Ketua DPRD, Rahmad Satria, meninjau langsung proses ujian sekolah di Madrasah Aliyah Swasta, Rahmatan Lil ‘Alamin, di Jalan Parit H. Ya’kob, Desa Wajok Hilir, Kecamatan Siantan |
Pelaksanaan ujian sekolah di
Madrasah Aliyah Swasta, Rahmatan Lil ‘Alamin, di Jalan Parit H. Ya’kob, Desa
Wajok Hilir, Kecamatan Siantan, Senin lalu, ditinjau langsung Ketua DPRD
Kabupaten Mempawah, H. Rahmad Satria, SH, MH.
“Alhamdulillah proses pelaksanaan
berjalan lancar dan tertib, tanpa hambatan dan gangguan apapun. Semoga murid
bisa mengikuti ujian dengan kondisi seperti ini hingga pelaksanaan ujian
nasional nantinya,” ungkap Rahmad Satria.
Pada kesempatan itu, ia melihat
langsung kondisi ujian di setiap kelas, didampingi pengawas dari Disdikpora
Kabupaten Mempawah, Hamzah, serta Kepala Sekolah Madrasah Aliyah Swasta
Rahmatan Lil 'Alamin, Nuraini.
Ketua DPD Golkar ini mengaku
sangat mendukung dengan adanya sistem penilaian kelulusan ujian yang berbeda
dari tahun sebelumnya. Jika standar kelulusan UN dulunya ditetapkan pemerintah
pusat, kini pada 2015 ditetapkan pihak sekolah.
“Hal ini merupakan terobosan yang
sangat baik sekali, karena siswa yang lulus nantinya selain berkualitas dalam
ilmu pelajaran, namun juga akan memiliki sikap yang baik. Sebab penilaian akan
ditentukan dari sekolah. Jangan seperti tahun sebelumnya, sekolah tiga tahun
ditentukan dengan ujian selama tiga hari,” tegas Rahmad.
Selain itu, menurut Rahmad, tidak
efektifnya ujian nasional sebagai penentu kelulusan adalah kondisi siswa pada
saat mengikuti ujian. Karena bisa jadi kondisi siswa saat itu sangat tidak
memungkinkan mengikuti ujian yang disebabkan oleh beberapa faktor.
“Bisa saja siswa saat itu
kondisinya kurang fit karena sakit, atau stress karena harus belajar secara
berlebihan agar bisa lulus, sampai adanya permasalahan keluarga. Jadi banyak
faktor yang dapat mempengaruhi psikologis dalam menghadapi ujian tersebut. Jadi dengan adanya porsi penentuan
kelulusan dari sekolah maka dalam ujian nantinya siswa dapat mengikuti dengan
tenang,” ungkapnya.
Kepsek Madrasah Aliyah Swasta
Rahmatan Lil 'Alamin, Nuraini, mengungkapkan pihaknya tahun ini memperbesar
porsi penilaian sekolah dalam penentuan kelulusan siswa. Pihaknya menggunakan
sistem 60 persen untuk penilaian sekolah dan 40 persen dari Ujian Nasional.
“Kalau tahun ini, penilaian
sekolah untuk kelulusan sebesar 70 persen dan UN 30 persen. Namun namun tetap
memperhatikan tentang tata tertib dan ketentuan yang telah ditetapkan oleh
Kementerian Pendidikan,” jelas dia.
Nuraini melanjutkan, UN pada
tahun ini difungsikan sebagai pemetaan dan tolak ukur mutu pendidikan. Untuk
standar kelulusan sendiri, UN tetap memiliki standar kelulusan. Hanya saja,
standar kelulusan ditentukan pihak sekolah, dan mencakup pada bidang kognitif,
afektif, dan psikomotorik.
“Mengenai kelulusan diserahkan
kepada pihak sekolah, ini berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya yang hanya
memberikan penilaian kepada peserta UN melalui bidang kognitif saja, dan
membuat standar kelulusan yang sama di seluruh Indonesia. UN tetap ada, tapi
tidak ada campur tangan dari pemerintah pusat dan diserahkan kepada pihak
sekolah,” ungkapnya.
Selain itu, MA Swasta Rahmatan
Lil 'Alamin juga memprioritaskan diri sebagai sekolah penyelenggara UN, dimana
sebelumnya pihaknya menginduk ke SMA lainnya di Kecamatan Siantan.
“Ini tahun pertama sekolah kita
sebagai pelaksana, dimana pesertanya selain siswa MA Rahmatan Lil 'Alamin juga
siswa dari MA Al Ma’rif, dengan total peserta sebanyak 54 siswa. Namun kedepan
kita target sebagai tempat penyelenggara ujian,” beber dia.
0 comments:
Posting Komentar