Ketua DPRD, Rahmad Satria, meninjau jalan rabat beton baru saja dibangun di Parit Mambo |
Selama hampir 25 tahun pasca bergabung dari Kotamadya Pontianak, warga dua Rukun Tetangga (RT) di Parit Mambo, Dusun Telok Dalam, Desa Wajok Hulu, Kecamatan Siantan, tak merasakan sentuhan pembangunan. Tak hanya infrastruktur, tapi juga pendidikan dan kesehatan.
Di sektor infrastruktur, warga RT 01 dan RT 02 Parit Mambo, tak memiliki akses jalan menuju pusat desa. Jika ada keperluan mendesak di balai desa, warga terpaksa harus memutar melalui Jalan 28 Oktober, Kecamatan Pontianak Utara, Kota Pontianak. Padahal, jika ada akses jalan langsung ke pusat desa Wajok Hulu, warga bisa menempuh jarak hanya sekitar 5 kilometer.
Hal sama juga dirasakan warga di sektor pendidikan. Untuk bersekolah, warga terpaksa mengenyam pendidikan di Kota Pontianak. Meski lebih dekat, namun bukan tanpa kendala. Kebijakan Pemerintah Kota Pontianak di sektor pendidikan yang hanya menyediakan kuota 5 persen bagi siswa dari luar daerah, menjadi persoalan baru yang mesti dihadapi anak-anak Parit Mambo.
Begitu juga dengan kesehatan, sampai saat ini masih banyak warga Parit Mambo yang belum memiliki kartu sehat. Bahkan untuk berobat, warga lebih memilih datang ke unit kesehatan yang ada di Kota Pontianak, dikarenakan tidak adanya Pustu di Parit Mambo serta jauhnya jarak Polindes dan Puskesmas di Kecamatan Siantan.
Oleh karena itu, kedatangan Ketua DPRD Kabupaten Pontianak, H Rahmad Satria SH MH, untuk melakukan reses, disambut antusias dan penuh syukur warga Parit Mambo. Kebahagiaan warga bukan tanpa alasan, Rahmad menjadi satu-satunya pejabat negara di Kabupaten Pontianak yang pernah datang berkunjung. Tak heran, segudang harapan mereka sampaikan kepada Ketua DPRD Kabupaten Pontianak dua periode ini.
“Alhamdulillah, baru tahun 2013 ini tempat kami mendapat sentuhan pembangunan jalan rabat beton, dengan alokasi dana Rp 200 juta. Sebelumnya daerah kami sama sekali belum tersentuh pembangunan,” kata Ketua RT 01, Awaluddin, saat beraudiensi dengan Rahmad Satria, Minggu (17/11).
Untuk itu, Awalludin berharap kehadiran Ketua DPRD, bisa membawa angin segar bagi pembangunan di wilayahnya. Begitu juga dengan Pemerintah Kabupaten Pontianak yang diharapkan warga turut memperhatikan kondisi daerah yang berpenduduk 365 jiwa dan memiliki luas 34 kilometer persegi ini. “Kami mengucapkan syukur atas kehadiran Ketua DPRD yang melaksanakan reses di Parit Mambo Kami berharap segala aspirasi warga di sini bisa terwujud,” ujarnya.
Sedangkan Ketua DPRD, Rahmad Satria, mengatakan, dirinya akan berupaya memperjuangkan apa yang menjadi aspirasi warga Parit Mambo, yakni pembangunan di sektor infrastruktur jalan menuju pusat desa, normalisasi sungai, sarana pendidikan dan kesehatan, termasuk penyelesaian persoalan tapal batas antara Parit Mambo dengan Kota Pontianak, Kubu Raya, dan Landak.
Untuk sektor pendidikan, jika memungkinkan Parit Mambo di bangun gedung sekolah, atau opsi lain meminta Pemerintah Kabupaten Pontianak melakukan kerjasama dengan Pemkot Pontianak. “Tujuannya, agar kuota 5 persen bisa ditambah bagi pelajar Kabupaten Pontianak, khususnya yang berbatasan langsung dengan Kota Pontianak, seperti di Parit Mambo ini,” jelasnya.
