PEMBENAHAN lokasi wisata, khususnya wisata laut jangan sampai salah sasaran. Seperti yang terjadi saat ini. Pemkab Pontianak mengeluarkan dana untuk membeli kapal ferri yang digunakan sebagai penyebrang ke Pulau Temajo.
Sementara saat ini infrastruktur seperti steigher tempat penyandarannya di Pantai Kijing sudah dua tahun belum selesai juga dan cenderung terkendala. Akhirnya kapal yang dibeli itu menjadi sia-sia, hanya menyandar saja di Pelabuhan Kuala dan menjadi besi tua.
Seharusnya, penggunaan dana diutamakan untuk membangun infrastruktur dulu, baru membeli kelengkapan wisata lain. Tanpa Steigher, Ferri itu tidak ada gunanya. Selain itu, pemkab harus dapat merangkul investor untuk membangun, fasilitas wisata seperti hotel dan arena hiburan, karena daerah juga memiliki keterbatasan anggaran.
Untuk promosi tempat wisata, pengelola pantai bersama pemkab, harus memanajemen dengan baik, agar terselenggara acara akbar di Pantai kijing secara rutin. Ini dapat dilakukan dengan bekerja sama dengan even organizer yang profesional, sehingga mereka bisa mendatangkan artis terkenal, atau menyelenggarakan kegiatan bertaraf nasional di Pantai kijing, tentu lokasi itu akan rama kembali.
Tentunya, pemilik kantin serta masyarakat yang mencari nafkah dipantai tersebut harus ramah kepada wisatawan, menjaga keamanan, sehingga pengunjung betah berlama-lama di pantai serta mempunyai niat untuk kembali berkunjung.
Pemerintah daerah tidak boleh lupa untuk membantu para pemilik kantin mengenai permodalan, agar usaha kecil ini, dapat berkembang, maju, dengan menata lokasi usaha mereka seindah dan sebaik mungkin. Masyarakat Kabupaten Pontianak juga harus dibudayakan untuk memanfaatkan lokasi wisata lokal agar bangga dengan aset daerah bukannya malah menghabiskan uang, dengan membeli produk di mal-mal.(dng)
Masyarakat Dorong R2 Maju Pilkada
6 tahun yang lalu
0 comments:
Posting Komentar