meningkatkan mutu dan kualitas pelajar dalam memainkan alat musik secara berkolaborasi sehingga kedepannya bisa berprestasi hingga ditingkat provinsi dan nasional.

Rabu, 12 Oktober 2016

Persiwah Jawab Tudingan Main Sabun

Ketua Askab PSSI Kabupaten Mempawah, Rahmad Satria, beserta pengurus dan pemain Persiwah menggelar konferensi pers
Tudingan Persiwah Mempawah melakukan pengaturan skor dengan memainkan sepakbola gajah maupun “main sabun” sehingga kalah telak 7-0 saat berlaga melawan Porselama Bengkayang di Liga Nusantara Kalimantan Barat di Kabupaten Sintang, beberapa waktu lalu, dibantah secara tegas oleh Ketua Asosiasi Kabupaten (Askab) PSSI Kabupaten Mempawah, Dr. H. Rahmad Satria, SH, MH.
Di hadapan para awak media di kediaman dinasnya, Selasa (11/10) malam, Rahmad Satria mengatakan bahwa pihaknya tidak tinggal diam menyikapi isu tak sedap pasca kekalahan telak itu.  Ia bersama pengurus Askab PSSI Kabupaten Mempawah langsung melakukan investigasi secara internal guna menggali informasi yang sebenar-benarnya kepada pemain, pelatih dan ofisial.
“Akhirnya kami mengetahui fakta yang sebenarnya. Jadi tidak benar Persiwah melakukan aksi tidak terpuji seperti mengatur skor. Saya tegaskan, Persiwah tidak akan pernah mencoreng semangat fairplay yang selama ini selalu dijunjung,” katanya.
Hasil dari investigasi itu juga, imbuh Rahmad, PSSI Mempawah akhirnya tahu bahwa kekalahan telak itu merupakan buntut dari banyaknya pemain inti Persiwah yang mengalami cedera. Ketika itu, 10 dari 11 pemain inti Persiwah mengalami cidera berat dan ringan sampai terkena akumulasi kartu. Semua itu didapat saat melawan tuan rumah Persista Sintang. Akibatnya kekuatan Persiwah menjadi timpang.
“Namun, karena kita masih menjunjung tinggi fairplay untuk menuntaskan pertandingan dan kompetisi, kita tetap berupaya tampil maksimal melawan Porselama. Kita jelas mengincar kemenangan, minimal draw kita pasti lolos ke babak grand final bersama Delta. Hanya saja Allah belum mengizinkan kita tampil di babak grand final, kita akhirnya kalah dan Porselama dan Delta yang lolos,” ungkap dia.
Ia juga menyayangkan beredarnya tudingan miring yang menyatakan Persiwah main sabun atau sepakbola gajah pada kompetisi Liga Nusantara melawan Porselama. “Kita menyayangkan tudingan yang mencitrakan Persiwah Mempawah memainkan sepakbola gajah atau main sabun. Mengapa begitu tendensius menjustice Persiwah Mempawah main sabun atau curang tanpa mengetahui fakta yang sebenarnya,” ungkapnya.
Berbicara soal kekalahan 7-0 yang dianggap bentuk pengaturan skor, Rahmad Satria lantas membandingkan dengan hasil pertandingan Porselama Bengkayang melawan Delta Khatulistiwa Pontianak. Saat itu, imbuh dia, pertandingan berakhir dengan skor telak 6-0 untuk keungulan Delta.
“Kenapa laga tersebut tidak diberikan sanksi fair play dan tidak dikatakan ‘bermain sabun’. Justu Persiwah yang disudutkan. Padahal kalah 6-0 atau 7-0 dalam sepakbola itu hal yang biasa. Karena tidak ada hasil yang pasti dalam bermain sepakbola. Kami bahkan menantang fakta hukum dari pihak-pihak yang menuding Persiwah melakukan pengaturan skor,” beber Rahmad.
Sekretaris Umum Askab PSSI Mempawah, Drs. Ismayuda Imran, menyampaikan permohonan maaf kepada seluruh pengurus Askab PSSI dan masyarakat Kabupaten Mempawah atas kegagalan Persiwah berprestasi pada Liga Nusantara 2016 di Sintang. Dia mengaku kecewa dengan hasil tersebut, namun dirinya memastikan seluruh pemain telah berjuang maksimal di atas lapangan.
“Apa dasar orang-orang menuduh Persiwah ‘bermain sabun’. Kekalahan telak ini semata-mata akibat ketidakseimbangan tim yang dilanda badai cedera dan akumulasi kartu,” tegas Yuda

Senin, 10 Oktober 2016

Mitra Jasa Juara ISAC Cup 2016

Ketua Askab PSSI Kabupaten Mempawah, Rahmad Satria berfoto bersama para juara ISAC Cup ke-XI
Kejuaraan Invitasi Sepakbola Antar Club (ISAC) ke-XI Satria Buana Cup 2016 yang dilaksanakan di Lapangan Sepakbola Rahmad Satria, Desa Wajok Hilir, Kecamtan Siantan, Minggu (9/10) sore, resmi berakhir. Mitra Jasa berhasil menjadi juara ISAC usai menundukkan Jaya FC dengan skor 2-1 pada partai final yang disaksikan Ketua Asosiasi Kabupaten (Askab) PSSI Kabupaten Mempawah, Dr. H. Rahmad Satria, SH, MH.
Jalannya pertandingan yang mempertemukan klub tangguh dari Kota Pontianak dan Kabupaten Kubu Raya itu berlangsung seru. Kedua kesebelasan saling adu strategi dan skill dilapangan sehingga menghasilkan pertandingan bermutu yang menghibur ratusan pecinta bola baik para suporter Mitra Jaya maupun Jaya FC maupun penonton tuan rumah.
Sejak peluit babak pertama dibunyikan wasit Dedi, Mitra Jaya maupun Jaya FC saling melancarkan serangan untuk mencetak gol terlebih dahulu. Sorak sorai penonton bergemuruh ketika kedua kesebelasan mencetak sejumlah peluang. Gol yang ditunggu akhirnya tiba melalui kaki pemain Mitra Jasa yang dikenal dengan nama Tevez pada menit ke-16. Skor bertahan hingga babak pertama berakhir.
Memasuki babak kedua, Herry pelatih Jaya FC, mengintruksikan pemain untuk lebih agresif menyerang guna menyamakan kedudukan. Namun keasyikan menyerang membuat pertahanan Jaya FC lengah dan berhasil dimanfaatkan pemain Mitra Jaya, Rohandi. Melalui tendangan jarak jauh, ia berhasil membobol gawang yang dijaga Hodik sekaligus memperbesar keunggulan timnya menjadi 2-0 pada menit ke-53.
Disisa-sisa pertandingan, Jaya FC terus berupaya menciptakan gol balasan. Upaya itu pun membuahkan hasil. Pada menit ke-75, pemain Jaya FC yaitu Rudi berhasil menciptakan gol ke gawang Mitra Jasa yang dijaga Pay dan memperkecil ketertinggalan menjadi 2-1. Skor ini tidak berubah sampai berakhirnya babak kedua final ISAC ke-XI ini. Atas hasil itu Mitra Jasa berhak atas piala dan uang pembinaan sebesar Rp 12 juta.
Sedangkan sang runner-up Jaya FC, mengantongi uang pembinaan Rp 8 juta, juara ketiga yang diraih Kokonesia Mempawah meraih Rp 6 juta dan juara empat yaitu PSSG FC Rp 4 juta. Top skor diberikan kepada pemain Mitra Jaya FC, Budiman dengan koleksi 12 gol. Untuk best player diraih pemain PSSG FC, Khaoiri.
Ketua Askab Kabupaten Mempawah Rahmad Satria, mengucapkan terimakasih kepada panitia dan semua pihak yang telah berpartisipasi hingga penyelenggaraan ISAC Satria Buana Cup ke-XI berlangsung lancar, tertib dan aman.
“Saya merasa bangga, tahun ini penyelenggaraan ISAC Buana Cup semakin berkualitas. Para pemain sepakbola terbaik di Kalbar banyak yang hadir dan berpartisipasi. Begitu pun dengan para wasit dan perangkat pertandingan. Antusias masyarakat pun semakin meningkat. Tentu kita harapkan pada ajang ISAC berikutnya kualitas pertandingan semakin meningkat,” ujarnya.
Rahmad Satria yang juga Ketua DPRD Kabupaten Mempawah ini kemudian mengucapkan selamat kepada para klub yang tampil sebagai pemenang. Dia menilai, kualitas para pemenang cukup merata dari empat kabupaten peserta ISAC Satria Buana Cup XI. Yakni dari Kota Pontianak, Kubu Raya, Mempawah dan Landak.
“Selanjutnya, kita akan melaksanakan pertandingan sepakbola usia 40 tahun. Caranya setiap pemain mendaftarkan diri secara perorangan. Untuk penentuan klub, akan dilakukan melalui cabut undi. Melalui kejuaraan seperti ini kami ingin mengolahragakan masyarakat dan memasyarakatkan olahraga,” ucap dia.
Sebelumnya Ketua Panitia ISAC Satria Buana Cup ke-XI , Abdul Rani, dalam laporannya mengatakan kejuaraan itu diikuti 82 klub dari empat kabupaten kota di Kalbar. Sejak dimulai sampai berakhir, kejuaraan ini berlangsung selama 41 hari.
“Untuk jumlah kartu kuning sebanyak 100 lembar dan kartu merah 7 lembar dengan produktivitas gol yang diciptakan sepanjang turnamen sebanyak 226 gol. Ini tentu menunjukan kualitas permainan semakin berkualitas dengan menjunjung tinggi nilai-nilai sportivitas,” ungkap dia. (fsa)