Assalamuallaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.
Ijinkan saya mengucapkan syukur atas nikmat yang diberikan oleh-Nya. Saya adalah Rahmad Satria, politisi Partai Golkar Kabupaten Pontianak. Saya dilahirkan di Desa Wajok, Kecamatan Siantan,Kabupaten Pontianak.
Kini, dipercaya teman-teman sebagai Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Golongan Karya (Golkar) Kabupaten Pontianak (Periode 2004-2009 dan Periode 2009-2015).
Saya juga dipercaya menjadi Ketua DPRD Kabupaten Pontianak periode 2004-2009 dan 2009-2014, dan di lanjutkan sebagai Ketua DPRD Kabupaten Mempawah periode 2014-2019. Blog ini memuat berbagai buah pikiran untuk memajukan daerah. Baik dalam bentuk wawancara di media cetak maupun elektronik. Semoga bermanfaat dan jangan lupa berikan kritik dan saran untuk kemajuan bersama. Selamat mengunjungi blog saya dan terima kasih...
Di sela-sela meletakkan karangan bunga di TMP Tunas Bangsa, Ketua DPD Partai Golkar Kabupaten Pontianak, H. Rahmad Satria, SH, MH, menegaskan dirinya maupun DPD Partai Golkar Kabupaten Pontianak, hingga saat ini belum memutuskan apakah akan maju sebagai kandidat Ketua DPD Golkar Propinsi Kalbar atau memberikan dukungan kepada lima kandidat lain.
“Saat ditanya apakah serius untuk mencalonkan diri, saya bilang masih harus memperhatikan suara dari kabupaten lainnya. Saya tetap berjiwa demokratis dan untuk mengambil keputusan maju atau tidak atau mendukung siapa berdasarkan rapat pleno harian,” beber Rahmad Satria.
Rapat pleno harian ini bertujuan untuk menyerap aspirasi dari akar rumput Partai Golkar dan benar-benar disetujui pengurus DPD Partai Golkar Kabupaten Pontianak, sehingga mandat yang dibawa saat pemilihan Ketua DPD Partai Golkar Propinsi Kalbar pada Musda Partai Golkar Propinsi memiliki legalitas formal yang kuat.
“Ini supaya kami tidak dimainkan oleh isu-isu yang kurang baik menyangkut money politic dan sebagainya. Dan kami ingin mencari figur pemimpin yang bisa membesarkan Partai Golkar ke arah yang lebih baik lagi,” katanya.
Mengenai siapa kandidat yang akan didukung, Rahmad Satria dengan tegas mengatakan masih harus berdasarkan rapat pleno harian yang akan digelar dalam waktu dekat ini. “Meskipun tidak ada dalam AD/ART namun kami akan tetap lakukan itu dan nantinya hasil keputusannya akan bersifat rahasia. Jadi tunggu saja,” pungkasnya seraya terenyum.
Meski diguyur hujan, Peringatan Hari Pahlawan, 10 November, dilaksanakan penuh hikmat di Makam Pahlawan Putra Bangsa dan Halaman Kantor Bupati, yang dihadiri ratusan pelajar, anggota Polri, TNI, Satpol PP dan PNS, kemarin pagi
Tiga agenda digelar dalam rangka memperingati Hari Pahlawan, yaitu renungan suci yang dipimpin Kapolres Pontianak, AKBP. Andi Fairan, S.Ik, upacara bendera dipimpin Bupati Pontianak, Drs. H. Ria Norsan, MM, MH, dan ziarah ke Taman Makam Pahlawan Putra Bangsa oleh Ketua DPRD Pontianak, H. Rahmad Satria, SH, MH, selaku inspektur upacara.
Seusai upacara, dilanjutkan peletakan karangan bunga di tugu makam oleh Rahmad Satria dan tabur bunga bersama di pusara para pejuang yang telah berjasa merebut kemerdekaan. Satu persatu makam para pahlawan diziarahi dan ditaburi bunga oleh Bupati Ria Norsan, Ketua DPRD Rahmad Satria, yang diikuti jajaran muspida.
Usai ziarah dan tabur bunga, Rahmad Satria meminta kepada kepada generasi muda untuk selalu menjaga persatuan dan kesatuan serta mengenang jasa para pahlawan. “Karena jasa para pejuang kita yang telah gugur, perlu dikenang generasi muda yang merupakan penerus bangsa,” katanya
Kwartir Daerah (Kwarda) Gerakan Pramuka Propinsi Kalbar, Minggu (8/11) menggelar kegiatan Semiloka Revitalisasi Pramuka di Aula Kantor Bupati Pontianak. Kegiatan ini merupakan program kerja Kwarda Kalbar dan Kabupaten Pontianak mendapat giliran melaksanakan kegiatan ini.
Kegiatan semiloka dihadiri anggota pramuka tingkat Penegak dan Pandeka di se Kabupaten Pontianak, kecuali Kecamatan Sadaniang. Ada dua poin penting yang disampaikan, yaitu pola pembinaan pramuka penegak-pandega dan penyampaian materi mengenai revitalisasi dari gerakan pramuka yang disampaikan Dewan Kerja Daerah Gerakan Pramuka dan Sekretaris Kwarda Propinsi Kalbar merangkap andalan nasional, Suryadi MS.
“Semiloka ini bertujuan agar pramuka menemukan jati dirinya serta tahu mau dibawa ke arah mana organisasi pramuka ini khususnya untuk penegak dan pandega,” kata Sekretaris Kwarcab Gerakan Pramuka Kabupaten Pontianak, Ridwan A.Wahab, kepada para wartawan.
Ketua Kwarcab Gerakan Pramuka Kabupaten Pontianak, H. Rahmad Satria, SH, MH, menyambut positif kegiatan ini. “Mudah-mudahan kegiatan semiloka revitalisasi pramuka ini dapat menghasilkan generasi yang berkepribadian, berwatak dan berbudi pekerti luhur, beriman dan bertakwa, cerdas dan terampil, serta kuat dan sehat. Dengan Revitalisasi Pramuka, kita tingkatkan pengabdian kepada Bangsa dan Negara,” ucapnya.
Usai Semiloka, Kwarda Propinsi Kalbar, memberikan kepercayaan kepada Kabupaten Pontianak untuk mengikutsertakan seorang anggota pramukanya, atas nama Max Sosiajaya, A.Md, untuk mengikuti kegiatan Workshop Asian Pacific Rescue (AFR) di Jakarta, pada 15-19 November.
Terlahir di sebuah desa yang subur dan makmur, Wajok Hilir adalah sebuah desa yang letaknya strategis di jalur pantura yang berada di wilayah Kabupaten Pontianak. Pada tanggal 26 Oktober 1969 beliau terlahir dan kini telah menjadi sosok Putra Daerah yang memiliki segudang prestasi dan pengalaman yang tidak diragukan lagi dalam kancah organisasi politik maupun sosial. Rahmad Satria sebagai Putra Daerah yang berusia kurang dari 39 tahun ini telah menunjukkan dirinya, bahwa usia muda sangat potensial untuk dimanfaatkan bagi kemajuan daerah (Ingat! Rasulullah SAW mulai menjadi Rasul dan menerima wahyu pertama pada usia 40 tahun). Dengan kegigihan beliau, kaum muda harus bangkit untuk menggantikan generasi tua. Sosok Rahmad Satria sebagai generasi muda yang tangguh dan berpengalaman, merupakan salah satu dari ribuan pemuda yang mampu menunjukkan jati diri dan kemampuannya sebagai orang nomor satu di DPRD Kabupaten Pontianak.
Rahmad Satria juga merupakan sosok yang sudah dikenal sholeh dan banyak memberikan sumbangsih di bidang keagamaan. Rahmad Satria sangat dikenal dengan hobinya yang selalu senang memberikan tausyiah/ceramah ketika memberikan berbagai pesan politik maupun sosial. Apalagi kiprahnya di Perkumpulan Tarekat Qadriyah Wan Naqsyabandiyah, organisasi religi yang terbesar dalam membina iman dan tauhid umat islam ini sangat tidak diragukan lagi di tengah-tengah masyarakat. Pilihan yang sangat tepat ini beliau tetapkan setelah bertemu dengan Abah Anom di Pesantren Suryalaya. Keimanan yang melekat pada beliau semakin kuat setelah menunaikan ibadah haji di Tanah Suci pada tahun 2007, serta aktif memberikan khotbah dan ceramah di berbagai masjid di Kabupaten Pontianak.
