Minggu, 30 Mei 2010

Harkitnas Menjadi Ilham Kebangkitan Demokrasi


Hari Kebangkitan Nasional (Harkitnas) harus diperingati dan dipahami maknanya. Harkitnas merupakan embrio untuk hari perintis kemerdekaan yang harus dimengerti dan dipahami oleh seluruh bangsa Indonesia terutama para generasi muda.

Demikian dikatakan Ketua DPRD Kabupaten Pontianak, H. Rahmad Satria, SH, MH, kepada para wartawan, belum lama ini. Lebih lanjut diungkapkan, Harkitnas, Sumpah Pemuda dan hari Kemerdekaan RI merupakan satu mata rantai yang tidak dapat dipisahkan satu sama lain.

“Untuk itu, Harkitnas harus diperingati dan dipahami maknanya. Jadikan Harkitnas sebagai ilham untuk memperkokoh persatuan dan kesatuan bangsa sekaligus kebangkitan demokrasi di Indonesia,” ungkap Rahmad.

Ditanya mengapa Perayaan Hari Kebangkitan Nasional kerap berlalu tanpa kesan padahal esensi Kebangkitan Nasional padahal masih relevan di tengah kesulitan untuk bangkit dari keterpurukan? Rahmad mengaku sangat menyayangkan hal tersebut.

Dijelaskannya, perayaan Kebangkitan Nasional berakar pendirian perkumpulan Boedi Oetomo pada 20 Mei 1908, dengan motornya Dr. Soetomo. Perkumpulan tersebut menjadi embrio perlawanan intelektual terhadap penjajah Belanda, negara kecil di Eropa. Perkumpulan ini menghimpun para pejuang sekaligus mengilhami perjuangan merebut kemerdekaan. Jadi sebetulnya, perayaan Kebangkitan Nasional sangat penting, bukan hanya dari arti harfiahnya saja tetapi juga dari makna yang dikandungnya.

Kurangnya antusiasme terhadap Harkitnas, tambahnya, berhubungan erat dengan lunturnya perasaan nasionalisme. Banyak pihak yang terbius dengan isu globalisasi hingga merasa nasionalisme merupakan masalah masa lalu yang sudah semestinya ditinggalkan.

Bangsa kita sekarang ini ada dalam suasana kemerdekaan dan sedang berusaha mengisi kemerdekaan dengan pembangunan di berbagai sektor kehidupan. Tapi bangsa kita sekarang ini juga berada dalam keterpurukan ekonomi, sosial, politik dan kebudayaan. Rasa persatuan dan kesatuan memudar dan rasa kedaerahan muncul kembali. Kita semua tentu menginginkan sejarah suram bangsa kita tempo dulu jangan terulang lagi.

“Oleh karena itu, dalam peringatan Harkitnas kali ini marilah kita ambil makna dan hikmahnya, marilah kita warisi dan kita kembangkan semangat Budi Utomo, kikis habis rasa kesukuan dan kedaerahan yang berlebihan, tingkatkan jiwa nasionalisme yang tinggi dan jiwa patriotisme serta cinta tanah air pada generasi penerus kita,” pungkasnya.

0 comments: