Rabu, 27 Februari 2008

Perkuat Konsulidasi Melalui Orientasi Fungsionaris Partai



Orientasi Fungsional Partai Golkar
Ketua DPD Partai Golkar Provinsi Kalbar, Ir. H. Zulfadli, didampingi Ketua DPD Partai Golkar Kabupaten Pontianak, H. Rahmad Satria, SH, MH, serta H. Anwar, S,Pd, MH, saat menghadiri acara Orientasi Fungsionaris Partai Golkar dalam rangka memperkuat konsolidasi organisasi dalam rangka pemilihan bupati, pemilu dan Pilpres Tahun 2009. Foto: Johan Wahyudi/Borneo Tribune

Johan Wahyudi
Borneo Tribune, Mempawah


Guna memperkuat konsolidasi organisasi di Partai Golkar, khususnya di DPD Partai Golkar Kabupaten Pontianak. Senin (25/2), kemarin, DPD Partai Golkar Kabupaten Pontianak, menyelenggarakan Orientasi Fungsionaris Partai Golkar untuk menghadapi pemilihan bupati, Pemilu dan Pilpres tahun 2009.

Dalam pertemuan tersebut turut hadir, Ketua DPD Partai Golkar Provinsi Kalbar, Ir. H. Zulfadli, yang memberikan masukan, saran dalam menciptakan persatuan, serta memperkuat keberadaan Partai Golkar dalam menghadapi berbagai persoalan di tubuh Partai Golkar, sehingga Partai Golkar eksis dalam memberikan sumbangsih bagi pembangunan dan kesejahteraan masyarakat.

Dan pada kegiatan tersebut juga hadir, tokoh-tokoh Partai Golkar dari provinsi, Drs. H. Daud Maountain, Andrianus Senen, H. Anwar, S.Pd, MH, yang memberikan materi menyangkut pengetahuan tentang organisasi dan menyatukan persepsi dalam mencapai tujuan bersama Partai Golkar.

“Pada kegiatan orientasi fungsionaris ini, kita akan membahas dan memberikan materi tentang karya kekaryaan para kader Golkar dalam rangka meningkatkan pengetahuan kader Partai Golkar yang ada di tingkat, DPD, kecamatan, maupun desa untuk bersama menyatukan persepsi untuk mencapai tujuan yang ingin dicapai,” kata Ketua DPD Partai Golkar Kabupaten Pontianak, H. Rahmad Satria, SH, MH, ditemui di sela-sela kegiatan.

Dalam kesempatan tersebut, juga akan dikaji tentang hasil pelaksanaan Pilgub Kalbar, dimana calon yang diusung Partai Golkar mengalami kekalahan pada pesta demokrasi rakyat itu. Untuk itu dilakukan pengkajian terhadap kegagalan tersebut agar tidak terjadi baik pada Pilkada Bupati Pontianak maupun pada Pemilu Presiden tahun 2009 mendatang. Di samping itu juga dimaksudkan untuk pengayaan fungsionaris yang dalam hal ini berkaitan dengan pengkaderan dalam rangka menyikapi pelaksanaan setiap pemilihan yang diikuti Partai Golkar.

“Kegiatan ini, tidak lain untuk memperkuat konsolidasi Partai Golkar dalam rangka pemilihan bupati dan Pilres 2009. Apalagi fungsionaris ini sendiri merupakan amanah anggaran dasar dan anggaran rumah tangga Partai Golkar dan petunjuk organisasi yang dilaksanakan berjenjang yang dimulai dari fungsionaris tingkat pusat, provinsi dan kabupaten serta selanjutnya, bahkan fungsionaris ini juga akan kita laksanakan di tingkat kecamatan dan desa,” ucapnya.■



3 comments:

Anonim mengatakan...

Partai Golkar kan partai musuh rakyat. bubarin aje ye

Anonim mengatakan...

KALAU ANDA BURUH DAN MAHASISWA, JANGAN PILIH PRESIDEN, GUBERNUR, BUPATI, WALIKOTA DAN DPRD, DPRRI YANG DIUSUNG GOLKAR. GOLKAR KAN PALING KUAT kkn KAYAK rAHMAD SATRIA. nGGAK BENER ORANGNYA MAUPUN PARTAINYA. JANGAN DIPILIH

Anonim mengatakan...

Saya tidak setuju kalo Golkar dibubarkan, karena organisasi itu merupakan aset Bangsa, dan yg salah bukan organisasinya tetapi person orangnya dan selama ini kalo saya amati Golkar partai yg jarang terjadi perpecahan di intern partainya dibanding partai yg lain. di Indonesia penyampaian aspirasi masih melalui mekanisme kepartaian sehingga kit yg muda2 harus masuk ke partai manapun yg kita anggap cocok dan mencoba untuk membuat perubahan, supaya partai2 akan selalu mendukung rakyat.