|
Rahmad Satria bersama KH Adnan Kasogi pada peringatan Isra Miraj Rasulullah yang dirangkai pelepasan siswa kelas XII MAS Rahmatan Lil Alamin, Desa Wajok Hilir, Kecamatan Siantan, Kabupaten Mempawah |
Madrasah Aliyah Swasta (MAS) Rahmatan Lil ‘Alamin, Desa Wajok Hilir, Kecamatan Siantan, kembali melepas siswa-siswinya yang duduk di bangku kelas XII. Pelepasan para siswa ini dilakukan Ketua Lembaga Rahmatan Lil ‘Alamin, Dr. H. Rahmad Satria, SH, MH, yang didampingi kepala madrasah, Nur’Aini, S.Ag, M.Pd.I, di halaman MAS tersebut, Sabtu (29/4) malam.
Pelepasan para siswa ini terasa istimewa karena selain dihadiri para orangtua dan wali, kegiatan ini juga dirangkaikan dengan peringatan Isra Miraj Nabi Muhammad SAW 1438 H yang dihadiri seribuan umat muslim dan menghadirkan ulama asal Kabupaten Kudus, Jawa Tengah, KH Adnan Kasogi, S.Pd.I. Ia merupakan pimpinan Pondok Pesantren Al-Amin Kudus.
|
Rahmad Satria memberikan sambutan saat melepas para siswa kelas XII |
Dalam tausiahnya, Adnan Kasogi memaparkan secara jelas makna yang terkandung dalam perjalanan Isra Miraj Rasulullah SAW yakni Isra yang merupakan momen baginda nabi "diberangkatkan" oleh Allah SWT dari Masjidil Haram hingga Masjidil Aqsa. Lalu dalam Miraj Nabi Muhammad SAW dinaikkan ke langit sampai ke Sidratul Muntaha yang merupakan tempat tertinggi.
“Di sini beliau, Baginda Rasul junjungan kita mendapat perintah langsung dari Allah SWT untuk menunaikan kewajiban salat lima waktu. Perjalanan Isra Miraj Nabi Allah ini harus kita imani dan percaya, karena bentuk kuasa Allah yang jika sudah keinginan-Nya, maka dengan mudah dilakukan,” katanya.
Berkaitan dengan makna Isra Miraj dan perintah salat, dijelaskan Adnan Kasogi, ada terletak pada perjalanan Rasulullah dari masjid ke masjid yang dilakukan pada saat malam hari. Ia kemudian menjelaskan ke seluruh jemaah yang hadir yakni mengenai makna Isra yang dilakukan nabi yang dimulai dari Masjidil Haram dari Madinah menuju Masjidil Aqsa di Palestina/Yerusallem.
“Kenapa tidak dari rumah ke rumah atau dari istana ke istana? Nah disini Allah dan Rasulullah mendidik kita untuk memperbanyak beribadah secara berjemaah di masjid, sering-sering ke masjid agar hidup kita diberkahi Allah SWT,” jelasnya.
|
Antusiasme masyarakat mendengarkan sambutan Rahmad Satria |
Kemudian berkenaan dengan perjalanan Isra Miraj Rasulullah SAW yang dilakukan pada malam hari bukan pada pagi atau siang hari, diterangkan Adnan Kasogi, merupakan edukasi bagi umat Muslim untuk senantiasa bangun pada malam hari untuk melaksanakan ibadah. “Malam hari merupakan waktu yang mustajab untuk kita beribadah, berdoa dan memohon kepada Allah SWT,” ujarnya.
Ketua Lembaga Rahmatan Lil ‘Alamin, Rahmad Satria, dalam sambutannya berharap masyarakat yang hadir pada peringatan Isra Miraj ini dapat keberkahan dari Allah SWT dan mendapat syafaat dari Rasulullah SAW. “Yang terpenting dari peringatan Isra Miraj ini adalah upaya kita untuk memperbaiki dan meningkatkan kualitas ibadah salat kita agar semakin bertakwa dan beriman kepada Allah SWT,” katanya.
Kepada siswa kelas XII yang baru saja dilepas ini, didoakan Rahmad agar lulus semua. Ia juga meminta kepada orangtua siswa untuk melanjutkan pendidikan anak ke jenjang yang lebih tinggi. Apalagi sudah banyak siswa disini yang masuk di beragam bidang profesi pekerjaan dan melanjutkan pendidikan di bangku kuliah.
“Bagi siswa yang berprestasi terutama dari kalangan tak mampu yang ingin kuliah tetapi tidak ada biaya, jangan khawatir. Kita ada kontrak beasiswa dengan sejumlah perguruan tinggi diantaranya Universitas Panca Bhakti Pontianak dan Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Pontianak,” ucap pria yang juga menjabat sebagai Ketua DPRD Kabupaten Mempawah ini.
|
Para siswa kelas XII berfoto bersama Rahmad Satria, KH Adnan Kasogi dan Kepala MAS Rahmatan Lil Alamin, Nur'aini |
Tidak lupa, Rahmad berharap kepada para orangtua apabila ada anaknya mendapat hukuman dari guru selama mengenyam pendidikan di MAS Rahmatan Lil ‘Alamin, untuk memakluminya. Rahmad meyakinkan bahwa apa yang dilakukan para guru atau pengajar itu semata-mata demi kebaikan peserta didik agar menjadi anak yang baik, berguna bagi orangtua, agama serta nusa dan bangsa.
“Guru yang menghukum atau memberi sanksi pasti ada alasan, itu semua demi kebaikan siswa dan sanksi yang diberikan juga sifatnya mendidik. Jadi bukan bentuk pelanggaran HAM. Apa yang dilakukan guru tentu harus kita hargai dan kita ucapkan terima kasih. Karena berkat mereka, para siswa tak hanya mendapat ilmu akademik tetapi juga ilmu agama serta budi pekerti,” ucapnya.
|
Penyerahan cinderamata kepada Ketua Lembaga Rahmatan Lil Alamin, Rahmad Satria, dari perwakilan siswa kelas XII |
Sebelumnya Kepala MAS Rahmatan Lil ‘Alamin, Nur’aini, dalam laporannya mengatakan jumlah siswa kelas XII tahun ajarang 2016/2017 yang dilepas ada 49 orang. Ia menyampaikan permohonan maaf kepada para orangtua yang sudah menitipkan anaknya di madarasah yang ia pimpin, apabila ada perbuatan atau yang menyingung orangtua siswa.
“Maksud kami tak lain dan tak bukan adalah membentuk dan membina akhlakul kharimah pada anak didik kami. Hari ini, kami kembalikan anak bapak dan ibu untuk dididik lebih lanjut. Semoga MAS Rahmatan Lil Alamin semakin eksis dan siswanya berprestasi seperti yang dilakukan siswa kita baru-baru ini yakni juara kedua Olimpiade Sains tingkat kabupaten dan lulus seleksi Paskibra tingkat kabupaten,” pungkas dia.