Di sektor infrastruktur, warga RT 01 dan RT 02 Parit Mambo, tak memiliki akses jalan menuju pusat desa. Jika ada keperluan mendesak di balai desa, warga terpaksa harus memutar melalui Jalan 28 Oktober, Kecamatan Pontianak Utara, Kota Pontianak. Padahal, jika ada akses jalan langsung ke pusat desa Wajok Hulu, warga bisa menempuh jarak hanya sekitar 5 kilometer.
Hal sama juga dirasakan warga di sektor pendidikan. Untuk bersekolah, warga terpaksa mengenyam pendidikan di Kota Pontianak. Meski lebih dekat, namun bukan tanpa kendala. Kebijakan Pemerintah Kota Pontianak di sektor pendidikan yang hanya menyediakan kuota 5 persen bagi siswa dari luar daerah, menjadi persoalan baru yang mesti dihadapi anak-anak Parit Mambo.
Begitu juga dengan kesehatan, sampai saat ini masih banyak warga Parit Mambo yang belum memiliki kartu sehat. Bahkan untuk berobat, warga lebih memilih datang ke unit kesehatan yang ada di Kota Pontianak, dikarenakan tidak adanya Pustu di Parit Mambo serta jauhnya jarak Polindes dan Puskesmas di Kecamatan Siantan.
Oleh karena itu, kedatangan Ketua DPRD Kabupaten Pontianak, H Rahmad Satria SH MH, untuk melakukan reses, disambut antusias dan penuh syukur warga Parit Mambo. Kebahagiaan warga bukan tanpa alasan, Rahmad menjadi satu-satunya pejabat negara di Kabupaten Pontianak yang pernah datang berkunjung. Tak heran, segudang harapan mereka sampaikan kepada Ketua DPRD Kabupaten Pontianak dua periode ini.
“Alhamdulillah, baru tahun 2013 ini tempat kami mendapat sentuhan pembangunan jalan rabat beton, dengan alokasi dana Rp 200 juta. Sebelumnya daerah kami sama sekali belum tersentuh pembangunan,” kata Ketua RT 01, Awaluddin, saat beraudiensi dengan Rahmad Satria, Minggu (17/11).
Untuk itu, Awalludin berharap kehadiran Ketua DPRD, bisa membawa angin segar bagi pembangunan di wilayahnya. Begitu juga dengan Pemerintah Kabupaten Pontianak yang diharapkan warga turut memperhatikan kondisi daerah yang berpenduduk 365 jiwa dan memiliki luas 34 kilometer persegi ini. “Kami mengucapkan syukur atas kehadiran Ketua DPRD yang melaksanakan reses di Parit Mambo Kami berharap segala aspirasi warga di sini bisa terwujud,” ujarnya.
Sedangkan Ketua DPRD, Rahmad Satria, mengatakan, dirinya akan berupaya memperjuangkan apa yang menjadi aspirasi warga Parit Mambo, yakni pembangunan di sektor infrastruktur jalan menuju pusat desa, normalisasi sungai, sarana pendidikan dan kesehatan, termasuk penyelesaian persoalan tapal batas antara Parit Mambo dengan Kota Pontianak, Kubu Raya, dan Landak.
Untuk sektor pendidikan, jika memungkinkan Parit Mambo di bangun gedung sekolah, atau opsi lain meminta Pemerintah Kabupaten Pontianak melakukan kerjasama dengan Pemkot Pontianak. “Tujuannya, agar kuota 5 persen bisa ditambah bagi pelajar Kabupaten Pontianak, khususnya yang berbatasan langsung dengan Kota Pontianak, seperti di Parit Mambo ini,” jelasnya.
0 comments:
Posting Komentar