Selama mengenyam pendidikan, Ketua DPRD Pontianak, H. Rahmad Satria, SH, MH, merupakan sosok pemimpin yang memiliki prestasi kependidikan yang tidak diragukan lagi. Hal ini dibuktikan dari riwayat pendidikan dari sekolah dasar hingga ke perguruan tinggi, dengan segudang prestasi akademik dan pengalaman organisasi.
Bermula dari SD Negeri 07 Wajok Hilir (1979), melanjutkan ke SMP Negeri 01 Siantan dan menamatkan sekolah di SMA Negeri 05 Siantan, lulus pada tahun 1990. Pada tingkat Perguruan Tinggi, menamatkan Kuliah selama 3 tahun 3 bulan di Fakultas Hukum Universitas Tanjungpura.
Kemudian melanjutkan kuliah S2 pada Program Magister Of Science From Jakarta Institute Of Managemen Studies, Jakarta, pada tahun 1998 selama 2 tahun. Selanjutnya pada tahun 2001, ia menempuh kuliah S2 lagi di Program Pasca Sarjana Ilmu Hukum, Bidang Hukum Bisnis Universitas Tanjungpura Pontianak selama 2 tahun.
Di Fakultas Hukum ini lah, ia dikenal sebagai mahasiswa teladan di Fakultas Hukum dan tercepat menyelesaikan kuliah, ditambah lagi dengan prestasi akademik yang sangat memuaskan (cum laude) membuat sosok yang rendah hati ini dan suka humor sangat dikenal serta disegani oleh rekan-rekan sekuliahnya. Selanjutnya pada tahun 2008 Bung Rahmad Satria telah lulus pendidikan LEMHANAS di Jakarta.
Untuk pengalaman organisasi sudah tampak sejak beliau masih remaja tepatnya saat duduk di bangku SMP Negeri 1 Siantan. Saat itu, Rahmad Satria sejak kecil telah menunjukkan jati dirinya sebagai pemimpin masa depan, dimana menjabat sebagai Ketua OSIS selama 2 periode (1984 – 1986) keberhasilan yang beliau peroleh hingga mampu mengantarkan dirinya sebagai Siswa Teladan di sekolah tersebut. Pada Sekolah Lanjutan Tingkat Atas, kepemimpinan beliau teruji kembali. Menjabat sebagai Ketua OSIS bukan hal yang sulit baginya di SMA Negeri 5 Pontianak selama 2 Periode (1988 – 1990). Melanjutkan ke Perguruan Tinggi di Fakultas Hukum Untan, beliau dipercayakan menjabat sebagai Ketua Dewan Perwakilan Mahasiswa (DPM) dan Ketua Forum Pengkajian Islam Al-Mizan Fakultas Hukum (1993-1994). Tamat dari kuliah, merupakan awal kiprah beliau dalam organisasi sosial dan politik yang sangat disegani baik kawan maupun lawan. Bermula dari Ketua Advokasi/Pengacara LBPH Kosgoro Kalbar (1995-2000), kemudian Pengurus GM. Kosgoro Tk. I Kalbar (1996-1999), KNPI Kalbar (1997-2000), Ketua Pimpinan Kecamatan Partai GOLKAR Kec. Siantan selama 2 periode (1997-2004), Wakil Sekretaris DPD Partai Golkar Kab. Pontianak (1999-2004), Ketua MPC (Majelis Pimpinan Cabang) Pemuda Pancasila Kabupaten Pontianak (2002-2007), Ketua DPD Partai Golkar Kab. Pontianak (2004-2009), Ketua Majelis Pertimbangan Organisasi (MPO) KNPI Kab. Pontianak (2006-2009), Ketua Komwil (Komisaris Wilayah) ADKASI (Asosiasi DPRD Kabupaten Seluruh Indonesia) Kalimantan Barat (2006-2011), Ketua PSSI Kabupaten Pontianak (2006-2011), Ketua MPC (Majelis Pimpinan Cabang) Pemuda Pancasila Kab. Pontianak untuk yang kedua kalinya (2007-2012), Ketua ORARI Daerah Kabupaten Pontianak (2007-2012), dan juga menjabat sebagai Ketua Kwartir Cabang Gerakan Pramuka Kabupaten Pontianak Periode 2008 – 2013. Dengan berbagai pengalaman organisasi dan kepemimpinan beliau yang begitu banyak, menjadikan modal awal untuk memimpin Kabupaten Pontianak, ditambah lagi dengan kedudukannya sebagai Ketua DPRD Kabupaten Pontianak.
Melihat kepemimpinan organisasi Rahmad Satria, kemampuannya dalam memainkan mesin politik baik di organisasi sosial maupun politik, membawa beliau banyak memimpin organisasi dengan dipercayakan menjabat sebagai pucuk pimpinan. Kepercayaan dari para anggotanya merupakan modal yang sangat besar untuk memimpin Kabupaten Pontianak. Pengalaman demi pengalaman telah menempa dirinya agar menjadi sosok pemimpin yang tangguh, demokratis, bersih dan berwibawa, yang jelas Bung Rahmad Satria telah menampakkan bakat kepemimpinannya sejak kecil.
Partai merupakan perpanjangan tangan dari aspirasi rakyat di legislatif. Melihat kedudukan beliau sebagai Ketua DPD Partai Golkar Kabupaten Pontianak, menjadikan posisi yang sangat strategis dan sangat menguntungkan. Partai Golkar sebagai organisasi terbesar pengaruhnya di Kabupaten Pontianak dan sebagai partai yang memiliki banyak pengalaman dan sangat dikenal serta disegani sudah tentu menjanjikan kemenangan, artinya sebagai pendukung di tingkat basis masyarakat tentunya tidak akan dikecewakan, terbukti dengan banyaknya prestasi-prestasi pembangunan yang telah direalisasikan di segenap aspek kehidupan masyarakat di wilayah Kabupaten Pontianak.
Ketua DPRD Kabupaten Pontianak, H. Rahmad Satria, SH, MH, yang baru saja terpilih untuk kedua kalinya, mengatakan ia sebagai pimpinan DPRD siap menerima masukan, kritikan dan saran dari setiap elemen masyarakat guna kemajuan daerah ini kearah yang lebih baik lagi.
“Saya selaku Ketua DPRD, siap dan bersedia menerima kritik dan saran yang membangun guna menunjang tugas saya sebagai wakil rakyat,” kata Rahmad Satria usai dilantik, kemarin siang.
Rahmad juga meminta masyarakat untuk tidak sungkan mengunjungi gedung DPRD yang merupakan milik rakyat ini. “Silahkan datang di sini, gedung ini milik rakyat dan bukan milik DPRD dan pemerintah. Aspirasi yang disampaikan akan kami tampung dan akomodir serta diperjuangkan demi kesejahteraan masyarakat,” ungkapnya.
Sebagai pimpinan DPRD untuk kedua kalinya, Rahmad Satria bertekad untuk bekerja lebih baik lagi sesuai tupoksinya, dan ia siap bekerjasama dengan pemerintah Kabupaten Pontianak guna membangun daerah. (psa)
Ketua DPRD Pontianak, H. Rahmad Satria, SH, MH, berharap agar Calon Jamaah Haji (CJH) Kabupaten Pontianak sehat walafiat dan lancar saat menunaikan rukun, wajib dan sunah haji. Tertib teratur dalam kelompoknya.
“Semuanya kita doakan agar bisa bekerja sama dan tidak ada yang ketinggalan. Dengan demikian, para CJH akan sukses melaksanakan ibadah haji baik secara pribadi, kelompok, maupun kloternya,” imbuh Rahmad.
Yang penting, tambahnya, untuk mengantisipasi perubahan iklim, CJH harus benar-benar mempersiapkan diri, terutama waktu mabith di Musdalifah yang mana harus dilaksanakan dengan pakaian ikhram. “Karena berpakaian ikhram maka tidak boleh mengenakan penutup kepala maupun penutup kaki. Saya sarankan agar membawa payung dan tikar,” jelaskannya.
