Selasa, 05 Februari 2008

Kabupaten Pontianak Berencana Dirikan Museum Rumah Melayu

Johan Wahyudi
Borneo Tribune, Mempawah


Dewan pengurus Majelis Adat Budaya Melayu (MABM) Kabupaten Pontianak masa bhakti 2008-2013 yang diketuai Bupati Pontianak, Drs. H. Agus Salim, MM, dilantik di Aula Kantor Bupati Pontianak oleh Ketua Dewan Pengurus Pusat MABM Provinsi Kalbar, H. Abang Amien Thaha, Senin (4/2).

Dalam pelantikan tersebut juga dihadiri Ketua DPRD Kabupaten Pontianak, H. Rahmad Satria, SH, MH, kepala dinas, badan, kantor, tokoh adat dan masyarakat adat Melayu dengan menggunakan pakaian telok belanga khas adat Melayu.

Dengan dilantiknya dewan pengurus Majelis Adat Budaya Melayu (MABM) Kabupaten Pontianak masa bhakti 2008-2013, Ketua Dewan Pengurus Pusat MABM Provinsi Kalbar, H. Abang Amien Thaha, mengharapkan dengan usia ke 11 tahun, serta dengan terbentuknya pengurus baru MBAM Kabupaten Pontianak terus berkembang dan maju dalam membina adat istiadat Melayu di Kalbar melalui MABM.

“Mengapa saya tekankan agar MABM terus berkembang, karena melihat krisis moral budaya sangat meresahkan, maka ini menjadi tantang MABM untuk memperbaiki krisis moral dan budaya,” katanya.

Sedangkan Bupati Pontianak, Drs. H. Agus Salim, MM, yang terpilih menjadi Ketua Umum MABM Kabupaten Pontianak, akan berusaha sebaik-baiknya menjalankan program MABM dengan kemampuan yang dimilikinya, serta dukungan dan kerja sama semua masyarakat secara kolektif dan pernuh kebersamaan dalam memajukan organisasi.

“Program konsolidasi MABM akan kita laksanakan secara terus menerus dan berkesinambungan sehingga sampai pada jajaran tingkat desa. Maka program umum yang dihasilkan di Musda satu akan kita jabarkan menjadi program tahunan melalui Raperda,” katanya.

Dia menginginkan program lima tahunan yang akan dilaksanakan di tahun kepengurusan pertama yaitu membuat desain museum rumah melayu di Kabupaten Pontianak yang representatif bagi upaya mengembangkan aktivitas dan seni budaya Melayu. Selain itu sanggar kesenian Melayu juga akan terus dibina sebagai wadah untuk melestarikan budaya Melayu.

“Pada tahun 2009, kita berharap museum rumah Melayu sudah mulai dibangun. Dimana dalam kawasan museum juga direncanakan akan dibangun rumah adat suku-suku yang lainnya sebagai bentuk kuatnya rasa persaudaraan, sehingga Kabupaten Pontianak dapat menjadi miniatur keberagaman budaya bangsa Indonesia,” katanya.■

1 comments:

Anonim mengatakan...

tapi harus menunggu Rahmad satria sopoi pengusaha dulu . maklum ini aturan main Golkar, pentingkan partai dulu soal lain, macam rumah Melayu manaduli!