Selasa, 16 Mei 2017

Santri Diminta Manfaatkan Waktu Luang

Ketua DPRD, Rahmad Satria, berfoto bersama santri dan pimpinan Pondok Pesantren Al-Mukhlisin Desa Antibar, Mempawah Timur, Kabupaten Mempawah, Kalimantan Barat
Perbedaan antara orang sukses dengan tidak sukses terletak pada pemanfataan waktu luangnya. Bagi pelajar atau santri yang bisa memanfaatkan waktu luang sekecil apapun untuk menambah kualitas diri dan keimanan dengan belajar dan beribadah akan membawa kesuksesan bagi dirinya. Tak hanya dunia tetapi juga akhirat.

Demikian disampaikan Ketua DPRD Kabupaten Mempawah, Dr. H. Rahmad Satria, SH, MH, saat memberikan sambutan pada acara milad ke-XII sekaligus pelepasan santri tingkat akhir di Pondok Pesantren Al-Mukhlisin, Desa Antibar, Kecamatan Mempawah Timur, Sabtu (13/5) malam.

“Perbedaan mencolok antara orang yang sukses dan tidak sukses ada terletak pada pemanfaatan waktu luang. Dan saya melihat santri-santri di Pontren Al-Mukhlisin sudah diajarkan untuk memanfaatkan waktu dengan sebaik-baiknya. Mereka digembleng secara ketat untuk menuntut ilmu dunia dan akhirat. Pola pendidikan disini tentu berbeda dengan pendidikan formal lainnya,” jelas dia.
Rahmad Satria memotivasi para santri Pontren Al-Mukhlisin
Rahmad mengungkapkan, metode pemanfaatan waktu luang dengan sebaik-baiknya sudah dirasakan manfaat oleh dirinya. Terbukti, disela-sela kesibukannya sebagai Ketua DPRD dan organisasi lainnya ia masih bisa meluangkan waktu untuk belajar dan kuliah di program doktoral Universitas Diponegoro, Jawa Tengah.

“Saya salahsatu contoh orang yang bisa memanfaatkan waktu luang untuk belajar dan beribadah. Alhamdulillah usaha keras ini berbuah manis sehingga saya bisa menuntaskan pendidikan doktoral dengan predikat cum laude. Ini tentu bisa menjadi motivasi kalian agar bisa menjadi orang sukses dan mewujudkan cita-cita,” ujarnya.

Pada kesempatan itu, Ketua DPD Partai Golkar Kabupaten Mempawah ini juga memotivasi para santri untuk belajar dari pelaut yang handal. Seperti yang terungkap dalam kata-kata bijak yakni pelaut yang handal itu bukan berasal dari ombak yang tenang, tetapi lahir dari lautan yang penuh ombak dan badai. Dan ia menilai para santri yang lulus ini telah melewati ombak dan badai untuk menuju kesuksesan.

“Dengan semangat untuk belajar, kalian berhasil menuntaskan pendidikan di pondok sini. Kualitas jebolan pesantren itu tidak diragukan lagi, karena ilmunya melebihi anak-anak di pendidikan formal lainnya. Selama di pontren, kalian digembleng baik ilmu akademik juga ilmu agama,” ungkapnya.
Para santri tingkat akhir menyalami Rahmad Satria
Pimpinan Pontren Al-Mukhlisin, Ustaz Zakaria MS, S.HI, dalam sambutannya mengatakan pola pendidikan yang dilaksanakan pihaknya yaitu formal dan non formal merupakan bentuk pembekalan bagi generasi muda khususnya para santri. Mereka dipersiapkan dalam rangka menuju kehidupan di tengah masyarakat.

“Saat ini mereka belum bisa dikatakan berhasil. Karena keberhasilan mereka ini bukan saat berada di pondok atau lembaga pendidikan tetapi setelah keluar dari dari sini. Apakah nantinya bermanfaat dan berguna bagi masyarakat. Kami disini hanya membekali ilmu, membimbing akhlak dan moralitas, tetapi keberhasilan anak-anak nantinya terlihat ketika merka sudah kembali ke masyarakat,” ucapnya.
Rahmad Satria bersama pimpinan pontren, camat, kapolsek dan tokoh agama dan masyarakat
Tidak lupa, Zakaria atas nama yayasan dan para santri mengucapkan terima kasih kepada Rahmad Satria yang sudah hadir dan berbagi ilmu kepada para santri di pontren yang ia pimpin. Ia menilai apa yang disampaikan Rahmad itu bisa menjadi modal motivasi bagi para santri baik yang sudah lulus maupun mereka yang saat ini masih mengenyam pendidikan di pontren.

0 comments: