Ketua Kwarcab, Rahmad Satria, memotivasi para peserta KMD Kabupaten Mempawah di Pasir Panjang II Singkawang |
Pengkaderan pembina pramuka di tubuh Gerakan Pramuka Kabupaten Mempawah, tak pernah putus. Itu ditunjukkan Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga (Diskdikpora) bekerjasama dengan Kwartir Cabang Mempawah dengan membentuk pembina baru pramuka melalui kegiatan Kursus Mahir Dasar (KMD) yang dilaksanakan di Pantai Pasir Panjang, Kota Singkawang, 6-11 September.
Ketua Kwarcab, Rahmad Satria, SH, MH, dalam arahannya di hadapan peserta KMD menjelaskan, kegiatan ini merupakan satu diantara agenda yang rutin dilaksanakan Disdikpora bersama Kwarcab. Selain melaksanakan amanah UU Nomor 12 Tahun 2010 tentang Gerakan Pramuka, KMD diharapkan mampu mencetak pembina mahir yang bermutu dan berwawasan.
“Jika pembina pramuka sudah berwawasan, maka imbasnya tentu pada terciptanya generasi muda yang terampil, kreatif dan bermental tinggi berguna bagi nusa dan bangsa. Karena Gerakan Pramuka adalah wadah pendidikan karakter bagi generasi bangsa Indonesia,” katanya.
Sejalan dengan moto pelatih atau pembina pramuka yaitu Ikhlas Bakti Bina Bangsa Berbudi Bawa Laksana, Rahmad Satria kemudian mengingatkan para calon pembina pramuka agar memiliki sifat ikhlas didalam pengabdiannya berbangsa dan bernegara.
“Jika pembina pramuka sudah memiliki sifat ikhlas dalam pengabdiannya dalam berbangsa dan bernegara, maka itu bisa menjadi amal ibadah dan pahala. Oleh karena itu, dimulai dari niat yang tulus ikhlas, mari kita majukan Gerakan Pramuka demi Indonesia jaya,” ujar dia.
Pada kesempatan tersebut, Rahmad Satria juga memberikan apresiasi terhadap kinerja dan dedikasi yang ditunjukkan Pusat Pendidikan dan Pelatihan (Pusdiklat) Kwarcab Gerakan Pramuka Kabupaten Mempawah. Ia menilai, suksesnya KMD yang melahirkan pembina pramuka berkualitas dan profesional sekaligus langkah nyata revitalisasi gerakan pramuka tak terlepas dari peran pusdiklat.
“Pusdiklat merupakan jantung gerakan pramuka. Pusdiklat menjadi wadah dan pelaksana pendidikan serta pelatihan kepramukaan guna meningkatkan jumlah dan mutu anggota gerakan pramuka. Jika Pusdiklat tidak berjalan dengan baik, maka gerakan pramuka tidak akan bisa berkembang,” ucap Rahmad.
Ketua panitia KMD, Ikhwanto, S.AP, menjelaskan dilaksanakannya KMD bertujuan untuk memberikan bekal pengetahuan dasar kepada para calon pelatih pembina pramuka tentang penguasaan pembelajaran, terutama bagaimana meramu materi kursus dengan baik dan benar, memilih metode yang tepat dan mengelola proses pembelajaran dengan penuh makna, variatif dan menyenangkan.
“Adapun jumlah peserta sementara ini ada 79 orang yang berasal dari seluruh kecamatan di Kabupaten Mempawah. Dilaksanakan selama enam hari dengan 76 jam pembelajaran,” jelas Ikhwanto.
Ketua Kwarcab, Rahmad Satria, SH, MH, dalam arahannya di hadapan peserta KMD menjelaskan, kegiatan ini merupakan satu diantara agenda yang rutin dilaksanakan Disdikpora bersama Kwarcab. Selain melaksanakan amanah UU Nomor 12 Tahun 2010 tentang Gerakan Pramuka, KMD diharapkan mampu mencetak pembina mahir yang bermutu dan berwawasan.
“Jika pembina pramuka sudah berwawasan, maka imbasnya tentu pada terciptanya generasi muda yang terampil, kreatif dan bermental tinggi berguna bagi nusa dan bangsa. Karena Gerakan Pramuka adalah wadah pendidikan karakter bagi generasi bangsa Indonesia,” katanya.
Sejalan dengan moto pelatih atau pembina pramuka yaitu Ikhlas Bakti Bina Bangsa Berbudi Bawa Laksana, Rahmad Satria kemudian mengingatkan para calon pembina pramuka agar memiliki sifat ikhlas didalam pengabdiannya berbangsa dan bernegara.
“Jika pembina pramuka sudah memiliki sifat ikhlas dalam pengabdiannya dalam berbangsa dan bernegara, maka itu bisa menjadi amal ibadah dan pahala. Oleh karena itu, dimulai dari niat yang tulus ikhlas, mari kita majukan Gerakan Pramuka demi Indonesia jaya,” ujar dia.
Pada kesempatan tersebut, Rahmad Satria juga memberikan apresiasi terhadap kinerja dan dedikasi yang ditunjukkan Pusat Pendidikan dan Pelatihan (Pusdiklat) Kwarcab Gerakan Pramuka Kabupaten Mempawah. Ia menilai, suksesnya KMD yang melahirkan pembina pramuka berkualitas dan profesional sekaligus langkah nyata revitalisasi gerakan pramuka tak terlepas dari peran pusdiklat.
“Pusdiklat merupakan jantung gerakan pramuka. Pusdiklat menjadi wadah dan pelaksana pendidikan serta pelatihan kepramukaan guna meningkatkan jumlah dan mutu anggota gerakan pramuka. Jika Pusdiklat tidak berjalan dengan baik, maka gerakan pramuka tidak akan bisa berkembang,” ucap Rahmad.
Ketua panitia KMD, Ikhwanto, S.AP, menjelaskan dilaksanakannya KMD bertujuan untuk memberikan bekal pengetahuan dasar kepada para calon pelatih pembina pramuka tentang penguasaan pembelajaran, terutama bagaimana meramu materi kursus dengan baik dan benar, memilih metode yang tepat dan mengelola proses pembelajaran dengan penuh makna, variatif dan menyenangkan.
“Adapun jumlah peserta sementara ini ada 79 orang yang berasal dari seluruh kecamatan di Kabupaten Mempawah. Dilaksanakan selama enam hari dengan 76 jam pembelajaran,” jelas Ikhwanto.