Rahmad Satria menyaksikan pawai tatung dan naga pada perayaan Cap Go Meh di Sungai Pinyuh |
“Sebagai daerah yang sejak dulu dihuni bermacam suku, agama dan ras, Mempawah mampu menjunjung dan mengedepankan toleransi dan semangat serta rasa kebersamaan. Tidak pernah ada konflik yang melibatkan SARA di Kabupaten Mempawah selama ini. Kondisi ini tentu harus kita pertahankan sampai kapanpun,” katanya usai menghadiri perayaan CGM Kabupaten Mempawah di Kecamatan Sungai Pinyuh, Sabtu (11/2).
Terkait perayaan CGM ini, dinilai Rahmad juga bentuk pelestarian sejarah, adat istiadat dan kebudayaan untuk generasi berikutnya. Perayaan CGM di Indonesia dilaksanakan secara turun menurun dan sudah ada sejak ratusan tahun silam. “Sebagai bagian dari budaya Indonesia, CGM perlu kita lestarikan agar tidak hilang ditelan zaman,” ujarnya.
Berbicara soal pelestarian adat budaya, Rahmad Satria menegaskan komitmen DPRD bersama pemerintah daerah. Apalagi sejak beberapa tahun terakhir, semakin beragam even budaya yang dilaksanakan di Kabupaten Mempawah. Diantaranya Robo’-Robo’, Naik Dango, Sedekah Bumi, Karapan Sapi dan perayaan CGM.
“Hampir semua suku di Kabupaten Mempawah ada kegiatan budayanya. Dan itu kita dukung melalui APBD. Kedepan tentu kita berharap suntikan dana dalam APBD untuk berbagai even budaya termasuk CGM ini semakin besar, sehingga dapat dikemas semakin menarik dan minat kunjungan wisatawan lokal maupun mancanegara semakin tinggi,” ucapnya seraya memuji perayaan CGM di Sungai Pinyuh berlangsung meriah dibanding tahun sebelumnya
0 comments:
Posting Komentar