Ketua DPRD, Rahmad Satria, disambut antusias para pelajar SDN 07 Wajok Hilir |
Rahmad Satria didampingi Ketua Komisi D, Herman AP, berdialog dengan kepala sekolah dan dewan guru SDN 07 Wajok H |
Kepala Sekolah SDN 07, Syamsul Rizal, memaparkan kondisi sekolah kepada Ketua DPRD dan Ketua Komisi D |
Rahmad Satria melihat buku induk SDN 07 Wajok Hilir yang sudah berusia puluhan tahun |
Sekolah Dasar Negeri (SDN) 07 Siantan, Desa Wajok Hilir, Kecamatan Siantan, dulu memiliki prestasi yang membanggakan. Banyak orang sukses yang berhasil ditelurkan sekolah yang dibangun 64 tahun silam ini, di antaranya Ketua DPRD Kabupaten Pontianak, H Rahmad Satria SH MH, dan Ketua KPU Kabupaten Pontianak, Munir Putra ST M.Si.
Namun seiring waktu dan minimnya upaya peningkatan kualitas pendidikan, menyebabkan prestasi sekolah tersebut semakin menurun. Bahkan mulai ditinggalkan oleh masyarakat yang lebih memilih menyekolahkan anaknya ke sekolah lain yang lebih jauh.
Tak pelak, permasalahan ini memantik perhatian Ketua DPRD Kabupaten Pontianak, Rahmad Satria dan Komisi D DPRD Kabupaten Pontianak. Rahmad merasa prihatin atas merosotnya prestasi sekolah yang dulu pernah mendidik dan menjadi rumah kedua baginya.
Saat melakukan kunjungan kerja (kunker) ke SDN 07 Siantan dan UPT Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Kabupaten Pontianak, di Kecamatan Siantan, Rahmad Satria, yang didampingi Ketua Komisi D, Herman AP dan anggotanya, Rahmah H Latif, berusaha mencarikan solusi mengatasi mundurnya prestasi sekolah tersebut.
“Perlu ada upaya serius meningkatkan kembali prestasi dan kualitas SDN 07 ini, khususnya pada nilai ijazah yang beberapa tahun terakhir mengalami penurunan. Disdikpora, kepala sekolah dan dewan guru mesti memperhatikan hal ini agar tidak semakin berlarut-larut,” katanya.
Sedangkan Kepala Sekolah SDN 07 Siantan, Syamsul Rizal, yang senang sekolahnya mendapatkan kunjungan dari Ketua DPRD dan Komisi D, mengakui minimnya sarana pendidikan, membuat proses pendidikan belum bisa berjalan maksimal. Ia mengungkapkan, saat ini sekolahnya coba mengatasi minimnya ruang kelas dengan membuat sekatan.
“Kami juga masih kekurangan 4 guru kelas, saat ini kami baru memiliki 8 guru kelas. Sedangkan ruangan kelas baru tersedia 9 dari idealnya 12 kelas, sehingga kami berinisiatif membuat sekatan per kelas mengatasi kekurangan tersebut,” jelasnya.
Terpisah, Kepala UPT Disdikpora Kecamatan Siantan, Burhan A.Ma.Pd, saat dikonfirmasi terkait upaya peningkatan kualitas pendidikan di SDN 07 maupun SD lainnya, membenarkan masih minimnya sarana dan prasarana pendidikan, serta jumlah guru di Kecamatan Siantan.
“Sarana dan prasarana sekolah memang menjadi sedikit kendala. Tapi Alhamdullilah, dari 22 SD, sudah ada 16 sekolah yang memiliki perpustakaan sebagai penunjang pendidikan. Sedangkan jumlah guru masih masih perlu penambahan, karena kita masih kekurangan 68 guru SD,” ucapnya
Namun seiring waktu dan minimnya upaya peningkatan kualitas pendidikan, menyebabkan prestasi sekolah tersebut semakin menurun. Bahkan mulai ditinggalkan oleh masyarakat yang lebih memilih menyekolahkan anaknya ke sekolah lain yang lebih jauh.
Tak pelak, permasalahan ini memantik perhatian Ketua DPRD Kabupaten Pontianak, Rahmad Satria dan Komisi D DPRD Kabupaten Pontianak. Rahmad merasa prihatin atas merosotnya prestasi sekolah yang dulu pernah mendidik dan menjadi rumah kedua baginya.
Saat melakukan kunjungan kerja (kunker) ke SDN 07 Siantan dan UPT Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Kabupaten Pontianak, di Kecamatan Siantan, Rahmad Satria, yang didampingi Ketua Komisi D, Herman AP dan anggotanya, Rahmah H Latif, berusaha mencarikan solusi mengatasi mundurnya prestasi sekolah tersebut.
“Perlu ada upaya serius meningkatkan kembali prestasi dan kualitas SDN 07 ini, khususnya pada nilai ijazah yang beberapa tahun terakhir mengalami penurunan. Disdikpora, kepala sekolah dan dewan guru mesti memperhatikan hal ini agar tidak semakin berlarut-larut,” katanya.
Sedangkan Kepala Sekolah SDN 07 Siantan, Syamsul Rizal, yang senang sekolahnya mendapatkan kunjungan dari Ketua DPRD dan Komisi D, mengakui minimnya sarana pendidikan, membuat proses pendidikan belum bisa berjalan maksimal. Ia mengungkapkan, saat ini sekolahnya coba mengatasi minimnya ruang kelas dengan membuat sekatan.
“Kami juga masih kekurangan 4 guru kelas, saat ini kami baru memiliki 8 guru kelas. Sedangkan ruangan kelas baru tersedia 9 dari idealnya 12 kelas, sehingga kami berinisiatif membuat sekatan per kelas mengatasi kekurangan tersebut,” jelasnya.
Terpisah, Kepala UPT Disdikpora Kecamatan Siantan, Burhan A.Ma.Pd, saat dikonfirmasi terkait upaya peningkatan kualitas pendidikan di SDN 07 maupun SD lainnya, membenarkan masih minimnya sarana dan prasarana pendidikan, serta jumlah guru di Kecamatan Siantan.
“Sarana dan prasarana sekolah memang menjadi sedikit kendala. Tapi Alhamdullilah, dari 22 SD, sudah ada 16 sekolah yang memiliki perpustakaan sebagai penunjang pendidikan. Sedangkan jumlah guru masih masih perlu penambahan, karena kita masih kekurangan 68 guru SD,” ucapnya
0 comments:
Posting Komentar