H Rahmad Satria SH MH |
Mencuatnya kasus beras sintetis
berbahan plastik yang beredar sejumlah daerah di tanah air, disikapi secara
serius oleh Ketua DPRD Kabupaten Mempawah, H Rahmad Satria, SH, MH. Karena
dianggap meresahkan masyarakat, ia lantas meminta pemerintah melakukan pengawasan
intensif di pasaran.
“Memang di Kabupaten Mempawah
belum ada laporan mengenai adanya beras sintetis tersebut. Tapi pastinya
pemerintah jangan terlena, harus dilakukan pengawasan ke pasar dan toko penjual
beras. Jangan sampai kecolongan beredar dan dikonsumsi masyarakat,” katanya.
Rahmad mengatakan, peredaran
beras yang terbuat dari plastik tersebut tentunya akan merugikan masyarakat.
Tak hanya dari segi materi, namun juga dari kesehatan yang pastinya akan sangat
berpengaruh.
“Di dalam plastik tentu
mengandung zat yang merugikan kesehatan. Kalau sempat dikonsumsi, masyarakat
lah yang menjadi korban. Pemerintah harus segera menindaklanjuti permasalahan
ini,” tegasnya.
Terkait masuknya beras yang
diduga berasal dari luar negeri tersebut ke Indonesia, dinilai Rahmad,
merupakan kesalahan pemerintah. Karena proses masuknya barang dari luar negeri
tentu melalui proses yang sudah ditentukan seperti pengawasan mutu dan kualitas
secara ketat.
“Kita juga heran, kenapa beras
seperti itu bisa masuk ke Indonesia, padahal terdapat prosedur ketat apabila
akan memasukkan barang dari luar negeri, tapi ini (beras sintetis) kok bisa
lolos. Permasalahan ini harus diusut tuntas. Pelaku harus dihukum berat,” harap
dia.
Untuk mencegah peredaran beras
sintetis tersebut, Rahmad mengatakan penyampaian informasi dari semua pihak
mulai dari pedagang sangat penting. “Apabila ditemukannya beras tersebut di
wilayah Kabupaten Mempawah, maka harus dilaporkan dan segera ditindaklanjuti.
Dengan demikian daerah kita bisa terbebas dari beras yang berbahaya untuk
dikonsumsi itu,” ujarnya.