Jumat, 14 September 2007

Ibadah Pengendalian Diri

Sei Pinyuh,- PUASA di bulan suci Ramadhan, pada dasarnya adalah upaya untuk pengendalian diri seperti menekan rasa marah, dan dari sifat-sifat yang berlebihan. Mutiara Ramadhan H Rahmad Satria Ketua DPRD Kabupaten Pontianak, dia sampaikan menjelang datangnya bulan yang penuh berkah dan maghfirah itu, kemarin.

Atas nama lembaga legislatif Kabupaten Pontianak, dia menyampaikan ucapan selamat menunaikan ibadah puasa, semoga amal ibadah yang diperbuat mendapatkan imbalan dari Allah SWT. Diingatkannya, bulan puasa itu sungguh berat cobaan dan rintangannya, terutama dari berbagai godaan. Dan bagi mereka yang mampu mengatasinya, segala cobaan dan rintangan akan mendapatkan ganjaran pahala dari Allah.

“Kita sepantasnya bersyukur, karena Ramadhan 2007 ini kita masih dipertemukan. Padahal, tidak sedikit saudara-saudara kita yang sudah duluan menghadap Sang Khalik. Maknanya adalah, bahwa kita masih dipanjangkan usia,” kata H Rahmad yang juga dikenal sebagai khatif di beberapa masjid di Kecamatan Siantan itu mengaku puasa itu adalah ‘ibadah pengendalian diri’.

Salah satu calon Bupati (Cabup) 2008 mendatang itu, mengingatkan kepada masyarakat Kabupaten Pontianak, tentang adanya imbauan dari Bupati dan Polres Pontianak, menyangkut hal-hal yang tidak boleh dilakukan selama Ramadhan. “Mari kita patuhi himbauan, seruan dan larangan tersebut, sehingga makna ramadhan itu benar-benar menyentuh kalbu kita masing-masing,” terangnya.

Dan bagi masyarakat yang tidak melaksanakan puasa, dimintakan untuk tenggang rasa dan sebaiknya jangan memperlihatkan hal-hal yang bisa mengundang rasa tidak enak bagi warga yang sedang berpuasa. Warung nasi dan warung kopi itu tidak dilarang buka bulan puasa. Tapi mustilah memasang tirai sebagai bentuk menghargai orang yang sedang berpuasa. (ham)

*Pontianak Post 13 September 2007

0 comments: