Jumat, 25 Januari 2008

PAD Menurun 75 Persen

Johan Wahyudi
Borneo Tribune, Mempawah

Terjadinya pemekaran Kabupaten Kubu Raya (KKR) berdampak buruk terhadap Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kabupaten Pontianak. Ini terlihat dari Pendapatan Asli Daerah (PAD) yang turun hingga 75 persen. Meliputi retribusi pajak, Izin Mendirikan Bangunan (IMB), Donasi Supadio, terminal Bis Internasional di Kecamatan Sungai Ambawang maupun sumber-sumber PAD lainnya.

“Melihat kondisi itu, banyak yang memprediksikan jika pemerintahan Kabupaten Pontianak tidak dikelola dengan baik, maka tidak menutup kemungkinan Kabupaten Pontianak akan mengalami kemiskinan,” kata Ketua DPRD Kabupaten Pontianak, H Rahmad Satria SH, MH, ditemui di ruang kerjanya, kemarin.

Karena melihat dari sumber PAD Kabupaten Pontianak yang cenderung terdapat di KKR, maka tidak menutup kemungkinan dapat menyebabkan kemiskinan bagi kabupaten induk. Karena dengan pemekaran, PAD akan mengalami pengurangan signifikan. Jika Pemerintah Kabupaten Pontianak tidak bisa mengelolanya tidak menutup kemungkinan Kabupaten Pontianak akan mengalami kemunduran dan bahkan dapat menyebabkan terjadinya kemiskinan karena banyak sumber PAD yang dulunya merupakan pemasukan terbesar di Kabupaten Pontianak sekarang telah menjadi milik Kabupaten Kubu Raya.

“Kita mengharapkan Bupati Pontianak ke depan, harus merupakan sumber daya manusia yang memiliki kemampuan dan kualitas yang bisa membangkitkan potensi yang ada di Kabupaten Pontianak. Namun, saya pesimis pembangunan Pelabuhan Regional Terpadu Kuala Mempawah berdasarkan studi banding yang dilakukan pada beberapa daerah pelabuhan dan diketahui jika pelabuhan tersebut tidak ditangani dan dikelola dengan baik dan benar maka diyakini tidak akan membawa manfaat yang maksimal,” ucapnya.□

1 comments:

Anonim mengatakan...

maklumlah 25% udah masuk kantong Golkar dan kocek pribadi Rahmad Satria