Ulama kondang Jawa Timur, Ahmad Darmawan, memberikan tausiah di hadapan ribuan umat muslim. |
Rahmad Satria selaku Pembina Kelompok Pengajian Al-Hidayah mengapresiasi kehadiran ribuan jamaah pada peringatan Maulid Nabi |
Ahmad Darmawan dan Rahmad Satria berfoto bersama sebelum Peringatan Maulid Nabi yang digelar Pengajian Al-Hidayah dimulai. |
Antusiasme ribuan kaum muslimin untuk mengikuti tabligh akbar di kediaman Rahmad Satria |
Ahmad Darmawan dan Rahmad Satria bersalaman dengan para jemaah. |
Pengurus Kelompok Pengajian Al-Hidayah berfoto bersama dengan Ahmad Darmawan dan Rahmad Satria |
Ribuan umat muslim dari pelbagai penjuru Kabupaten Mempawah memadati halaman kediaman pribadi Ketua DPD Partai Golkar Kabupaten Mempawah, H Rahmad Satria SH MH, Desa Wajok Hilir, Kecamatan Siantan, Minggu (25/1). Kehadiran umat muslim ini dalam rangka menghadiri tabligh akbar dan peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW 1436 Hijriah.
Tabligh Akbar yang menghadirkan penceramah ternama dari Kota Surabaya, Jawa Timur, Dr H Habib Ahmad Darmawan, S.Hi, M.Hi, digelar organisasi sayap Partai Golkar, Kelompok Pengajian DPD Al Hidayah Kabupaten Mempawah.
Dalam sambutanya, Pembina Kelompok Pengajian Al-Hidayah, Rahmad Satria, mengajak seluruh umat muslim di Kabupaten Mempawah mengambil intisari dan melaksanakan ajaran-ajaran agama Islam dari apa yang sudah disampaikan penceramah. “Momen maulid ini menjadi kesempatan bagi kita untuk mengingat sekaligus senantiasa menteladani sifat dan perilaku Rasulullah,” katanya.
Sementara itu, dalam tausiahnya, Ahmad Darmawan, menitikberatkan pada mengapa dan apa yang harus dicontoh umat muslim dari Rasulullah. “Mengapa kita mencontoh Rasulullah?Karena Rasul merupakan manusia yang istimewa, apa yang diucapkan dan dilakukan Rasul semua atas kehendak Allah Taala, serta Rasul selalu menerima pemberian Allah dengan ikhlas,” katanya.
Selain itu, tambah Ahmad Darmawan, Rasulullah juga tidak memiliki sifat sombong, dengki, irihati dan dendam. Ia mencontohkan Rasulullah yang selalu mendapat hinaan dan cacian dari kaum Quraisy, namun tidak pernah merasa dendam justru selalu memaafkan. “Sifat-sifat ini yang harus kita tiru dan terapkan dalam kehidupan sehari-hari,” katanya
Pada kesempatan itu, ia juga meminta umat muslim senantiasa menjaga hati, perilaku dan tutur kata serta selalu mengingat Allah Taala. Umat muslim diingatkan untuk senantiasa mensyukuri apa yang sudah Allah berikan. “Jangan sekali-kali kita kufur atau membenci dan menghina apa yang sudah Allah ciptakan. Mari kita selalu berzikir tidak hanya lisan namun juga hati,” ucap dia.
Tabligh Akbar yang menghadirkan penceramah ternama dari Kota Surabaya, Jawa Timur, Dr H Habib Ahmad Darmawan, S.Hi, M.Hi, digelar organisasi sayap Partai Golkar, Kelompok Pengajian DPD Al Hidayah Kabupaten Mempawah.
Dalam sambutanya, Pembina Kelompok Pengajian Al-Hidayah, Rahmad Satria, mengajak seluruh umat muslim di Kabupaten Mempawah mengambil intisari dan melaksanakan ajaran-ajaran agama Islam dari apa yang sudah disampaikan penceramah. “Momen maulid ini menjadi kesempatan bagi kita untuk mengingat sekaligus senantiasa menteladani sifat dan perilaku Rasulullah,” katanya.
Sementara itu, dalam tausiahnya, Ahmad Darmawan, menitikberatkan pada mengapa dan apa yang harus dicontoh umat muslim dari Rasulullah. “Mengapa kita mencontoh Rasulullah?Karena Rasul merupakan manusia yang istimewa, apa yang diucapkan dan dilakukan Rasul semua atas kehendak Allah Taala, serta Rasul selalu menerima pemberian Allah dengan ikhlas,” katanya.
Selain itu, tambah Ahmad Darmawan, Rasulullah juga tidak memiliki sifat sombong, dengki, irihati dan dendam. Ia mencontohkan Rasulullah yang selalu mendapat hinaan dan cacian dari kaum Quraisy, namun tidak pernah merasa dendam justru selalu memaafkan. “Sifat-sifat ini yang harus kita tiru dan terapkan dalam kehidupan sehari-hari,” katanya
Pada kesempatan itu, ia juga meminta umat muslim senantiasa menjaga hati, perilaku dan tutur kata serta selalu mengingat Allah Taala. Umat muslim diingatkan untuk senantiasa mensyukuri apa yang sudah Allah berikan. “Jangan sekali-kali kita kufur atau membenci dan menghina apa yang sudah Allah ciptakan. Mari kita selalu berzikir tidak hanya lisan namun juga hati,” ucap dia.