Para peserta dan pelatih KML berfoto bersama Ketua Kwarcab, Rahmad Satria, di Palm Beach Singkawang |
Kwartib Cabang (Kwarcab) Gerakan Pramuka Kabupaten Mempawah bersama Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Kabupaten Mempawah, kembali menggelar Kursus Mahir Lanjutan (KML) bagi para pembina pramuka. Diikuti 95 peserta, KML yang berlangsung dari 24-29 September di Palm Beach Singkawang ini dibuka Ketua Kwarcab Mempawah, Dr. H. Rahmad Satria, SH, MH, Sabtu (24/9).
Dalam sambutannya, Rahmad Satria berpesan kepada para peserta KML untuk senantiasa menanamkan sikap ikhlas dalam setiap melaksanakan tugas kepramukaan. Sikap ikhlas itu, imbuh Rahmad, bahkan tertuang secara jelas dalam moto pelatih atau pembina pramuka yaitu Ikhlas Bakti Bina Bangsa Berbudi Bawa Laksana.
“Jadi untuk menjadi seorang pembina pramuka, harus ada sikap ikhlas dalam hati maupun tingkah laku. Meski tidak mudah, namun harus kita miliki. Karena dengan ikhlas kita bisa membina bangsa dan mengisi pembangunan bangsa dan negara,” katanya.
Berbicara soal gerakan pramuka, dinilai Rahmad, sejalan dengan program Presiden Jokowi dan pemerintah saat ini, yaitu soal Gerakan Revolusi Mental. Ia mengungkapkan jauh sebelum ada revolusi mental yang digaungkan pemerintah saat ini, gerakan pramuka sudah mengenal dan mengenalkannya lebih dulu.
“Intisari revolusi mental itu sudah ada dalam gerakan pramuka, baik di dalam Tri Satya maupun Dasa Dharma. Kalau keduanya diamalkan maka sudah ada revolusi mental, maka berbanggalah yang menjadi anggota pramuka, karena bisa lebih dulu mendapatkan pengetahuan tentang itu,” ujar Rahmad Satria.
Tidak lupa kepada para peserta KML, untuk terus meningkatkan kemampuan diri dengan memperkaya ilmu pengetahuan tentang kepramukaan terutama Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2010 tentang Gerakan Pramuka. “Silahkan didownload di internet dan pelajari dengan seksama UU tersebut untuk menjadi bekal kita agar lebih terarah membina gerakan pramuka kepada peserta didik,” ujarnya.
Sebelumnya Ketua Panitia KML, Dra Hj Zaitin Noor, dalam laporannya mengatakan KML ini bertujuan untuk memberi bekal pengetahuan dan pengalaman praktis, serta membina pramuka kepada pembina yang telah menyelesaikan Kursus Mahir Dasar (KMD) khususnya bagi para guru di wilayah Kwarcab Mempawah.
Setelah mengikuti KML, imbuh Zaitin Noor, peserta wajib mampu memahami, menghayati dan melaksanakan AD/ART Gerakan Pramuka, menjelaskan tentang kepramukaan dan perkembangannya, menerapkan kepramukaan secara efektif dan efisien dalam membina pramuka sesuai golongannya, serta mengelola program kegiatan peserta didik (Prodik) sesuai golongannya.
“Pelaksanaan KML ini dibagi dalam tiga golongan yaitu siaga, penggalang dan penegak dengan jumlah 95 orang yang berasal dari seluruh kecamatan atau kwartir ranting,” ucap dia. Pembukaan KML ini turut dihadiri Kepala Disdikpira Kabupaten Mempawah, Firman Juli Purnama, S.Sos, M.Si.
Dalam sambutannya, Rahmad Satria berpesan kepada para peserta KML untuk senantiasa menanamkan sikap ikhlas dalam setiap melaksanakan tugas kepramukaan. Sikap ikhlas itu, imbuh Rahmad, bahkan tertuang secara jelas dalam moto pelatih atau pembina pramuka yaitu Ikhlas Bakti Bina Bangsa Berbudi Bawa Laksana.
“Jadi untuk menjadi seorang pembina pramuka, harus ada sikap ikhlas dalam hati maupun tingkah laku. Meski tidak mudah, namun harus kita miliki. Karena dengan ikhlas kita bisa membina bangsa dan mengisi pembangunan bangsa dan negara,” katanya.
Berbicara soal gerakan pramuka, dinilai Rahmad, sejalan dengan program Presiden Jokowi dan pemerintah saat ini, yaitu soal Gerakan Revolusi Mental. Ia mengungkapkan jauh sebelum ada revolusi mental yang digaungkan pemerintah saat ini, gerakan pramuka sudah mengenal dan mengenalkannya lebih dulu.
“Intisari revolusi mental itu sudah ada dalam gerakan pramuka, baik di dalam Tri Satya maupun Dasa Dharma. Kalau keduanya diamalkan maka sudah ada revolusi mental, maka berbanggalah yang menjadi anggota pramuka, karena bisa lebih dulu mendapatkan pengetahuan tentang itu,” ujar Rahmad Satria.
Tidak lupa kepada para peserta KML, untuk terus meningkatkan kemampuan diri dengan memperkaya ilmu pengetahuan tentang kepramukaan terutama Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2010 tentang Gerakan Pramuka. “Silahkan didownload di internet dan pelajari dengan seksama UU tersebut untuk menjadi bekal kita agar lebih terarah membina gerakan pramuka kepada peserta didik,” ujarnya.
Sebelumnya Ketua Panitia KML, Dra Hj Zaitin Noor, dalam laporannya mengatakan KML ini bertujuan untuk memberi bekal pengetahuan dan pengalaman praktis, serta membina pramuka kepada pembina yang telah menyelesaikan Kursus Mahir Dasar (KMD) khususnya bagi para guru di wilayah Kwarcab Mempawah.
Setelah mengikuti KML, imbuh Zaitin Noor, peserta wajib mampu memahami, menghayati dan melaksanakan AD/ART Gerakan Pramuka, menjelaskan tentang kepramukaan dan perkembangannya, menerapkan kepramukaan secara efektif dan efisien dalam membina pramuka sesuai golongannya, serta mengelola program kegiatan peserta didik (Prodik) sesuai golongannya.
“Pelaksanaan KML ini dibagi dalam tiga golongan yaitu siaga, penggalang dan penegak dengan jumlah 95 orang yang berasal dari seluruh kecamatan atau kwartir ranting,” ucap dia. Pembukaan KML ini turut dihadiri Kepala Disdikpira Kabupaten Mempawah, Firman Juli Purnama, S.Sos, M.Si.