Para CJH juga diminta agar selalu berdoa bersama-sama atau berkelompok. Setiap mau berangkat, atau sampai di tempat tujuan, jangan lupa berdoa. Kita mengharapkan, dengan doa bersama itu akan memberikan keamanan dan kelancaran dalam menunaikan rukun, wajib serta sunah haji, sehingga semua CJH Kabupaten Pontianak menjadi haji yang mabrur. (psa)
Mempawah - Bukan sesuatu yang tabu atau berlebihan, jika seorang Rahmad Satria SH MH, Ketua DPRD Kabupaten Pontianak terpilih sebagai salah satu putra Kalbar yang masuk nominasi 10 terbaik Ketua DPRD se Indonesia.
Karena itulah, Rahmad Satria dianugerahkan penghargaan Adhikarya Satya Bhakti 2006, oleh Citra Karya Abdi Pembangunan di Hotel Golden Boutique Jakarta Pusat, Sabtu (9/9) pukul 19.30 WIB. Lembaga yang memberikan anugerah Citra Karya Abdi Pembangunan Indonesia (CKAPI) sudah yang keenam kalinya diberikan kepada putra-putri terbaik bangsa ini.
Penganugerahan penghargaan tersebut merupakan wujud kepedulian terhadap mereka yang dianggap penggores prestasi yang patut menjadi panutan. Penghargaan yang diberikan itu bertaraf nasional yang secara khusus diberikan oleh CKAPI. Selain itu penghargaan yang diberikan sebagai bentuk resmi atas keberhasilan dalam karya dan pengabdian yang telah atau sedang dibaktikan seseorang bagi kepentingan masyarakat dan pembangunan daerah. "Pengabdian dan perjuangan sebenarnya tidak akan berakhir selama Tuhan masih perkenankan kita hidup dan melakukan sesuatu," tegas Direktur CKAPI seperti disampaikan Rahmad yang menerima penghargaan pada koran ini.
Namun yang penting lanjut Direktur CKAPI, mau atau maunya seseorang untuk melakukan yang baik bagi sesama. Tergantung apakah kita memiliki rasa kepedulian bagi kepentingan orang lain yang tidak saja berusaha untuk kepentingan pribadi atau kelompok.
Dikatakan, kalau pihaknya merasa bangga atas keberhasilan para tokoh dimaksud. Selain itu juga kagum atas keberhasilan mereka dalam karya dan pengabdiannya yang tanpa pamrih. Sebagai manusia, lanjut dia, kita memiliki kewajiban untuk turut membangun negeri ini agar kelak dapat menikmati hasilnya secara bersama-sama.
"Kiranya keberhasilan ini akan tergores selamanya dalam sejarah pembangunan daerah masing-masing. CKAPI berharap kiranya pembangunan yang diberikan ini tidak dianggap sebagai sebuah lambang kebesaran, namun harus dilihat dan dianggap sebagai pendorong semangat untuk dapat melakukan yang terbaik bagi kepentingan bangsa dan negara demi masa depan anak-anak kita dan generasi muda," tukasnya.
Panitia sendiri memberikan empat kategori tokoh terbaik. Masing-masing untuk Ketua DPRD, eksekutif, Sekretaris Daerah, dan Ketua Tim Penggerak PKK. Sepuluh penerima lainnya bersama Rahmad Satria SH MH yang mendapatkan penghargaan sebagai 10 Ketua DPRD Terbaik. Mereka adalah Drs Melkianus Adoe (NTT), Ir HM Nur Syafriadi (Kepri), Drs Asyrofi (Kudus Jateng), Drs HI Adnan (Kota Makasar Sulsel). Selain itu juga H Prayogo Prayitno (Magetan Jatim), HM Nawawi Hamid BA (Muaro Jambi), Yohanes Pasti SH (Bengkayang Kalbar), HM Harris (Pelalawan Riau) dan H Rus'Hanul Ulum (Tasikmalaya Jabar).
"Alhamdulilah, penghargaan bukan sesuatu yang begitu istimewa. Namun patut untuk disyukuri sebagai suatu penilaian dari pihak lain atas apa yang kita perbuat selama ini," aku Rahmad Satria merendah. Selain itu tuturnya pula selain merasa senang, bahagia sekaligus beban moral.
Sebab, penghargaan terbaik tentu saja diikuti dengan tanggungjawab yang berat pula. "Semua ini terjadi berkat dukungan teman-teman, keluarga dan semua pihak yang peduli," kata Rahmad. (ham)