Kamis, 06 Desember 2007

Rahmad Satria Maju Jika Dukungan Jelas

Oleh: Johan Wahyudi

Borneo Tribune, Mempawah


Bursa pencalonan Bupati Pontianak 2008, sudah mulai terasa. Beberapa calon yang menyatakan siap maju mulai tersebar di masyarakat Kabupaten Pontianak. Oleh karena itu peran serta dan dukungan masyarakat merupakan hal yang penting bagi setiap calon untuk menjadi orang pertama di Kabupaten Pontianak.

Mengenai bursa calon Bupati Pontianak, Ketua DPRD Kabupaten Pontianak, H. Rahmad Satria, SH, MH, ditemui di rumah dinasnya, mengatakan, juga akan mencalonkan diri jika dukungan dan kepercayaan masyarakat agar mencalonkan diri maka dia akan siap maju ke bursa pencalonan Bupati Pontianak. Namun dia tidak berkeinginan maksimal atau semuanya sendiri untuk maju, maka untuk mengetahui berapa besar dukungan masyarakat dia akan membentuk Tim Kreatif Rahmad Satria (Titip Rasa) dalam bentuk rekening bank.

“Saya akan maju jika dukungan jelas, sehingga saya membuat tim Titip Rasa dengan memiliki rekening nanti danakan di isi oleh masyarakat yang mendukung sehingga diketahui berapa bantuan dukungan masyarakat untuk saya berkampanye dan berapa jumlah dana pribadi yang akan saya keluarkan untuk berkampanye,” katanya

Alasan pembentukan tim Titip Rasa tersebut, tidak terlepas melihat sisitem demokrasi yang dilaksankan di Amerika, di mana sang calon itu menjadi pemain favorit seperti pemain bola hebat dan masyarakat mendukungnya dan menyiapkan segala fasilitasnya untuk maju dalam bermain bola. Jadi begitu juga calon seorang presiden dimana calon tersebut dicalonkan oleh kelompok-kelompok masyarakat untuk maju kemudian didukung oleh beberapa fasilitas keuangan oleh kelompok masyarakat yang menilai sendiri bahwa figure tersebut pantas untuk di dukung.

“Seorang yang dicalonkan sudah tidak akan berpikir untuk mengembalikan uangnya selama berkampanye. Maka teori ini saya pakai misalnya membuat sebuah nomor rekening yang merupakan rekening bantuan masyarakat kepada Titip Rasa Tim Kreatif Rahmat Satria yang memberikan dukungan yang berupa uang. Bisa saja mendukung petani, nelayan, tokoh masyarakat, agama dan adat yang memberikan dana yang dimasukkan dalam rekening tersebut dan ini merupakan bukti nyata yang mendukung saya, berapapun jumlahnya,” kata Rahmad Satria yang sangat akrab dengan masyarakat dan para wartawan ini.

Untuk itu dia tidak akan berusaha maksimal duduk sebagai kandidat yang terpilih, selain itu tidak ada upaya mengembalikan modal yang dikeluarkan selama berkampanye karena dana yang diperoleh merupakan dari masyarakat yang memberikan dukungan
Sehingga terhindar dari tindakan korupsi untuk memperkaya diri sendiri.

“Segala sesuatu akan dikembalikan kemasyarakatan dan masyarakatlah yang akan menikmati hasil perjuangan saya karena merupakan perjuangan bersama. Sehingga saya mengambil motto “Berikan Rakyat Kemenangan “Rakyatlah harus menang dan rakyatlah yang memberikan mandat kepada saya untuk menang. Dan ini saya istilahkan seperti tim bola yang terbaik dan masyarakatlah yang akan menyumbang untuk membantunya dan masyarakat akan memberikan semua fasilitas karena tim itu bisa memberikan nama baik bagi daerahnya dan ini sebuah sampel bagi saya untuk memajukan daerah ini. Maka untuk itu saya membuat rekening dan hari Kamis besok saya akan melakukan konprensi pers setelah saya membuka rekening tersebut dari Titip Rasa,” jelasnya.

Selain itu dia juga akan membentuk Tim Detektif Swasta untuk melakukan penyelidikan di tengah masyarakat, dimana tim tersebut akan melakukan penyelidikan di tengah masyarakat tentang proses money politik atau tindakan pidana lainnya yang melanggar aturan Pilkada, sehingga para kandidat yang maju tidak membeli suara dengan menggunakan uang untuk memprovokasi atau mempengaruhi masyarakat untuk memilih. Dan hal inilah menyebabkan yang dapat menimbulkan masalah dimana calon terpilih nantinya akan berusaha mengembalikan uang miliknya saat membeli suara tersebut.

“Hal tersebut akan membuat daerah terpuruk. Bukankah keinginan masyarakat menginginkan pemimpinnya untuk tidak korupsi dan satu sisi menghendaki pemimpin yang loyal dan royal sehingga perlunya audit atas penghasilan sebenarnya sehingga bisa dipahami oleh masyarakat dan semua dapat dilaksanakan dengan baik,” katanya.□

5 comments:

Anonim mengatakan...

Dukungan dana melalui sopoi. Kalau nggak akan dicari penyakit kasus lho. Siapa tak kenal RS a;ias partai golkar, beringin yang penh setan tukang bodohin rakyat dari zaman ke zaman.................

Anonim mengatakan...

yang bener aja mau jadi bupati,emang punya modal duit, j angan seperti Zulfadli,nggak punya modal, lalu jual perahu politik, di golkar banayak politisi busuk seperti AKil, Zul, Hersan, Rahmad Satria, Daud Montain,Amiruddon manaf, michael, purwanto. Mereka semua buaya, mafia persis sair lagu SLANK

Unknown mengatakan...

Waduh canggih nih bang Rahmad...padahal saya tau kebanyakan Kalbar Gaptek HPya aja canggih (no offence)...cek..cek Salut

Unknown mengatakan...

Eh maaf pejabat kalbar maksudnya...

Anonim mengatakan...

Sbg. warga Mempawah saya dengar M Taha SH, mau jd calon wakil walikota Pontianak? Sbg mantan buruhnya, saya mau tagih utang JAMSOSTEK hak saya , sebab dulu belasan tahun saya bekerja di pabrik BRU Group yg mana Taha jadi manager personalia, saya mulai dari kerja sampai berhenti tak didaftarnya sbg peserta JAMSOSTEK! Kalau M Taha SH-M Abduh yg diusung PKS-PAN, tolong selesaikan hak2 kami. Haramlah makan duit buruh.