Rabu, 01 April 2015

Rahmad Satria Tinjau Ujian Sekolah


Ketua DPRD, Rahmad Satria, meninjau langsung proses ujian sekolah di Madrasah Aliyah Swasta, Rahmatan Lil ‘Alamin, di Jalan Parit H. Ya’kob, Desa Wajok Hilir, Kecamatan Siantan
Pelaksanaan ujian sekolah di Madrasah Aliyah Swasta, Rahmatan Lil ‘Alamin, di Jalan Parit H. Ya’kob, Desa Wajok Hilir, Kecamatan Siantan, Senin lalu, ditinjau langsung Ketua DPRD Kabupaten Mempawah, H. Rahmad Satria, SH, MH.
“Alhamdulillah proses pelaksanaan berjalan lancar dan tertib, tanpa hambatan dan gangguan apapun. Semoga murid bisa mengikuti ujian dengan kondisi seperti ini hingga pelaksanaan ujian nasional nantinya,” ungkap Rahmad Satria.
Pada kesempatan itu, ia melihat langsung kondisi ujian di setiap kelas, didampingi pengawas dari Disdikpora Kabupaten Mempawah, Hamzah, serta Kepala Sekolah Madrasah Aliyah Swasta Rahmatan Lil 'Alamin, Nuraini.
Ketua DPD Golkar ini mengaku sangat mendukung dengan adanya sistem penilaian kelulusan ujian yang berbeda dari tahun sebelumnya. Jika standar kelulusan UN dulunya ditetapkan pemerintah pusat, kini pada 2015 ditetapkan pihak sekolah.
“Hal ini merupakan terobosan yang sangat baik sekali, karena siswa yang lulus nantinya selain berkualitas dalam ilmu pelajaran, namun juga akan memiliki sikap yang baik. Sebab penilaian akan ditentukan dari sekolah. Jangan seperti tahun sebelumnya, sekolah tiga tahun ditentukan dengan ujian selama tiga hari,” tegas Rahmad.
Selain itu, menurut Rahmad, tidak efektifnya ujian nasional sebagai penentu kelulusan adalah kondisi siswa pada saat mengikuti ujian. Karena bisa jadi kondisi siswa saat itu sangat tidak memungkinkan mengikuti ujian yang disebabkan oleh beberapa faktor.
“Bisa saja siswa saat itu kondisinya kurang fit karena sakit, atau stress karena harus belajar secara berlebihan agar bisa lulus, sampai adanya permasalahan keluarga. Jadi banyak faktor yang dapat mempengaruhi psikologis dalam menghadapi ujian  tersebut. Jadi dengan adanya porsi penentuan kelulusan dari sekolah maka dalam ujian nantinya siswa dapat mengikuti dengan tenang,” ungkapnya.
Kepsek Madrasah Aliyah Swasta Rahmatan Lil 'Alamin, Nuraini, mengungkapkan pihaknya tahun ini memperbesar porsi penilaian sekolah dalam penentuan kelulusan siswa. Pihaknya menggunakan sistem 60 persen untuk penilaian sekolah dan 40 persen dari Ujian Nasional.
“Kalau tahun ini, penilaian sekolah untuk kelulusan sebesar 70 persen dan UN 30 persen. Namun namun tetap memperhatikan tentang tata tertib dan ketentuan yang telah ditetapkan oleh Kementerian Pendidikan,” jelas dia.
Nuraini melanjutkan, UN pada tahun ini difungsikan sebagai pemetaan dan tolak ukur mutu pendidikan. Untuk standar kelulusan sendiri, UN tetap memiliki standar kelulusan. Hanya saja, standar kelulusan ditentukan pihak sekolah, dan mencakup pada bidang kognitif, afektif, dan psikomotorik.
“Mengenai kelulusan diserahkan kepada pihak sekolah, ini berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya yang hanya memberikan penilaian kepada peserta UN melalui bidang kognitif saja, dan membuat standar kelulusan yang sama di seluruh Indonesia. UN tetap ada, tapi tidak ada campur tangan dari pemerintah pusat dan diserahkan kepada pihak sekolah,” ungkapnya.
Selain itu, MA Swasta Rahmatan Lil 'Alamin juga memprioritaskan diri sebagai sekolah penyelenggara UN, dimana sebelumnya pihaknya menginduk ke SMA lainnya di Kecamatan Siantan.
“Ini tahun pertama sekolah kita sebagai pelaksana, dimana pesertanya selain siswa MA Rahmatan Lil 'Alamin juga siswa dari MA Al Ma’rif, dengan total peserta sebanyak 54 siswa. Namun kedepan kita target sebagai tempat penyelenggara ujian,” beber dia.

0 comments: