Rabu, 12 Oktober 2016

Persiwah Jawab Tudingan Main Sabun

Ketua Askab PSSI Kabupaten Mempawah, Rahmad Satria, beserta pengurus dan pemain Persiwah menggelar konferensi pers
Tudingan Persiwah Mempawah melakukan pengaturan skor dengan memainkan sepakbola gajah maupun “main sabun” sehingga kalah telak 7-0 saat berlaga melawan Porselama Bengkayang di Liga Nusantara Kalimantan Barat di Kabupaten Sintang, beberapa waktu lalu, dibantah secara tegas oleh Ketua Asosiasi Kabupaten (Askab) PSSI Kabupaten Mempawah, Dr. H. Rahmad Satria, SH, MH.
Di hadapan para awak media di kediaman dinasnya, Selasa (11/10) malam, Rahmad Satria mengatakan bahwa pihaknya tidak tinggal diam menyikapi isu tak sedap pasca kekalahan telak itu.  Ia bersama pengurus Askab PSSI Kabupaten Mempawah langsung melakukan investigasi secara internal guna menggali informasi yang sebenar-benarnya kepada pemain, pelatih dan ofisial.
“Akhirnya kami mengetahui fakta yang sebenarnya. Jadi tidak benar Persiwah melakukan aksi tidak terpuji seperti mengatur skor. Saya tegaskan, Persiwah tidak akan pernah mencoreng semangat fairplay yang selama ini selalu dijunjung,” katanya.
Hasil dari investigasi itu juga, imbuh Rahmad, PSSI Mempawah akhirnya tahu bahwa kekalahan telak itu merupakan buntut dari banyaknya pemain inti Persiwah yang mengalami cedera. Ketika itu, 10 dari 11 pemain inti Persiwah mengalami cidera berat dan ringan sampai terkena akumulasi kartu. Semua itu didapat saat melawan tuan rumah Persista Sintang. Akibatnya kekuatan Persiwah menjadi timpang.
“Namun, karena kita masih menjunjung tinggi fairplay untuk menuntaskan pertandingan dan kompetisi, kita tetap berupaya tampil maksimal melawan Porselama. Kita jelas mengincar kemenangan, minimal draw kita pasti lolos ke babak grand final bersama Delta. Hanya saja Allah belum mengizinkan kita tampil di babak grand final, kita akhirnya kalah dan Porselama dan Delta yang lolos,” ungkap dia.
Ia juga menyayangkan beredarnya tudingan miring yang menyatakan Persiwah main sabun atau sepakbola gajah pada kompetisi Liga Nusantara melawan Porselama. “Kita menyayangkan tudingan yang mencitrakan Persiwah Mempawah memainkan sepakbola gajah atau main sabun. Mengapa begitu tendensius menjustice Persiwah Mempawah main sabun atau curang tanpa mengetahui fakta yang sebenarnya,” ungkapnya.
Berbicara soal kekalahan 7-0 yang dianggap bentuk pengaturan skor, Rahmad Satria lantas membandingkan dengan hasil pertandingan Porselama Bengkayang melawan Delta Khatulistiwa Pontianak. Saat itu, imbuh dia, pertandingan berakhir dengan skor telak 6-0 untuk keungulan Delta.
“Kenapa laga tersebut tidak diberikan sanksi fair play dan tidak dikatakan ‘bermain sabun’. Justu Persiwah yang disudutkan. Padahal kalah 6-0 atau 7-0 dalam sepakbola itu hal yang biasa. Karena tidak ada hasil yang pasti dalam bermain sepakbola. Kami bahkan menantang fakta hukum dari pihak-pihak yang menuding Persiwah melakukan pengaturan skor,” beber Rahmad.
Sekretaris Umum Askab PSSI Mempawah, Drs. Ismayuda Imran, menyampaikan permohonan maaf kepada seluruh pengurus Askab PSSI dan masyarakat Kabupaten Mempawah atas kegagalan Persiwah berprestasi pada Liga Nusantara 2016 di Sintang. Dia mengaku kecewa dengan hasil tersebut, namun dirinya memastikan seluruh pemain telah berjuang maksimal di atas lapangan.
“Apa dasar orang-orang menuduh Persiwah ‘bermain sabun’. Kekalahan telak ini semata-mata akibat ketidakseimbangan tim yang dilanda badai cedera dan akumulasi kartu,” tegas Yuda

0 comments: