Selasa, 22 Juli 2008

Golkar Utamakan Kader Pertai

*Balon Bupati KKR Ditetapkan 28 Juli
PONTIANAK, TRIBUN - Partai Golongan Karya akan mengutamakan kadernya dalam menghadapi pemilihan kepala daerah di sejumlah kabupaten/kota. Meskipun demikian, hasil survey dan kekuatan massa juga menjadi pertimbangan dalam mengusung bakal calon (balon).

"Kebijakan tersebut kita ambil karena selama ini Partai Golkar kalah di sejumlah pemilihan kepala daerah. Kita tentu saja tak menginginkan peristiwa tersebut terulang kembali," kata Daud Montain, Wakil Ketua DPD Partai Golkar Kalbar, di Gedung Zamrud Khatulistiwa, Selasa (22/7).

Daud mengatakan pertimbangan lain, partai juga akan melihat hasil survey LSI tentang popularitas calon. "Harap diingat, survey bukanlah satu-satunya sumber pertimbangan. Di kalangan internal partai, masih akan diuji apakah calon tersebut memiliki massa yang kuat serta kinerja dan loyalitas partai yang tinggi," ujarnya saat menghadiri Rapat Pimpinan Daerah (Rapimda) DPD Partai Golkar Kalbar kemarin.

Rapimda tersebut untuk menetapkan calon bupati Kabupaten Pontianak dan berjalan alot. Semula, Rapimda dijadwalkan Selasa (22/7) pukul 09.00 WIB di Gedung Zamrud Khatulistiwa. Namun, menjelang pukul 12.00, belum ada tanda-tanda rapat tersebut akan dimulai. Daud mengatakan, bakal calon (balon) yang akan maju dalam Pilkada Kabupaten Pontianak masih dibahas di lantai dua.

"Ada dua balon, yakni Ketua DPD Partai Golkar Kabupaten Pontianak, Rahmad Satria dan Wakil Ketuanya, Ria Norsan. Keduanya ingin nomor satu, jadi rapat masih berlangsung cukup rumit untuk memutuskan satu dari keduanya," ujar Daud.

Dia masih belum bisa memastikan, apakah akan diadakan voting atau aklamasi dalam penentuan siapa di antara kedua balon tersebut yang dipercaya menggunakan perahu ini.
Daud menceritakan, rapat tertutup tersebut dihadiri dua Pimpinan DPD Partai Golkar Kabar, yakni Zulfadhli dan Ketua Bappilu Awang Sofian Razali. Dari DPP Partai Golkar ada Husni Thamrin dan Natsir Mansyur.

Sekitar pukul 12.30, Rahmad Satria terlihat keluar dari ruangan. Ketika Tribun mendekat hendak mewawancarainya, ia segera menolak. "Waduh wartawan, saya lagi pusing!" ujarnya singkat.
Gadung yang merupakan kantor DPD Partai Golkar tersebut memang terasa lengang. Tak banyak kader beringin yang hadir.

Daftar presensi pun sebagian besar kosong, hanya ada tiga tanda tangan yang terisi. Dalam daftar hadir itu, sudah tertulis nama-nama peserta yang memiliki hak suara dalam Rapimda. Sebanyak 10 orang dari Pimpinan Kecamatan Partai Golkar Kabupaten Pontianak, lima dari DPD Partai Golkar Kabupaten Pontianak, dan sepuluh dari DPD Partai Golkar Kalbar.

Sebelumnya, partai beringin sudah menetapkan Calon Bupati Kabupaten Sanggau Arsen Rickson pada 11 Juli. Di hari yang sama, ditetapkan Calon Wali Kota Pontianak Gusti Hersan Aslirosa.

Untuk Kabupaten Kubu Raya (KKR) penetapan calon bupati direncanakan 28 Juli. Belum diketahui secara pasti siapa saja kader Partai Golkar yang akan maju dalam pilkada kabupaten termuda itu.
"Memang sudah ada yang mengemuka, misalnya Masdar. Tetapi ternyata dia maju sebagai calon wakil," kata anggota Badan Pemenangan Pemilu (Bappilu) DPD Partai Golkar Kalbar, Daud Montain.

KPU Kubu Raya akan membuka pendaftaran calon bupati mulai 29 Juli. Tetapi, Daud mengatakan, tidak masalah calon dari Partai Golkar baru ditetapkan sehari sebelumnya.
Masih ada batas waktu seminggu bagi calon yang nanti diputuskan untuk melakukan persiapan dan pendaftaran. Setelah penetapan itu, barulah calon tersebut bisa menentukan siapa wakilnya.

"Tentu pertimbangan tentang wakil berasal dari calon bupati. Kita akan pertimbangkan, siapa yang dia ajukan. Selanjutnya tetap akan ada proses penentuan, berdasarkan mekanisme internal partai," kata Daud. (end)

0 comments: